Sampai Oktober 2023, Realisasi Belanja APBN DIY Capai Rp17,9 Triliun
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kanwil Ditjen Perbendaharaan (DJPb) DIY mencatat sampai dengan Oktober 2023 realisasi belanja APBN DIY mencapai Rp17,9 triliun, tumbuh 5,11% dari tahun sebelumnya di periode yang sama.
Kepala Kanwil DJPb DIY, Agung Yulianta mengatakan belanja negara terdiri dari belanja Pemerintah Pusat, transfer ke daerah, dan dana desa. Realisasi belanja pemerintah pusat mencapai Rp9,09 triliun atau 71,56% dari target sebesar Rp12,7 triliun.
Advertisement
"Belanja negara, realisasi sampai dengan 31 Oktober 2023 sebesar Rp17.902,77 miliar atau tumbuh 5,11% dibanding tahun sebelumnya pada periode yang sama," ucapnya, Rabu (29/11/2023).
Baca Juga: Sisa 3 Pekan & Belanja Pemerintah Baru 64%, Jokowi: Realisasikan Secepat-cepatnya
Belanja Pemerintah Pusat tumbuh 9,42% dibanding tahun sebelumnya pada periode yang sama, dipengaruhi kenaikan belanja barang. Khususnya belanja barang yang diserahkan kepada masyarakat atau Pemda. Berkontribusi hingga 11,1% dari total belanja kementerian/lembaga.
"Belanja negara sampai dengan akhir Oktober 2023 telah menghadirkan dukungan untuk percepatan transformasi ekonomi, dalam jangka pendek yaitu melalui penghapusan kemiskinan ekstrem, penurunan stunting, pengendalian inflasi, dan peningkatan investasi," jelasnya.
Baca Juga: Anggaran Pemilu 2024 Terserap 18,8 Triliun, Terbanyak di KPU dan Bawaslu
Dari sisi penerimaan negara, realisasi pendapatan dan hibah sampai Oktober 2023 sebesar Rp7,18 triliun atau 86,14% dari target sebesar Rp8,33 triliun. Pendapatan dan hibah tumbuh 8,13% secara tahunan atau (year-on-year/yoy)
Penerimaan perpajakan meliputi pajak, cukai dan bea masuk memberikan andil yang besar dalam peningkatan kinerja pendapatan dan hibah sebesar Rp5,10 triliun. Tumbuh 10,69% dibandingkan realisasi penerimaan pajak 2022 pada periode yang sama.
Baca Juga: Realisasi Belanja APBN DIY Hingga Juli 2023 Capai Rp12,49 Triliun
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tumbuh 2,3%, dengan capaian sebesar Rp2,07 triliun atau 105,16% dari target Rp1,99 triliun. PNBP terdiri dari PNBP lainnya dan pendapatan BLU.
PNBP Lainnya tumbuh 39,57% mencapai Rp493,4 miliar atau 194,23% dari target Rp232,37 miliar. PNBP lainnya ditopang oleh realisasi pendapatan biaya pendidikan, pendapatan pelayanan pertanahan pendapatan penerbitan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK), Pendapatan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) serta Pendapatan dari BPJS Kesehatan pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan (FKTL).
"Pendapatan BLU mencapai Rp1.578,52 miliar atau 90,83% dari pagu sebesar Rp1.737,82 miliar," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ribuan Orang Teken Petisi Tolak PPN 12 Persen
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 November Naik Signifikan, Rp1.498 Juta per Gram
- Garuda Indonesia Dukung Rencana Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat
- Dampak Aksi Boikot 47 Gerai KFC Tutup, 17 Restoran Pizza Hut Berhenti Beroperasi
- Harga Emas Antam Hari Ini 18 November 2024 Naik Signifikan, Rp1.476 Juta per Gram.
Advertisement
Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Jogja Berpatroli Cegah Praktik Politik Uang
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- OJK: KUR Tidak Termasuk Utang Macet yang Bisa Dihapus
- Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diprediksi Capai 4,7 hingga 4,9 Persen di 2025
- Harga Bitcoin Pecah Rekor, Investor Diminta Berhati-hati Titipkan Dana Investasinya
- Sah! Maya Watono Jabat Direktur Utama Holding BUMN InJourney, Berikut Profilnya
- Prabowo Raih Komitmen Investasi 8,5 Miliar Dolar AS dari Lawatannya ke Inggris
- Ribuan Orang Teken Petisi Tolak PPN 12 Persen
- Bea Cukai DIY Sebut Hampir Semua Stakeholder Sepakti Penerapan Cukai Minuman Berpemanis
Advertisement
Advertisement