Advertisement
Inflasi Desember 2023 Diproyeksi Naik Jadi 0,60 Persen

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA —Tingkat inflasi pada Desember 2023 diperkirakan meningkat, didorong oleh efek musiman Natal dan tahun baru. Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan inflasi pada Desember 2023 mencapai 0,60% secara bulanan (month-to-month/mtm).
Josua mengatakan tingkat inflasi pada Desember 2023 tersebut diperkirakan meningkat signifikan dibandingkan dengan inflasi pada November 2023 yang tercatat sebesar 0,38% mtm.
Advertisement
“Kenaikan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya permintaan musiman selama liburan Natal dan tahun baru,” katanya kepada Bisnis, Sabtu (30/12/2023).
Josua memperkirakan, kenaikan harga pada komoditas makanan dan minuman memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap inflasi Desember 2023. Menurutnya, lonjakan ini dipengaruhi oleh peningkatan permintaan secara musiman dan dampak dari El Nino. “Selain itu, transportasi, rekreasi, hotel, dan restoran juga terpantau mengalami kenaikan harga selama periode liburan akhir tahun,” kata Josua.
Pada kesempatan berbeda, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal menyampaikan bahwa tingkat inflasi pada Desember 2023 diperkirakan berada pada kisaran 0,5-0,7% mtm. “Secara umum, inflasi diprediksikan meningkat seiring dengan peningkatan berbagai harga komoditas pada akhir tahun. Proyeksi ini menggunakan pola tahun 2021 sebagai acuan,” katanya.
Dia menjelaskan, penyumbang utama inflasi pada Desember 2023 diperkirakan berasal dari kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau. Lebih lanjut, Faisal mengatakan komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga dan diperkirakan mendorong inflasi yaitu komoditas daging ayam ras, bawang merah, bawang putih, dan beras.
Sementara itu, komoditas cabai merah keriting mulai menunjukkan penurunan harga dibandingkan bulan lalu. Secara tahunan, Faisal memperkirakan tingkat inflasi pada Desember 2023 akan berada pada kisaran 2,7±0,1%, terkendali dalam kisaran target Bank Indonesia 2-4%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Perang Dagang, China Balas Amerika Serikat dengan Mengenakan Tarif Impor 125 Persen
- Tarif Impor Amerika Serikat atas Barang-Barang dari China 145 Persen, Bukan 125 Persen
- Kementerian Pekerjaan Umum Setujui Kenaikan Lima Ruas Jalan Tol, Ini Daftarnya
- Rencana Pembukaan Keran Impor Tanpa Kuota, Wamentan Pastikan Tidak Merugikan Industri Lokal
- Trump Berlakukan Tarif Impor, Ini Daftar Negara yang Negosiasi dengan AS
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- IHSG Jeblok, Ekonom UGM Sebut Saat yang Tepat untuk Beli Tapi Jangan Asal
- Uang Beredar Lebaran 2025 di DIY Turun 21 Persen Menjadi Rp4,6 Triliun
- Tarif Impor AS ke China 145 Persen, IHSG Berpotensi Kembali Melemah Mengikuti Bursa Global
- BSI Semakin Fokus Garap Transaksi Ritel UMKM di Jogja
- Efek Domino Tarif Impor Donald Trump, Ini Penjelasan Pakar Ekonomi
- China Menyebut Tidak Mau Perang dengan dengan Amerika Serikat
- Tarif Impor Amerika Serikat atas Barang-Barang dari China 145 Persen, Bukan 125 Persen
Advertisement