Advertisement
Reaktivasi Kereta Jogja-Borobudur Diganti BRT, Paguyuban Angkutan Wisata Jogja Pertanyakan Ini

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA— Bus Rapid Transit (BRT) lebih dipilih pemerintah untuk mendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur daripada reaktivasi jalur kereta api (KA) Jogja-Borobudur sudah ada.
Ketua Paguyuban Pelaku Angkutan Pariwisata Yogyakarta, Hantoro mengatakan terkait BRT ini yang perlu diperhatikan adalah terkait jumlah penumpang. Seberapa banyak masyarakat yang mengakses transportasi publik untuk menuju ke sana.
Advertisement
BACA JUGA: Reaktivasi Jalur Kereta Api Jogja-Bodobudur Mandek, Berikut Hasil Studi Trasenya
Dia menjelaskan untuk angkutan pariwisata sendiri modelnya adalah charter, sehingga dari kapasitas yang ada rata-rata terpenuhi 85-100%. Keterisian ini yang perlu diperhatikan.
"Kalau yang reguler load factor masuk gak, jangan-jangan dikasih kursi 8 isi 1 atau gak isi. Tapi gak tahulah itu bukan ranah kami, program itu kalau diharapkan ada dan kalau menurut kami sebagai pelaku ya harus ada studi lagi," paparnya, Sabtu (16/9/2023).
Sejauh ini menurutnya belum ada pembicaraan dengan pemerintah mengenai BRT. "Belum ada komunikasi."
Selama ini menurutnya wisatawan dari luar Jogja memang mayoritas mengunjungi destinasi Borobudur. Saat ini di sekitaran Jogja pinggiran Jawa Tengah (Jateng) juga sudah ada destinasi-destinasi penyangga Borobudur.
BACA JUGA: Bukan Kereta Api, Kemenhub Condong Pakai Bus Rapid Transit untuk Kawasan Borobudur
Ia menjelaskan orang yang berwisata dalam sehari berharap bisa mengunjungi dua sampai empat destinasi. Sementara jika menggunakan angkutan umum hanya bisa mengunjungi satu destinasi dengan jalur tersebut.
"Kalau sekarang yang namanya orang wisata itu harapannya dalam satu hari bisa melewati dua hingga empat destinasi gak melulu satu destinasi," lanjutnya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal (Dirjen) Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), M Risal Wasal mengatakan terkait reaktivasi jalur KA Jogja- Borobudur koordinasi dengan pemerintah daerah (Pemda) DIY dan Jateng sudah dilakukan, namun untuk mendukung KSPN Borobudur saat ini lebih diutamakan untuk BRT terlebih dulu.
"Studi FS sudah ada untuk reaktivasi daripada Jogja - Borobudur waktu itu kan kami dalam rangka mendukung KSPN Borobudur tersebut. Memang akhirnya saat ini untuk mendukung KSPN Borobudur lebih kepada BRT yang kita utamakan," ucapnya.
BACA JUGA: Rel Lama Jogja-Semarang Tak Mungkin Diaktifkan
Dia menjelaskan, bicara terkait dengan reaktivasi KA artinya bicara tentang sarana, kesiapan demand, dan lainnya. Jika demandnya tidak cukup, pembicaraan selanjutnya adalah terkait subsidi. Ada tahapan-tahapan yang telah disiapkan untuk menuju ke arah sana. Jika di dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) minta reaktivasi disegerakan maka Kemenhub sudah siap.
"[Terkait dengan demand] kebetulan saya tadi rapat, nih saya tanya langsung ke kawan-kawan rupanya di posisi terakhir juga posisi KA gak jadi prioritas di KSPN. Cuma kami tetap lakukan studinya. Sehingga kalau ada perintah kami sudah siap," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ungkap Kecurangan Beras Oplosan, Menteri Pertanian Tak Gentar Meski Ada Intimidasi
- Menteri PKP Pastikan Aturan Penyaluran KUR Perumahan Rampung Bulan Ini
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
Advertisement

Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Senin (7/7/2025), Naik dari Stasiun Palur, Jebres, Purwosari dan Solo Balapan
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Harga Pangan Hari Ini, Minggu 6 Juli 2025, Beras, Cabai, Minyak, hingga Bawang Turun
- Cek Harga Emas Hari Ini, Antam, UBS dan Galeri24
- Harga Bahan Pangan Hari Ini Minggu 6 Juni 2025: Cabai Rawit Merah Rp51 Ribu
- Produksi Kopi Indonesia Masuk Jajaran Lima Besar Dunia
- Insentfif Motor Listrik Banyak Ditunggu Konsumen
- QHOMEMART Launching Toko Material
- Pemerintah Diminta Kaji Ulang Penerapan Pajak UMKM di Shopee, Tokopedia Cs
Advertisement
Advertisement