Advertisement

Aliran Modal ke Negara Berkembang Pulih Seperti Sebelum Covid-19

Maria Elena
Sabtu, 13 Juli 2024 - 21:07 WIB
Maya Herawati
Aliran Modal ke Negara Berkembang Pulih Seperti Sebelum Covid-19 Ilustrasi investasi / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTAAliran modal ke pasar negara berkembang meningkat dan pulih ke level pada 2018, sebelum pandemi Covid-19. Hal ini diutarakan  Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF).

Seperti dikutip dari Reuters oleh Bisnis.com, jaringan Harianjogja.com, Sabtu (13/7/2024), arus modal masuk bruto ke pasar negara berkembang kecuali China pada 2023 menjadi US$110 miliar atau 0,6% dari output ekonomi mereka, dan ini merupakan level tertinggi sejak 2018.

Advertisement

Dalam laporan Sektor Eksternal IMF disebutkan bahwa pasar-pasar negara berkembang telah mengalami penurunan arus masuk portofolio bersih yang lebih tidak stabil, meski arus masuk investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) lebih stabil.

"Hal ini sebagian disebabkan oleh fundamental yang lebih kuat,” kata IMF. "Memang, banyak negara sekarang mendapatkan keuntungan dari kerangka kerja kebijakan fiskal, moneter, dan keuangan yang lebih kuat, serta implementasi kebijakan dan perangkat yang lebih efektif".

Di sisi lain, IMF dalam laporan itu menyebutkan bahwa China mengalami arus keluar modal bersih selama periode 2022 hingga 2023, termasuk arus masuk FDI yang negatif.

"Beberapa di antaranya mungkin mencerminkan perusahaan multinasional yang merepatriasi pendapatan. Tetapi hal ini juga dapat mencerminkan pergeseran ekspektasi tentang pertumbuhan China dan fragmentasi geo-ekonomi," kata IMF.

BACA JUGA: Pilkada Gunungkidul: Golkar Berpotensi Ceraikan Sunaryanta dan Berkoalisi dengan PDIP

IMF mencatat secara total, arus masuk modal bruto global turun menjadi 4,4% dari produk domestik bruto (PDB) global, atau mencapai US$4,2 triliun pada periode 2022-2023, dibandingkan periode 2017-2019 yang mencapai  5,8% dari PDB global atau US$$4,5 triliun.

Menurut IMF, kondisi ini sebagian mencerminkan penghematan arus modal, di mana investor asing membeli lebih sedikit aset lokal dan penduduk membeli lebih sedikit aset di luar negeri.

Sementara itu, Amerika Serikat (AS), diuntungkan dari pergeseran tersebut, menyumbang 41% dari arus masuk bruto global selama periode 2022-2023, hampir dua kali lipat dari pangsa 23% pada 2017-2019.

IMF juga mencatat pangsa AS dari arus keluar bruto global meningkat menjadi 21% dari 14% selama periode yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Layanan SIM Keliling Gunungkidul Rabu 30 Oktober 2024

Gunungkidul
| Rabu, 30 Oktober 2024, 07:27 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Makanan Ramah Vegan

Wisata
| Minggu, 27 Oktober 2024, 08:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement