Advertisement

BRIN Berinovasi Bikin PLTS Terapung Bisa Berpindah Tempat

Newswire
Selasa, 25 Juni 2024 - 22:27 WIB
Maya Herawati
BRIN Berinovasi Bikin PLTS Terapung Bisa Berpindah Tempat PLTS Terapung - Ilustrasi - StockCake

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Inovasi baru diciptakan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yaitu pembangkit listrik tenaga surya atau PLTS terapung yang bisa berpindah tempat. PLTS ini sebagai solusi untuk mengatasi keterbatasan lahan dalam proyek listrik tenaga Matahari di daratan.

Peneliti Pusat Riset Konversi dan Konservasi Energi BRIN Adjat Sudrajat mengatakan PLTS terapung dapat dipasang di atas air, seperti danau, waduk, dan laut.

Advertisement

"Panel surya yang dipasang pada permukaan air tidak hanya dapat mengatasi keterbatasan ruang, tetapi juga meminimalisir penguapan air," ujarnya, Selasa (25/6/2024).

Adjat menuturkan air yang ada di sekitar panel surya bertindak sebagai pendingin alami, sehingga meningkatkan efisiensi dan hasil energi secara keseluruhan.

Sistem PLTS terapung mobile yang dikembangkan BRIN tidak hanya berfungsi sebagai pembangkit listrik, tetapi juga dapat dimanfaatkan sebagai suplai energi pompa untuk irigasi pertanian.

“Di tahun 2023, kami melakukan pembuatan desain sistem PLTS terapung untuk sistem PLTS irigasi pertanian di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah,” kata Adjat.

BACA JUGA: Ramsomware LockBit 3.0 Mengancam PDN dan Keamanan Global, Ini Rekam Jejaknya

Teknologi PLTS terapung mobile itu terinspirasi dengan mobilitas mesin diesel untuk kebutuhan irigasi pertanian di Wonogiri.

Pada 2024, ilmuwan BRIN sedang mencoba proyek percontohan PLTS terapung yang dapat berpindah tempat tersebut. Sistem itu terdiri dari integrasi sistem pengapung, sistem pompa air tenaga surya, dan sistem penggerak.

Lebih lanjut Adjat berharap penggunaan sistem PLTS terapung yang bisa berpindah tempat mampu meningkatkan produktivitas hasil pertanian karena pengairan tersedia sepanjang tahun sehingga musim tanam menjadi lebih panjang.

Tak hanya itu, listrik tenaga matahari juga bisa mengurangi emisi karbon dioksida yang dihasilkan dari aktivitas produksi setrum.

"Harapan kami pada 2025 prototype tersebut sudah dapat diterapkan pada lokasi sebenarnya,” kata Adjat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Cek! Jadwal KA Bandara dari Stasiun Tugu Jogja Tujuan YIA

Jogja
| Minggu, 29 September 2024, 02:17 WIB

Advertisement

alt

Menyusuri Assos, Permata di Aegean Utara Turki

Wisata
| Sabtu, 28 September 2024, 01:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement