Advertisement
OJK Gelar Sensus Literasi dan Inklusi Keuangan Kerjasama dengan BPS
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA— Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY menyampaikan akan melakukan sensus bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) DIY untuk melihat persentase capaian literasi dan inklusi keuangan. Sensus ini cakupannya nasional dilakukan di semua daerah termasuk DIY.
Kepala OJK Perwakilan DIY, Parjiman mengatakan dulu sensus dilakukan dalam kurun tiga tahun sekali, dan terakhir dilakukan pada 2022. Ke depan sensus akan dilakukan setahun sekali karena Presiden Joko Widodo punya target inklusi keuangan bisa mencapai 90% pada 2024 mendatang.
Advertisement
BACA JUGA: BPK Temukan 6 Laporan OJK Bermasalah, Ini Rinciannya
"Jadi untuk mengetahui itu kami lakukan setiap tahun nanti. Sehingga bisa dievaluasi dan membuat program tahun depannya lagi sehingga target bisa dicapai. Kami akan bekerjasama dengan BPS," ucapnya, Rabu (6/12/2023).
Menurutnya tingkat inklusi keuangan di Indonesia saat ini masih 88%. Diharapkan target 90% bisa dicapai. Sensus ditargetkan bisa rampung akhir tahun ini dan di awal tahun depan bisa dirilis hasilnya.
"Sampling, tapi harapannya bisa mewakili seluruh lapisan masyarakat di Jogjakarta. Misalnya ada perempuan, ada mahasiswa, ada pelajar, UMKM, ada yang tingkat pendidikan masih SD, SMP, SMA, dari semua lapisan masyarakat," ujarnya.
BPS, kata Parjiman, sudah punya metode untuk melakukan sampling dan ini bisa mewakili populasi. "Insyaallah awal tahun rilis, Januari atau Februari sudah keluar," jelasnya.
Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati mengatakan BPS memang akan melakukan survei yang dikerjasamakan dengan OJK. Tidak hanya OJK, BPS juga melakukan kerjasama dengan kementerian dan lembaga lain. Seperti dengan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) untuk menghitung indeks demokrasi Indonesia.
"[dengan OJK] Ada tiga kabupaten tetapi ini baru akan menghitung level nasional. Jadi kegiatan sampai kabupaten tapi cakupan levelnya gak bisa mewakili kabupaten, tapi nasional bisa mewakili," jelasnya.
Melalui sensus ini nantinya akan tergambar seperti apa kondisi literasi dan inklusi keuangan, dengan survei berbasis rumah tangga.
"Audiens menyasar rumah tangga, satu bulan [lama sensusnya] paling tidak menggambarkan literasi dan inklusi keuangan seperti apa kondisi Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Direktur Program Trans 7 Ramaikan Bursa Pilkada Gunungkidul 2024
- Termasuk Claudia Scheunemann, Ini 23 Pemain Garuda Pertiwi di AFC Women's Cup
- Diantar Puluhan Pendukung, Roy Saputra Ambil Formulir Pendaftaran Cawawali Solo
- Selamat! Ipswich Town Promosi ke Premier League, Foto Elkan Baggott Terpampang
Berita Pilihan
- Pemilu Bikin Pasar Properti DIY Lesu, REI DIY Optimistis Triwulan II 2024 Tumbuh Positif
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
Advertisement
Sunaryanta Minta Orang Tua Awasi Anak dari Ancaman Media Sosial
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Ekosistem Kendaraan Listrik di RI Segera Terbentuk, Ini Kata Jokowi
- Bulan Depan, Pabrik Baterai Listrik Mulai Produksi di Indonesia
- 1.213 BPR/BPRS Penuhi Modal Inti Minimum Rp6 Miliar, OJK: Hanya 5 Persen yang Belum
- Harga Emas Antam Hari Ini 4 Mei 2024 Turun Rp5.000 Jadi Makin Murah
- Inka Rampungkan 11 Kereta New Generation Pesanan KAI, Ini Perbedaannya dengan Kereta Lama
- Dikunjungi Presiden Jokowi, Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik di Booth PLN di PEVS 2024
- Pemilu Bikin Pasar Properti DIY Lesu, REI DIY Optimistis Triwulan II 2024 Tumbuh Positif
Advertisement
Advertisement