Advertisement
Program Susu Gratis Prabowo-Gibran Mungkin Kerek Emiten Susu di BEI

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Dari hasil hitung cepat, pasangan calon (paslon) nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berpeluang menjadi Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029. Dari sekian program, pembagian susu gratis dapat memberikan dampak posifif bagi emiten susu di BEI.
Deretan emiten susu yang diperkirakan merasakan dampak yakni PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. (ULTJ), PT Cisarua Mountain Dairy Tbk. (CMRY), Indofood CBP (ICBP), dan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI). ROTI mengumumkan memasuki bisnis susu sejak 2022. Sedangkan ICBP merupakan pemegang saham pengendali Indomilk.
Advertisement
Dalam kesempatan terpisah, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, euforia pemilihan umum atau pemilu memiliki dampak besar, terutama bagi perusahaan yang terkait dengan peristiwa demokrasi tersebut. Oleh karena itu, program susu gratis yang diusung oleh Gibran dianggap sebagai katalis positif bagi saham susu. Nafan Aji Gusta mengatakan bahwa komitmen cawapres nomor dua terkait dengan kampanye politiknya untuk memberikan susu gratis sebagai upaya pencegahan stunting pada balita dinilai sebagai langkah yang patut diapresiasi.
Baca Juga
Program Makan Siang dan Susu Gratis Persiapkan Generasi Emas & Punya Efek Ganda
Gibran: Makan Siang dan Susu Gratis Bukan Retorika
Demi Indonesia Emas 2045, Prabowo Usulkan Makan Siang dan Susu Gratis untuk Anak Sekolah
Dari segi fundamental, Nafan melihat kinerja ULTJ dan CMRY masih cukup menjanjikan dengan peningkatan laba bersih hingga digit ganda pada kuartal III/2023. Sementara itu, ROTI mencatat penurunan laba bersih. Data keuangan menunjukkan bahwa ULTJ mencatatkan laba bersih sebesar Rp939 miliar pada periode Januari-September 2023, naik 12,50% YoY, didorong oleh peningkatan penjualan sebesar Rp6,11 triliun. CMRY mencetak laba bersih Rp966,6 miliar, tumbuh 10,02%, dengan penjualan bersih sebesar Rp5,74 triliun.
Sementara ROTI mencatat pendapatan Rp2,83 triliun, mengalami penurunan 0,87% YoY, dengan laba turun 12,56% YoY menjadi Rp229,93 miliar. BPS mencatat tingkat konsumsi susu per kapita di Indonesia mencapai 16,27 kilogram per tahun, masih di bawah rata-rata negara-negara Asia Tenggara lainnya. Produksi susu dalam negeri juga belum mencukupi kebutuhan nasional, sehingga impor masih diperlukan. Gibran menjelaskan bahwa program susu dan makan siang gratis bertujuan untuk mengurangi stunting dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah, sekaligus mempersiapkan generasi emas Indonesia untuk tahun 2045. Anggaran yang diperlukan untuk program ini diperkirakan mencapai Rp400 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kebijakan WFA Buat Pergerakan Penumpang Kereta Lebih Merata
- Pemerintah Bakal Bangun Rumah Subsidi untuk Nakes, Guru, Nelayan, dan Wartawan
- Bendahara Negara Yakin Lebaran Berdampak ke Pertumbuhan Ekonomi
- Juli, 70.000 Koperasi Desa Merah Putih Terbentuk
- TIPS KELOLA UANG: Jurus Atur THR untuk Keuangan yang Sehat
Advertisement

Viral, Sampah Berserakan di Pintu Masuk Jalan Dagen Malioboro, Begini Tanggapan UPT
Advertisement

Taman Wisata Candi Siapkan Atraksi Menarik Selama Liburan Lebaran 2025, Catat Tanggalnya
Advertisement
Berita Populer
- 157.231 Penumpang Masih Lakukan Perjalanan di Hari H Idulfitri
- TIPS KELOLA UANG: Jurus Atur THR untuk Keuangan yang Sehat
- Juli, 70.000 Koperasi Desa Merah Putih Terbentuk
- Bendahara Negara Yakin Lebaran Berdampak ke Pertumbuhan Ekonomi
- Pemerintah Bakal Bangun Rumah Subsidi untuk Nakes, Guru, Nelayan, dan Wartawan
- Bahas Kondisi Ekonomi, Prabowo Undang Investor Saham Setelah Lebaran
- Tarif Listrik PLN April-Juni Tidak Naik, Soal Subsidi Ini Penjelasan Menteri ESDM
Advertisement
Advertisement