Advertisement
Mengapa Bunga dan Risiko Pinjol Tinggi? Berikut Penjelasan OJK

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengakui bahwa saat ini bunga yang ditawarkan platform pinjaman online alias pinjol masih relatif lebih tinggi. Hal ini mengingat proses yang cepat dan mudah berimbas pada risiko yang diterima.
Selain itu, OJK juga menyebut risiko pendanaan di platform pinjol juga relatif tinggi dan ini menjadi salah satu karakteristik di industri ini.
Advertisement
“Ada beberapa catatan, sampai saat ini dari sisi pendanaan, suku bunga [pinjol] masih lumayan tinggi dan juga risikonya tinggi. Kenapa? Karena prosesnya yang cepat itu juga berimplikasi ada risiko di dalamnya,” kata Kepala Departemen Pengawasan Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Edi Setijawan dalam webinar bertajuk Peluang dan Tantangan Industri Peer-to-Peer Lending di Era UU PPSK, Kamis (21/9/2023).
Edi juga menyampaikan bahwa platform pinjol juga terdapat risiko kredit pada pemberi dana (kreditur/lender). Bukan hanya itu, dana di pinjol juga tidak dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
BACA JUGA: Pemkab Gunungkidul Pastikan Belum Ada Laporan Korban Pinjol, Segini Gaji Pamong Kalurahan
Sebelumnya, ramai diberitakan bahwa platform pinjaman online PT Pembiayaan Digital Indonesia atau AdaKami memberikan pinjaman bunga yang tinggi kepada peminjam.
Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi Aman Santosa mengatakan bahwa AdaKami menyampaikan bahwa rincian bunga dan biaya-biaya yang dikenakan telah dinformasikan kepada konsumen sebelum konsumen menyetujui pembiayaan.
Adapun, OJK telah memanggil pinjol AdaKami pada Rabu (20/9) dan Kamis (21/9). Pemanggilan tersebut dilakukan untuk meminta klarifikasi dan konfirmasi berita yang beredar di media sosial dan media massa mengenai adanya dugaan korban bunuh diri, teror penagihan, dan tingginya bunga atau biaya pinjaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
Advertisement

Uji Coba Lantip di Jogja, Roda Empat Paling Sering Langgar Batas Kecepatan
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Ekspor DIY Tumbuh 10,57 Persen hingga Mei 2025, Disperindag Sebut 3 Faktor Pendorong
- Ini Komentar Ekonom UMY Soal Pemangkasan Target Pertumbuhan Ekonomi
- Gojek Siap Kaji Perubahan Tarif Ojek Online Mengikuti Regulasi Pemerintah
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- DPR Usulkan Ada Sistem Cadangan Darurat Industri Nasional
- Pusat Data Indonesia Jauh Tertinggal Dibanding Malaysia
- Menteri Pertanian Sebut Beras Subsidi Oplosan Beredar di Minimarket
Advertisement
Advertisement