Advertisement

Kegiatan Dunia Usaha Triwulan III 2023 di Jogja Melambat, Ini Penjelasan Bank Indonesia

Anisatul Umah
Jum'at, 13 Oktober 2023 - 19:57 WIB
Abdul Hamied Razak
Kegiatan Dunia Usaha Triwulan III 2023 di Jogja Melambat, Ini Penjelasan Bank Indonesia TPID Sleman saat melakukan pantauan harga di wilayah Gamping, Kamis (30/4/2020). - Harian Jogja/Abdul Hamid Razak

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJABank Indonesia merilis hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) triwulan III 2023 di mana kinerja kegiatan usaha melambat jika dibandingkan triwulan sebelumnya.

Nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 15,65% pada Triwulan III 2023, lebih rendah dibandingkan Triwulan II 2023 sebesar 16,62%.

Advertisement

BACA JUGA: Pemkot Jogja dan Bulog Menyalurkan Beras SHP ke Pasar Tradisional

Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono menyampaikan kinerja kegiatan usaha yang tetap kuat didukung oleh kinerja beberapa Lapangan Usaha (LU) yang meningkat. Termasuk LU Pertambangan dan Penggalian karena faktor musiman, LU Industri Pengolahan didukung oleh permintaan yang masih terjaga, serta LU Konstruksi seiring masih berlangsungnya proyek domestik.

Di sisi lain LU yang tercatat melambat antara lain LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, khususnya sub LU Tanaman pangan sejalan dengan panen gadu di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Lalu LU Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Motor dan LU Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, khususnya sub LU Penyediaan Makan Minum.

"SKDU mengindikasikan kinerja kegiatan dunia usaha pada triwulan III 2023 tetap kuat. Hal ini tercermin dari nilai SBT sebesar 15,65%," ucapnya dalam keterangan resmi, Jumat (13/10/2023).

Dia menjelaskan sejalan dengan kinerja kegiatan dunia usaha yang kuat, kapasitas produksi terpakai pada triwulan III 2023 tercatat sebesar 75,17%, meningkat dari 74,88% pada triwulan II 2023.

"Sementara itu, penggunaan tenaga kerja tetap berada dalam fase ekspansi meski melambat dan kondisi keuangan dunia usaha secara umum juga tetap dalam kondisi baik, meski tidak setinggi triwulan sebelumnya," paparnya.

BACA JUGA: Dinas Perdagangan Kota Jogja Kenalkan Produk Usaha Mikro ke Jakarta dan Bali

Kapasitas produksi terpakai tercatat meningkat pada mayoritas LU, kecuali LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan. Kapasitas produksi tertinggi berada pada LU Pengadaan Listrik, LU Pengadaan Air, serta LU Industri Pengolahan.

Pada triwulan IV 2023, responden memperkirakan kegiatan usaha masih tumbuh kuat dengan SBT sebesar 13,08%. Kegiatan usaha yang tetap kuat diperkirakan terjadi pada LU Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Motor,

Selanjutnya LU Transportasi dan Pergudangan, serta LU Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum didorong permintaan dalam negeri yang meningkat pada periode libur Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru.

"LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan diperkirakan turun cukup dalam disebabkan oleh musim tanam pada sub LU Tanaman Pangan dan sub LU Perkebunan, serta peningkatan curah hujan sehingga menurunkan kinerja sub LU Hortikultura," jelasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Alissa Wahid Sarankan Pemda DIY Punya Program Khusus Atasi Peredaran Miras

Sleman
| Rabu, 30 Oktober 2024, 09:07 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Makanan Ramah Vegan

Wisata
| Minggu, 27 Oktober 2024, 08:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement