Advertisement
Vape Dilarang Dijual Bebas di Australia, Hanya Bisa Dibeli di Apotek
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Penjualan rokok elektrik atau vape diperketat di Australia. Kini penjualan vape hanya tersedia di apotek.
Pembatasan ini dilakukan untuk mengekang pemakaian vape di kalangan remaja. Hal ini diterapkan meskipun ada desakan dari pihak penentang agar pemerintah membatalkan larangan yang lebih ketat.
Advertisement
Undang-undang baru yang disahkan minggu lalu membatasi penjualan vape hanya di apotek dan mengharuskan untuk berkonsultasi dengan apoteker terlebih dahulu sebelum membeli. Remaja di bawah 18 tahun memerlukan resep.
Partai Buruh yang berkuasa harus melonggarkan rencana awal yang akan membatasi penjualan vape hanya untuk mereka yang memiliki resep dokter, setelah ditentang oleh senator Partai Hijau yang khawatir rencana ini akan menyulitkan perokok yang ingin berhenti dan membebani sistem kesehatan.
Namun, penundaan tiga bulan untuk menerapkan kompromi tersebut berarti pelanggan berusia di atas 18 tahun tetap memerlukan resep hingga Oktober 2024, ketika persyaratan ini akan berakhir.
Salah satu warga Sydney, Sarah Harris, menuturkan bahwa peraturan ini tidak masuk akal dan akan mendorong orang beralih ke pasar gelap atau mencari cara lain untuk mendapatkan vape.
“Saya pikir hal ini tidak terlalu masuk akal, terutama jika mereka akan mengubahnya lagi pada bulan Oktober,” jelas salah satu warga Sydney, Sarah Harris, seperti dikutip dari Reuters pada Senin (1/7/2024).
Menurutnya, ia berpendapat bahwa hal peraturan ini akan mendorong orang beralih ke pasar gelap, atau mencoba untuk mendapatkan lewat teman atau secara daring, atau cara lainnya untuk mendapatkan vape.
Berdasarkan data tahun lalu,peraturan ini menargetkan remaja, di mana sekitar 22% dari mereka yang berusia 18-24 tahun telah menggunakan rokok elektronik setidaknya sekali.
Selain membatasi penjualan di apotek, undang-undang ini juga membatasi konsentrasi nikotin dalam vape dan rasa yang diizinkan hanya mint, mentol, atau tembakau.
Dikenal dengan undang-undang anti-rokok yang ketat dan pajak tembakau tinggi, Australia melarang sebagian besar impor vape awal tahun ini. Importir harus mengajukan izin dari badan pengawas obat pemerintah.
Meskipun vape masih tersedia di toko-toko kecil umum di pub dan bar, pemerintah mengatakan upaya penegakannya telah mengurangi jumlah ratusan ribu vape yang beredar di jalanan.
Pada April 2024, Menteri Kesehatan Mark Butler menyatakan bahwa polisi perbatasan telah menyita lebih dari 1,5 juta vape ilegal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Produk China Membanjiri Pasar Indonesia, Kadin Minta Penelusuran Jalur Impor Ilegal
- Kemenhub Bakal Kaji Kembali Tarif Batas Atas dan Tarif Batas Bawah Tiket Pesawat
- Banyak Perusahaan Tak Disiplin Bayar Iuran BPJS Ketenagakerjaan
- Kerugian Ekonomi akibat Peretasan PDNS Diperkirakan hingga Rp6,3 Triliun
- Ribuan Mesin ATM Tumbang Digerus Modernisasi Perbankan
Advertisement
BEDAH BUKU: Lahan Tadah Hujan di Dlingo Cocok Terapkan Patbo Super
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Banyak Perusahaan Tak Disiplin Bayar Iuran BPJS Ketenagakerjaan
- Kemenhub Bakal Kaji Kembali Tarif Batas Atas dan Tarif Batas Bawah Tiket Pesawat
- Hingga Mei 2024 Realisasi Belanja APBN DIY Capai Rp9,38 Triliun
- UPALA Alternatif Villa di Pinggir Kota Jogja
- The Rich Jogja Hotel Gelar Coloring Competition- School Holiday Season
- GIPI DIY Tingkatkan Pelayanan wisatawan
- Melalui Eloknya Anggrek Nambangan, PLN Dukung Pertumbuhan Sektor Agrikultur di Kabupaten Magelang
Advertisement
Advertisement