Advertisement
PT Pos Indonesia Segera Bertransformasi Jadi Perusahaan Logistik Milik Pemerintah
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—PT Pos Indonesia (POSInd) segera bertransformasi menjadi perusahaan logistik nasional. Hal itu dilakukan seiring dengan potensi pasar pada sektor ini yang masif serta bisnis korespondensi dan surat menyurat yang semakin meredup.
Direktur Business Development dan Portfolio Management Pos Indonesia, Prasabri Pesti menuturkan hal ini dilakukan agar perusahaan dapat menjalankan fungsinya sebagai agen pembangunan dengan menurunkan biaya logistik nasional.
Advertisement
Selain itu, perusahaan juga dapat berperan sebagai sebagai value creator dengan membidik pasar logistik nasional yang bernilai hampir Rp1.400 trililun.
“Semangat transformasi Pos Indonesia menuju perusahaan logistik adalah menjadi orkestrator solusi logistik nasional yang dapat mengakselerasi peningkatan daya saing logistik Indonesia. Kami melihat ada opportunity untuk meningkatkan nilai perusahaan dengan fokus ke portofolio logistik karena size industri ini besar sekali, hampir Rp1.400 triliun,” kata Prasabri dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (2/8/2024).
Prasabri memaparkan, salah satu upaya perusahaan untuk menjadi agregator logistik nasional adalah melakukan kerja sama strategis agar dapat menyasar dua target, yakni meningkatkan skalabilitas dengan meningkatkan nilai ekonomi melalui konsolidasi logistic service provider (LSP) BUMN.
Menurutnya, langkah ini akan menjadikan Pos Indonesia sebagai host of partnership untuk sinergi dan integrasi logistik BUMN. Kemudian, sasaran kedua adalah operational excellence melalui partnership dengan global partner untuk meningkatkan kapabilitas manajemen dan operasional perusahaan.
Selain kecukupan nilai ekonomi, peningkatan skalabilitas menjadi sangat penting untuk meningkatkan daya saing global.
Upaya Sinergi
Prasabri menuturkan, POSInd saat ini telah melakukan tiga tahapan sinergi antar sesama BUMN. Tahap pertama adalah sinergi platform digital yang dinamakan GLID.
Dia memaparkan, platform ini memungkinkan untuk membangun rute-produk bersama antarmoda, yang memungkinkan visibilitas aset antar LSP BUMN lebih terbuka sehingga bisa saling memanfaatkan tujuannya.
BACA JUGA: Sah! Artis Fauzi Baadila Ditunjuk Jadi Salah Satu Komisaris PT Pos Indonesia
Kemudian, tahap kedua adalah sinergi aset untuk efisiensi dan optimalisasi aset. Terakhir adalah kepemilikan dimana dia menyebut ada peluang merger akuisisi entitas badan usaha.
Prasabri memaparkan, saat ini industri logistik nasional memiliki 1,6 juta pelaku usaha dengan rata-rata pendapatan per LSP hanya Rp3 miliar per tahun.
Dia menuturkan, bila dibandingkan dengan negara-negara yang memiliki indeks kinerja logistik yang bagus, pendapatan perusahaan di sektor ini dapat mencapai Rp80 miliar per tahun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Volkswagen Bakal Tutup Pabrik di Jerman, 15000 Karyawan Terancam PHK
- Rencana Pembatasan BBM Bersubsidi Bisa Berdampak, Ini Kata Indef
- Harga Emas Antam Akhir Pekan Ini Melonjak, Rp1.465 Juta per Gram
- Peringatan Gempa Megathrust, PHRI DIY: Picu Geliat Wisata Menurun
- Stabilisasi Harga Beras, Disperindag DIY Ajukan Usulan Tambahan Anggaran untuk Operasi Pasar
Advertisement
Tanaman Cabai di Galur Terserang Hama, Dinas Pertanian Kulonprogo Lakukan Ini
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Harga Telur, Cabai, dan Bawang Kembali Naik Hari Ini
- Bank Digital Menawarkan Bunga Tinggi, Ternyata Ini Alasannya
- 722 Ribu Tiket Kereta Api Habis Terjual di Masa Libur Panjang Maulid Nabi
- Rencana Pembatasan BBM Bersubsidi Bisa Berdampak, Ini Kata Indef
- Ini Rencana OJK untuk Memudahkan Pembiayaan UMKM
- Meski Lesu, Penjualan Grand Max Kalahkan Suzuki Carry dan Mitsubishi L300 di Segmen Pick Up
- Anggaran Tahun Depan Turun Drastis, Kementerian Investasi/BKPM Bakal Dievaluasi
Advertisement
Advertisement