Advertisement
HPP Gabah dan Beras Naik, Pengamat: Berikan Margin Keuntungan yang Wajar untuk Petani

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Badan Pangan Nasional (Bapanas) menetapkan Harga Pokok Penjualan (HPP) Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat Rp6.000 per kg dan di tingkat penggilingan Rp6.100 per kg. Kemudian harga beras di gudang Bulog Rp11.000 per kg.
Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian UMY, Oki Wijaya mengatakan sebelumnya GKP di tingkat petani Rp5.000 per kg, di tingkat penggilingan Rp5.100 per kg, dan harga beras di gudang Bulog adalah Rp9.950 per kg.
Advertisement
Menurutnya, kenaikan ini untuk memberikan margin keuntungan yang wajar bagi petani. "Dirancang dengan mempertimbangkan peningkatan biaya produksi serta kebutuhan," ujar dia, Senin (10/6/2024).
Dia menjelaskan penetapan ini berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) No. 167/2024 tentang Fleksibilitas Harga Pembelian Gabah dan Beras dalam Rangka Penyelenggaraan Cadangan Beras Pemerintah, dengan tujuan meningkatkan pendapatan petani dan menjaga stabilitas harga selama masa panen raya.
Oki menjelaskan, biasanya saat panen raya harga gabah turun karena peningkatan pasokan. Melalui fleksibilitas HPP yang diberikan kepada Bulog untuk membeli gabah pada harga yang lebih tinggi, diharapkan harga gabah dan beras tidak anjlok. "Ini justru membantu memastikan pendapatan petani tetap stabil dan pasokan beras di pasar terjaga," jelasnya.
BACA JUGA: HPP Gabah Terbaru Dinilai Merugikan Petani
Selain itu, penyerapan gabah oleh Bulog untuk memperkuat cadangan beras pemerintah (CBP) juga berkontribusi pada stabilitas harga dan mengurangi ketergantungan pada impor beras.
Lebih lanjut dia mengatakan, kenaikan HPP gabah dan adalah langkah yang tepat untuk meningkatkan kesejahteraan petani, menjaga stabilitas harga, dan memastikan ketersediaan beras di pasar.
Menurutnya, gap antara harga gabah dan beras mencerminkan biaya pengolahan yang wajar. Intervensi pemerintah melalui Bulog diharapkan dapat mencegah penurunan harga yang drastis selama masa panen raya. Kebijakan ini diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi yang berkelanjutan. "Bagi seluruh rantai pasok padi dan beras di Indonesia," lanjutnya.
Dia menyebut berdasarkan berbagai hasil riset analisis usaha tani padi, biaya produksi padi berkisar antara Rp1.333-Rp 2.333 per kg.
Dengan harga GKP sebesar Rp6.000, margin keuntungan yang diperoleh petani menjadi signifikan, berkisar Rp3.667-Rp4.667 per kg.
Harga beras di gudang Bulog Rp11.000 per kg masih memberikan ruang untuk margin keuntungan yang wajar bagi penggilingan.
Hal ini mengingat biaya pengolahan gabah menjadi beras, termasuk penggilingan, transportasi, dan penyimpanan, berkisar Rp800 hingga Rp1.800 per kg. "Perbedaan harga antara gabah dan beras mencerminkan biaya pengolahan dan distribusi yang wajar.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bagaimana Tugas Kementerian BUMN Setelah Danantara Beroperasi, Begini Penjelasan Erick Thohir
- OJK: Investasi Dana Pensiaun Sukarela Capai Rp378,67 Triliun hingga Akhir Mei 2025, Tumbuh 5,36 Persen
- Paruh Pertama 2025 Jumlah Penumpang Kereta Api Mencapai 240,9 Juta
- Ungkap Kecurangan Beras Oplosan, Menteri Pertanian Tak Gentar Meski Ada Intimidasi
- Menteri PKP Pastikan Aturan Penyaluran KUR Perumahan Rampung Bulan Ini
Advertisement

Kelembagaan Baru di Lingkup Pemkab Gunungkidul Berlaku Mulai Tahun Depan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Donald Trump Umumkan Daftar Tarif 14 Negara, Termasuk Indonesia Kena 32 Persen
- Indonesia Kena Tarif Trump 32 Persen, Ini Komentar BEI Soal Pasar Saham
- Paruh Pertama 2025 Jumlah Penumpang Kereta Api Mencapai 240,9 Juta
- Tarif Trump Diumumkan 32 Persen untuk Indonesia Berlaku 1 Agustus, Pemerintah Akan Terus Negosiasi
- Jajaran Direksi Pertamina Patra Dirombak, Mantan Dirjen Migas Jadi Wakil Direktur
- Pekerja yang Belum Dapat BSU Diminta Bersabar
- Donald Trump Tetapkan Tarif untuk Indonesia 32 Persen, OJK Sebut Dampaknya Masih Terbatas
Advertisement
Advertisement