Advertisement
BI DIY: Ada 3 Faktor Pendorong Pertumbuhan Ekonomi DIY Triwulan III/2023

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Bank Indonesia (BI) Perwakilan DIY menyebut ada tiga faktor pendorong pertumbuhan ekonomi DIY pada Triwulan III/2023. Di mana ekonomi DIY tumbuh 4,96% secara tahunan (year-on-year/yoy) sedikit lebih tinggi dari nasional sebesar 4,94% yoy.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY, Ibrahim menyampaikan tiga faktor tersebut, pertama peningkatan mobilitas. Tercermin dari kenaikan kunjungan wisatawan dan penyelenggaraan meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE).
Advertisement
Kedua, terjaganya daya beli masyarakat. Tercermin dari kenaikan penjualan sepeda motor dan nilai tukar petani (NTP). Dan terakhir aktivitas produksi masih tumbuh, terutama untuk hortikultura dan kenaikan konsumsi listrik untuk segmen bisnis.
"Perkembangan ekonomi DIY masih tumbuh positif meski melambat dibanding triwulan sebelumnya. Beberapa faktor yang menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi DIY pada triwulan III/2023,"ucapnya dalam keterangan resminya, Rabu (8/11/2023).
Baca Juga: Ekonomi DIY Triwulan III Tumbuh 4,96%, Lebih Tinggi dari Nasional
Di sisi lain ada beberapa faktor penahan pertumbuhan ekonomi di Triwulan III/2023, terutama dipengaruhi oleh dinamika cuaca. Sehingga berpengaruh pada lapangan usaha (LU) pertanian. Juga faktor berlalunya kegiatan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri yang berlangsung pada triwulan II/2023.
"Berdasarkan perkembangan tersebut, maka pertumbuhan tahunan PDRB DIY pada triwulan III relatif melambat dari triwulan II/2023 yang tumbuh sebesar 5,16 persen yoy," jelasnya.
Baca Juga: BI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi DIY 2023 Sebesar 4,6-5,4 Persen
Ibrahim menyampaikan dari sisi LU, kinerja perekonomian terutama dikontribusikan oleh LU industri pengolahan, LU informasi komunikasi, LU konstruksi, dan LU penyediaan akomodasi dan makan minum.
"Penerimaan mahasiswa baru secara offline dan berlangsungnya beberapa proyek pembangunan (tol Jogja-Bawen seksi 1, pelabuhan Gesing, dan perbaikan ruas jalan di DIY) menjadi faktor pendorong kinerja di beberapa LU tersebut," paparnya.
Akan tetapi LU Pertanian salah satu LU dengan bobot terbesar sekitar 7,52% mengalami perlambatan dari 5,13% yoy di Triwulan II 2023 menjadi 1,79% yoy pada triwulan III 2023. Dinamika cuaca yang cenderung kering akibat El Nino menyebabkan penurunan produksi padi sehingga menahan kinerja LU pertanian.
Baca Juga: Ekonomi DIY Diperkirakan Tumbuh 5 Persen di Kuartal IV 2023
Lebih lanjut dia menyampaikan dari sisi permintaan, kinerja Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) dan ekspor yang tumbuh positif menjadi penopang perekonomian DIY. Berlangsungnya pembangunan beberapa proyek, sejalan dengan kinerja LU konstruksi, dan peningkatan ekspor industri makanan minuman menjadi faktor penopang perekonomian pada triwulan ini.
"Namun demikian, kinerja ekonomi DIY tertahan oleh perlambatan konsumsi rumah tangga dari 5,19 persen yoy pada triwulan II/2023 menjadi 5,16 persen yoy. Terlebih pangsa konsumsi rumah tangga merupakan yang terbesar mencapai 53,4 persen."
Ibrahim menyampaikan pertumbuhan ekonomi DIY yang positif perlu terus didorong keberlanjutannya. Beberapa tantangan yang berasal dari perekonomian global maupun domestik perlu diantisipasi agar dapat mencapai ekonomi DIY yang berkualitas dan berkesinambungan, sehingga mendorong kesejahteraan masyarakatnya.
"Sinergi dan kolaborasi antara pemerintah daerah, BI, dan instansi terkait lainnya akan terus diperkuat guna meningkatkan perekonomian DIY," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
- Kecurangan Beras Rugikan Konsumen Rp99,35 Triliun harus Ditindak
Advertisement

Cegah Kawasan Kumuh, DPUPKP Bantul Terapkan WebGIS di Tiga Kapanewon Wilayah Pantai Selatan
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Ekonom UGM Dukung Pajak E-commerce, Ciptakan Keadilan Pengusaha Daring dan Luring
- Libur Panjang Tahun Baru Islam, PHRI DIY Sebut Hotel Ramai hingga 4 Hari
- TikTok Akan Dibeli Orang Kaya di AS, Begini Respons Pemerintah China
- Kelola Sampah Sepenuh Hati, Bisnis Hotel Semakin Berseri
- Semarakkan Liburan Sekolah, MORAZEN Yogyakarta dan Waterboom Jogja Gelar Lomba Mewarnai
- Update! Harga Bahan Pangan Selasa 1 Juli 2025
- Pakar Energi UGM Sebut Kenaikan Harga BBM Non Subsidi Sudah Tepat
Advertisement
Advertisement