Advertisement
Bos Pizza Hut Curhat Jadi Korban Sasaran Boikot Produk Pro-Israel
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Emiten pengelola restoran Pizza Hut, PT Sarimelati Kencana Tbk. (PZZA) menumpahkan keresahannya setelah menjadi sasaran boikot produk karena diduga terafiliasi dengan Israel. Boikot tak berdasar itu telah terjadi pada brand luar negeri di industri food and beverage dan fast moving consumer goods.
Direktur Utama PZZA Hadian Iswara mengatakan sejumlah pihak tak bertanggung jawab telah menggabungkan daftar perusahaan yang disebut berhubungan dengan Israel, kendati tidak dipastikan kebenarannya. Padahal, menurut Hadian, fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang dirilis terkait dengan larangan mendukung produk Israel semestinya bernada normatif. Namun, nama PZZA justru muncul dalam daftar produk sasaran boikot yang beredar di kalangan masyarakat.
Advertisement
"Ada orang-orang yang menggabungkan antara daftar yang beredar dengan fatwa MUI sehingga akhirnya banyak masyarakat yang jadi salah mengerti bahwa daftar tersebut merupakan bagian dari fatwa MUI," kata Hadian dikutip dari hasil Public Expose di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Jumat (8/12/2023).
Baca Juga:
KULINER JOGJA : Pizza Hut Delivery Jamin 30 Menit Sampai
Pizza Hut Gencar Promo All You Can Eat hingga Paket 4 Boks, Ini Penjelasan Pengelola
Ini 8 Bisnis Asing dengan Gerai Terbanyak di Indonesia, Ada Mixue?
Dalam hal ini, Pizza Hut Indonesia menjadi salah satu yang terdampak. Namun, pihaknya telah berupaya untuk memberikan penjelasan di outlet-outlet daerah ataupun pejabat yang berwenang, baik itu MUI dan lainnya. Hadian berharap, isu produknya yang terafiliasi dengan Israel tidak menjadi bola liar. Dia pun meminta masyarakat untuk lebih memahami polemik tersebut.
Senada, Direktur PZZA Boy Ardhitya Lukito menyampaikan sasaran boikot tak berdasar itu telah terjadi kepada brand luar negeri lainnya, khususnya di industri food and beverage (FnB) dan industri barang konsumsi sehari-hari atau fast moving consumer goods (FMCG). "Sekarang itu dengan bola liar yang beredar dan kelambatan kehadiran pemerintah untuk segera mengklarifikasi atau menjembatani dari apa teriakan-teriakan masyarakat atau tuduhan masyarakat dengan kenyataan yang faktual yang kenyataan sebenarnya jadinya memang berimbas ke semuanya," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
Advertisement
Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Jogja Hari Ini, Kamis 2 Mei 2024
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Layanan Seller Tokopedia Naik, Begini Simulasi Perhitungannya
- Resmi! Menteri Teten Tegaskan Tak Larang Warung Madura Buka 24 Jam
- Barang Kiriman dari Luar Negeri Kini Bebas Bea Masuk, Ini Syaratnya
- Buruh Minta Upah Murah Dihapus, Begini Penjelasan Kalangan Pengusaha
- LPS Siapkan Rp237 Miliar untuk Klaim Simpanan Nasabah, Berikut Daftar 10 Bank Bangkrut Tahun Ini
- SBI Perkuat Fokus Pada Efisiensi dan Inovasi Hadapi Tantangan Industri
- PLN UID Jateng DIY Kembali Raih Penghargaan Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat dalam Detik Jateng-Jogja Award
Advertisement
Advertisement