Advertisement

Kekurangan Lahan Pertanian DIY Mengintai pada 2040-2050

Anisatul Umah
Kamis, 21 September 2023 - 13:07 WIB
Mediani Dyah Natalia
Kekurangan Lahan Pertanian DIY Mengintai pada 2040-2050 Para petani di Desa Trirenggo, Bantul, sedang memanen padi, Rabu (4/4/2018). - Harian Jogja/ Ujang Hasanudin

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY, Sugeng Purwanto mengatakan terjadi alih fungsi lahan pertanian 150-200 hektar per tahun. Saat ini pasokan beras DIY surplus 100%, dan masih akan aman hingga 2035 mendatang. Namun jika sudah berbicara tentang bonus demografi hingga wisatawan, DIY perlu waspada kurangnya pasokan di 2040/2050 mendatang.

"Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (PLP2B) kami rata-rata 150-200 hektar per tahun alih fungsi lahan. Kami dibantu Satgas pangan dan lainnya di lapangan faktanya seperti itu," ucapnya Kamis (21/9/2023).

Advertisement

Baca Juga: Setiap Tahun 150 Hektare Lahan Pertanian di Jogja Lenyap

Alih fungsi lahan ini akan berdampak khususnya pada sektor pertanian. Meski upaya menjaga produktivitas telah dilakukan. Nantinya, kata Sugeng, akan ada titik jenuh. Dengan teknologi apapun tidak bisa mengimbangi penurunan luas lahan.

"Makanya 2035 masih aman, tapi bicara 2040-2050 bonus demografi dan lainnya, kalau pengurangan lahan terus dan teknologi sampai titik nadir, di push seperti apapun akan ada maksimumnya. Nanti habis Jogja SOS, yang makan makin tambah lahan makin kurang," jelasnya.

Pertanian presisi saat ini diterapkan untuk mengimbangi penurunan luas lahan. Menerapkan konsep kemajuan teknologi, aplikasi, dan sumber daya manusianya (SDM). Berbeda dengan pertanian zaman dulu dengan SDM sudah berumur dan inovasi yang kurang.  

"Berbagai paket yang terkait, dengan tepat sasaran, tepat benih, tepat mutu, tepat semuanya. Presisi itu pertanian yang memang efisien di dalam penggunaan sumber daya," jelasnya.

Baca Juga: Kalurahan Kembang Khawatirkan Dampak Alih Fungsi Lahan Pertanian untuk Kegiatan Wisata

Jika permintaan terus naik dan pasokan turun atau bahkan tetap saja, maka DIY perlu mencari tambahan pasokan dari daerah lain. Komunikasi dilakukan dengan daerah lain bagaimana distribusi secara nasional akan dilakukan.

"Saya matur [pasokan pangan] padi ya, kalau secara umum ada juga yang dari daerah lain. Misalnya bawang, ini masuk ke 12 pangan pokok." 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Mulai Digelar, ASPD Jadi Bahan Melihat Mutu Pendidikan di Kabupaten Sleman

Sleman
| Senin, 13 Mei 2024, 18:17 WIB

Advertisement

alt

Tidak Hanya Menginap, Ini 5 Hal Yang Bisa Kamu Lakukan di Garrya Bianti Yogyakarta

Wisata
| Senin, 13 Mei 2024, 15:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement