Advertisement

DIY Alami Deflasi 0,02% pada Januari 2024, Ini Penyebabnya

Anisatul Umah
Kamis, 01 Februari 2024 - 18:17 WIB
Ujang Hasanudin
DIY Alami Deflasi 0,02% pada Januari 2024, Ini Penyebabnya Ilustrasi deflasi (freepik)

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA— Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat pada Januari 2024, DIY mengalami deflasi 0,02% secara bulanan atau (month-to-month/mtm). Sementara inflasi secara tahunan atau (year-on-year/yoy) sebesar 2,60%. Inflasi secara tahun kalender atau (year-to-date) sama dengan inflasi secara bulanan yakni deflasi 0,02% karena masih di bulan pertama.

Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati menjelaskan ada dua kelompok pengeluaran yang memberikan andil pada deflasi Januari 2024. Pertama kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang memberikan andil deflasi 0,03%. Lalu kelompok transportasi juga memberikan andil deflasi sebesar 0,04%.

Advertisement

"Untuk angka Januari 2024 dimana inflasi tingkat provinsi gabungan Kota Jogja dan Kabupaten Gunungkidul, tercatat pada Januari 2024 deflasi 0,02%," ucapnya dalam konferensi pers di Kantor BPS DIY, Kamis (01/02/2024).

Sementara itu komoditas dominan pendorong inflasi diantaranya beras dengan andil 0,04%, bawang merah 0,03%, tomat 0,02%, emas perhiasan, bawang putih, hingga bayam masing-masing berikan andil 0,01%.

Sementara komoditas penghambat di antaranya cabai rawit berikan andil deflasi 0,06%, bensin deflasi 0,05%, buncis 0,04%, kacang panjang deflasi 0,02%, brokoli, sawi hijau, hingga telur ayam ras masing-masing memberikan andil deflasi 0,01%.

Lebih lanjut dia menyampaikan untuk inflasi secara tahunan, andil tertinggi disumbang oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 1,90%. Jadi dari besaran inflasi tahunan 2,60% andil 1,90% disumbang dari kelompok ini.

"Secara tahunan komoditas yang mendorong terjadinya inflasi juga beras, karena sampai dengan saat ini belum ada panen rata. Sehingga masih mengalami kenaikan harga. Diperkirakan Maret ada panen yang cukup besar, mudah-mudahan harga beras tidak mengalami kenaikan seperti akhir-akhir ini," jelasnya.

BACA JUGA: DIY Catatkan Deflasi 0,04 Persen di Agustus 2023

Secara tahunan, beras memiliki andil sebesar 0,75%, disusul cabai merah 0,18%, bawang putih 0,13%, buncis 0,12%, emas perhiasan 0,11%. Sigaret kretek mesin, gula pasir, hingga bayam andilnya di bawah 0,10%.

Komoditas penghambat terjadinya inflasi, pertama telur ayam ras dengan andil 0,05%, bawang merah 0,05%. Kemudian terong, bensin masing-masing 0,03%. Cabari rawit, minyak goreng, susu bubuk untuk balita masing-masing 0,02%, dan sisanya berikan andil 0,01%.

Herum menjelaskan perhitungan inflasi Januari 2024 menggunakan hasil Survei Biaya Hidup (SBH) 2022, sehingga penghitungan inflasi didasarkan pada diagram timbang komoditas 2022. Ada beberapa hal yang berubah sejalan dengan SBH 2022, sebab sebelumnya menggunakan tahun dasar 2018. 

"Cakupan wilayahnya sebelumnya hanya Kota Jogja, mulai 2024 ini yang dihitung Kota Jogja dan Kabupaten Gunungkidul," paparnya.

Dilihat secara bulanan, inflasi Januari 2024 di Gunungkidul mengalami deflasi 0,08% dan Kota Jogja inflasi 0,07%. Dari dua angka ini menghasilkan data deflasi DIY 0,02%. Kemudian untuk inflasi tahunan 2,60% berasal dari inflasi tahunan Kabupaten Gunungkidul 2,42% dan Kota Jogja 2,82%.

"Dan provinsi inflasi tahunan 2,60%, dan inflasi Januari deflasi 0,02% karena cuma dua, inflasi Kota Jogja dan terendah ada deflasi kabupaten Gunungkidul," paparnya.

Sementara itu, Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan inflasi nasional secara bulanan 0,04% atau terjadi peningkatan indeks harga konsumen (IHK) Desember 2023 sebesar 105,15 menjadi 105,19 pada Januari 2024. Sementara secara tahunan terjadi inflasi 2,57%, dan secara tahun kalender 0,04%.

"Tingkat inflasi bulanan Januari 2024 lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan bulan yang sama tahun lalu . Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 0,18% dan andil inflasi sebesar 0,05%," jelasnya. (Anisatul Umah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Bedah Buku, Kalangan Akademisi Membedah Kekeliruan Hakim di Kasus Mardani Maming

Jogja
| Sabtu, 05 Oktober 2024, 15:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Jogja lewat Diorama

Wisata
| Rabu, 02 Oktober 2024, 22:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement