Advertisement
OJK Buka Suara soal Bunga Tinggi Bank Digital hingga 8,75%

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Otoritas Jasa Keuangan (OJK) turun tangan menangani temuan bank digital di Indonesia menawarkan bunga deposito tinggi hingga 8,75% untuk meraup simpanan nasabah. OJK mendorong penerapan pelindungan nasabah.
Berdasarkan laman resminya, salah satu bank digital, PT Bank Jago Tbk. (ARTO), misalnya menawarkan bunga deposito 5% per tahun. PT Allo Bank Tbk. (BBHI) menawarkan deposito dengan suku bunga mulai 4% hingga 6%.
Advertisement
SeaBank dan Superbank sama-sama menawarkan bunga simpanan dengan bunga 6%. Kemudian, PT Bank Neo Commerce Tbk. (BYBB) menawarkan produk deposito bernama Neo WOW dengan bunga hingga 8%.
Selain itu, PT Krom Bank Indonesia Tbk. (BBSI) Bank menawarkan produk simpanan dengan suku bunga tinggi hingga 8,75%.
Bunga yang ditawarkan oleh sejumlah bank digital itu berada di atas tingkat bunga penjaminan yang ditentukan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Artinya, simpanan nasabah tersebut tidak masuk dalam program penjaminan LPS.
Adapun, LPS telah menetapkan tingkat bunga penjaminan simpanan rupiah di bank umum sebesar 4,25% yang berlaku sejak 1 Februari 2024 hingga 31 Mei 2024.
Terkait hal tersebut, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan pada dasarnya bank memiliki strategi dan risk appetite masing-masing dalam menjalankan bisnisnya, termasuk dalam memberikan penawaran bunga simpanan.
"Namun, berkaitan dengan dana yang tidak dijamin LPS, OJK senantiasa mendorong penerapan pelindungan nasabah," katanya dalam jawaban tertulis pada Jumat (15/3/2024).
BACA JUGA: Sejumlah Titik di Gunungkidul Diterjang Angin Kencang, Kerugian Capai Rp115 Juta
Perlindungan nasabah yang dimaksud OJK di antaranya terkait transparansi. OJK mendorong perbankan untuk memberikan informasi yang jelas dan lengkap tentang produk mereka, termasuk apakah suatu produk dijamin oleh LPS atau tidak.
Selain itu terkait edukasi konsumen, OJK menekankan pentingnya edukasi keuangan bagi nasabah agar calon nasabah dapat membuat keputusan yang informasi tentang produk keuangan yang mereka gunakan.
Lalu, terkait pengawasan dan regulasi, OJK terus memperketat regulasi dan pengawasan terhadap bank untuk memastikan mereka mematuhi standar keamanan, keadilan, dan transparansi dalam menawarkan produk dan layanan digital.
Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan alasan sejumlah bank digital menawarkan suku bunga tinggi di atas bunga penjaminan LPS karena berkaitan dengan persaingan.
"Karena kompetisi, mereka memberikan iming-iming dengan bunga simpanan tinggi, atau karena perkembangan likuiditas bank beda-beda dia akan naikan ke kondisi tertentu," katanya dalam acara Konferensi Pers Penetapan Tingkat Suku Bunga Penjaminan LPS pada awal tahun ini (30/1/2024).
Selain itu, alasan penerapan suku bunga simpanan bank digital tinggi adalah karena tujuan penghimpunan dana untuk menopang ekspansi kredit yang lebih masif. "Jadi, kompetisi dan ekspansi bisnis menginginkan itu terjadi," tuturnya. (Sumber: Bisnis.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Daftar 5 Aplikasi Trading Crypto Dengan Likuiditas Tinggi, Cek di Sini
- Dampak Kebijakan Efisiensi Prabowo, Pengusaha Hotel Mengaku Pendapatan Turun 60 Persen
- OJK Minta Pemilik Asuransi Kesehatan Bayar 10 Persen Saat Klaim, Konsumen Protes
- Sampai dengan 9 Juni 2025 Masih Ada Diskon Tarif Tol di Jawa dan Sumatra, Ini Daftarnya
- Cek Promo Perjalanan dari DAMRI Selama Libur Hari Raya Iduladha dan Liburan Sekolah, Ada Diskon ke Jogja
Advertisement

Ini 11 Kalurahan di Kulonprogo Rawan Terdampak Tsunami Megathrust, BPBD Siapkan Titik Evakuasi
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- 25 Tahun Ros In Hotel Yogyakarta: Membangun Tim Kerja yang Profesional, Sportif dan Bersinergi
- Yuk! Liburan Seru Bersama Keluarga dengan Fasilitas Kids Friendly di Archipelago Hotels
- Honda Auto Expo 2025 di Plaza Ambarukmo Targetkan 100 Pemesan Kendaraan
- Update Pengembangan Stasiun Lempuyangan, KAI Daop 6: Kami Masih Fokus Penertiban
- Commuter Line Jogja Angkut 5 Juta Lebih Penumpang Sepanjang Januari-Mei 2025
- PHRI DIY Menggelar Table Top di Malang Jawa Timur
- Luhut Yakin Program Presiden Prabowo Kerek Pertumbuhan Ekonomi Hingga 8 Persen
Advertisement
Advertisement