Advertisement
Perang Israel-Palestina Pengaruhi Ekspor DIY

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY menyebut kinerja ekspor DIY fluktuatif akibat kondisi global yang tidak menentu.
Kepala Disperindag DIY Syam Arjayanti mengatakan, selain perang Rusia-Ukraina, perang Israel-Palestina juga berdampak pada ketidakstabilan ekonomi global.
Advertisement
"Selain perang Rusia-Ukraina yang sampai saat ini belum selesai ditambah perang Palestina- Israel, menambah ketidakstabilan ekonomi dunia. Ternyata berpengaruh terhadap perlambatan ekonomi di negara mitra utama Indonesia seperti Amerika dan Tiongkok yang berakibat menurunnya permintaan barang dari DIY," ucapnya, Minggu (5/11/2023).
BACA JUGA: Menlu Bacakan Puisi "Palestina Saudaraku" di Aksi Bela Palestina
Dia menjelaskan penurunan ekspor pada September 2023 ini merupakan anomali, sebab biasanya pada akhir tahun kinerja ekspor DIY justru meningkat.
"Biasanya menjelang akhir tahun mulai terjadi kenaikan ekspor. Akan tetapi pengaruh kondisi global yang tidak menentu menjadikan kinerja ekspor DIY mengalami fluktuasi di setiap bulannya," jelasnya.
Statistisi Ahli Madya Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, Rahmawati menyampaikan ekspor DIY pada September 2023 mencapai 37,1 juta dolar atau turun 7,48% (month-to-month/mtm) dari bulan lalu 40,1 juta dolar. Ekspor menurut sektor berasal dari pertanian 0,2 juta dolar dan industri pengolahan 36,9 juta dolar. Secara mtm sektor pertanian stabil dan industri pengolahan turun 7,52%.
"Sedangkan perubahan (year-on-year/yoy) untuk sektor pertanian tetap stabil, untuk industri pengolahan mengalami penurunan sebesar 17,08% jadi secara total ekspor mengalami penurunan 7,48% secara mtm dan secara yoy turun 17%," paparnya.
Ekspor DIY pada September 2023 tercatat 99,46% adalah ekspor barang-barang hasil industri pengolahan. Pangsa ekspor paling besar yakni Amerika Serikat (AS) sebesar 16,9 juta dolar atau 45,55%, Australia 2,7 juta dolar atau 7,28%, dan Jepang sebesar 2,6 juta dolar atau 7,01%.
Komoditas ekspor terbesar adalah pakaian jadi bukan rajutan 12,3 juta dolar atau 32,88%, perabot, penerangan rumah 4,7 juta dolar atau 12,67%, dan peringkat ketiga adalah barang-barang dari kulit sebesar 4,3 juta dolar atau 11,59%.
BACA JUGA: Mahfud MD Pimpin Doa untuk Palestina di Ponpes Minggir Sleman
"Share tiga terbesar Januari - September masih di pakaian jadi bukan rajutan 125,9 juta dolar kontribusi 36,25%. Kedua adalah perabot penerangan rumah senilai 42,4 juta dolar atau 12,21% dan ketiga adalah barang-barang dari kulit senilai 38,9 juta dolar atau 11,20%," jelasnya.
Sementara untuk impor DIY September 2023 mencapai 11 juta dolar atau naik 19,57% dari Agustus 2023. Impor menurut penggunaan barang terbesar adalah baku penolong 9,4 juta dolar, barang modal 1 juta dolar dan barang konsumsi 0,6 juta dolar.
"Sehingga total 11 juta dolar, angka ini jika dibandingkan bulan lalu mengalami kenaikan sebesar 19,57% sementara yoy turun 31,25%."
Pemasok impor terbesar September 2023 adalah Tiongkok 4,1 juta dolar atau 37,27%, Hongkong 1,9 juta dolar atau 17,27%, dan Korea Selatan 1,1 juta dolar atau 10%.
"Impor menurut komoditi share golongan barang terbesar September 2023 adalah kain rajutan 2,1 juta dolar atau 19,09%, filamen buatan 1,1 juta dolar atau 10% dan mesin-mesin/pesawat mekanik 1,1 juta dolar atau 10%," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Presiden Prabowo Umumkan Sejumlah Kebijakan untuk Pekerja di Hari Buruh
- Kasus Dugaan Korupsi Sritex Disidik Kejaksaan Agung
- Pertumbuhan Ekonomi Kreatif Indonesia Bakal Ditentukan dari Daerah
- Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang Dilirik Tiga Maskapai Rute Luar Negeri
- Pengusaha Korea Selatan Gerojok Investasi Rp30 Triliun untuk Indonesia
Advertisement

Terkena Sedimentasi Akut, Ratusan Telaga di Gunungkidul Mengering saat Kemarau
Advertisement

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng
Advertisement
Berita Populer
- Harga BBM Pertamina Turun 1 Mei 2025, Cek Daftarnya!
- Harga BBM Shell Turun 1 Mei 2025, Cek Daftarnya!
- Harga Emas Hari Ini Kamis 1 Mei 2025 Merosot, Cek Antam UBS dan Galeri24!
- May Day, Buruh Desak Pemerintah Beri Perlindungan dari Ancaman Badai PHK
- May Day, Pemerintah Sebut Sedang Kerjakan Tuntutan Para Buruh
- Kasus Dugaan Korupsi Sritex Disidik Kejaksaan Agung
- Presiden Prabowo Umumkan Sejumlah Kebijakan untuk Pekerja di Hari Buruh
Advertisement