Advertisement
Pemerintah Sebut Bakal Naikkan Harga MinyaKita Seusai Pemilu
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pemerintah memastikan harga MinyaKita naik setelah Pemilu. Inflasi menjadi alasan pemerintah dalam melakukan penyesuaian harga eceran tertinggi minyak goreng rakyat tersebut.
Diketahui, lewat Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No.41/2022 tentang Tata Kelola Minyak Goreng Kemasan Rakyat, pemerintah mewajibkan pelaku usaha menjual MinyaKita tidak melebihi HET yang ditetapkan sebesar Rp14.000 per liter. Namun, seusai Pemilu, HET MinyaKita itu akan dinaikkan menjadi Rp15.000 per liter. "Tentu dong [harga naik seusai pemilu]. Kan ada inflasi," ujar Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan (Zulhas) saat ditemui di Kementerian Perdagangan, Minggu (4/2/2024).
Advertisement
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Perdagangan, Suhanto mengatakan evaluasi HET MinyaKita baru dilakukan seusai Pemilu dengan turut melibatkan Kementerian Perindustrian, Kementeri Koordinator Bidang Perekonomian, dan Badan Pangan Nasional.
Menurutnya, saat ini rencana penyesuaian HET itu baru masuk di tahap perhitungan kasar dengan berbagai komponen harga pokok produksi dari produsen dan lainnya. "Belum [dievaluasi]. Lagi pada sibuk kampanye," ucap Suhanto sambil berkelakar.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Isy Karim membenarkan bahwa kementeriannya bersama Kementerian Perindustrian dan Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi telah mengevaluasi HET untuk minyak goreng curah dan Minyakita.
Selanjutnya, hasil evaluasi akan dibahas bersama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
“Kami masih ingin melihat evaluasi data-datanya, angka-angkanya kita sampaikan ke BPKP, nanti BPKP yang akan evaluasi governance-nya seperti apa,” kata Isy, pekan lalu.
Dia mengatakan, evaluasi bersama BPKP akan dilakukan pada Maret 2024 atau usai Pemilu 2024.
Sebelumnya, pemerintah melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 11/2022 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Minyak Goreng Curah menetapkan HET minyak goreng curah untuk menjaga stabilitas dan kepastian harga minyak goreng curah, serta kerterjangkauan harga minyak goreng curah di tingkat konsumen.
Melalui Pasal 2 ayat 1 beleid tersebut, pemerintah menetapkan HET minyak goreng curah sebesar Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kilogram.
Tidak Diperlukan
Sebelumnya, Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) menegaskan tidak ada kenaikan biaya produksi minyak goreng rakyat. Penyesuaian Harga Eceran Tertinggi (HET) dianggap tidak diperlukan.
Direktur Eksekutif GIMNI, Sahat Sinaga menyebut harga bahan baku minyak goreng di produsen belum berubah, masih di level Rp11.200 per kilogram.
BACA JUGA: Harga Eceran Minyakita Bakal Dievaluasi Setelah Pemilu
Menurutnya, lonjakan harga jual MinyaKita terjadi saat ini justru dilakukan oleh pelaku usaha di lini distribusi. "Itu [kenaikan harga] bukan diproduksi, itu di trading di jalan itu. Karena di kita [produsen] enggak ada naiknya, harga CPO itu masih Rp11.200 [per kilogram]," ujar Sahat.
Sahat pun memandang, tidak ada urgensi untuk penyesuaian HET MinyaKita karena harga bahan baku yang cenderung stabil. Adapun untuk mengatur harga MinyaKita di masyarakat agar sesuai dengan HET, dia mengusulkan mekanisme distribusi tidak dilepas ke pasaran secara bebas.
Pendistribusian MinyaKita dianggap akan lebih tertib dan terarah apabila dilakukan oleh BUMN. "Untuk MinyaKita itu supaya disalurkan melalui BUMN yaitu Bulog dan ID Food. Itu akan terkontrol," sebut Sahat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ini Lima Orang Terkaya di Dunia 2024 versi Forbes
- Restrukturisasi Kredit Berakhir Kerek Jumlah Kredit Bermasalah UMKM DIY
- Pertumbuhan Ekonomi Global Direvisi PBB Menjadi 2,7 Persen
- Kunjungan ke Mal di Jogja Melonjak saat Long Weekend, Diprediksi Capai 50 Persen
- Pindah Faskes BPJS Kesehatan Bisa lewat Ponsel, Ini Caranya
Advertisement
Grand Triumph 2024 Akan Digelar di Jogja, Diikuti Atlet Panahan Indoor dari 24 Negara
Advertisement
Tak Mau Telat Terbang? Ini 5 Rekomendasi Hotel Bandara Terbaik di Dunia
Advertisement
Berita Populer
- BI DIY Optimis Kredit Masih Tumbuh Meski Suku Bunga Naik, Begini Penjelasannya..
- Pemerintah Siapkan Dua Skenario Menurunkan Harga Tiket Pesawat
- Pertumbuhan Ekonomi Global Direvisi PBB Menjadi 2,7 Persen
- Disperindag DIY Klaim Harga Bawang Merah Mulai Turun
- Viral Artis Enzy Storia Curhat Tasnya Ditahan Bea Cukai, Stafsus Kemenkeu Merespons Begini
- Harga Jagung Petani Terjun Bebas, Pemerintah Pilih Langkah Ini
- Jutaan UMKM Sulit Akses Pembiayaan, Sri Mulyani Perintahkan PIP untuk Ubah Bisnis Model
Advertisement
Advertisement