Advertisement

Hingga Akhir 2024 Penjualan Motor Diprediksi Tembus 6,45 Juta Unit

Rizqi Rajendra
Senin, 23 September 2024 - 15:17 WIB
Ujang Hasanudin
Hingga Akhir 2024 Penjualan Motor Diprediksi Tembus 6,45 Juta Unit Suasana di salah satu pabrik perakitan motor di Jakarta, Rabu (1/8 - 2018). Bisnis / Abdullah Azzam

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Asosiasi Industri sepeda motor Indonesia (AISI) memproyeksikan pasar kendaraan roda dua akan semakin pulih hingga akhir tahun ini. Pasalnya penjualan sepeda motor selama delapan bulan terakhir ini sudah tembus 4,3 juta unit.

Ketua Bidang Komersial AISI, Sigit Kumala, mengatakan momentum penurunan suku bunga acuan diproyeksikan akan mendorong penjualan sepeda motor.

Advertisement

Sebagaimana diketahui, Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga 25 basis poin ke level 6% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI September 2024. Disusul oleh Bank Sentral AS The Fed yang juga memangkas suku bunga 50 basis poin ke level 4,75%-5%.

"Justru bagus [penurunan suku bunga acuan], semoga bisa meningkatkan perekonomian kita," kata Sigit kepada Bisnis, dikutip Senin (23/9/2024).

Lebih lanjut dia mengatakan, AISI optimistis penjualan sepeda motor hingga akhir 2024 dapat menembus target sebesar 6,35 juta unit hingga 6,45 juta unit.

BACA JUGA: Penjualan Sepeda Motor Nasional Anjlok, di DIY Justru Naik, Ini Penyebabnya

Mengacu data AISI, penjualan sepeda motor pada Agustus 2024 tembus 573.886 unit. Angka itu naik 7,39% secara year-on-year (YoY) dibandingkan pada Agustus 2023 sebesar 534.379 unit.

Sementara itu, penjualan ekspor sepeda motor juga mengalami kenaikan 2,65% yoy menjadi 56.715 unit pada Agustus 2024, dibandingkan 55.247 unit di Agustus 2023.

Sigit mengatakan, terkait kinerja ekspor sepeda motor akan sangat tergantung terhadap permintaan (demand) dari negara tujuan ekspor.

Secara keseluruhan, penjualan sepeda motor periode Januari-Agustus 2024 mengalami kenaikan 3,13% YoY menjadi 4,34 juta unit, dibandingkan periode sama 2023 sebesar 4,21 juta unit.

Perlu diketahui, penurunan tingkat suku bunga acuan akan mengurangi beban bunga dari pembelian kendaraan bermotor secara kredit. Sebab, sebagian besar penjualan kendaraan bermotor di Indonesia dilakukan melalui skema kredit.

Dengan demikian, penurunan suku bunga acuan ini diharapkan akan meningkatkan daya beli, sehingga permintaan kendaraan bermotor ikut terkerek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Pertengahan Oktober 2024, KPU Bantul Gelar Tiga Kali Debat Paslon Pilkada 2024

Bantul
| Senin, 23 September 2024, 18:07 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Tempat-Tempat Wisata di Vietnam yang Jadi Favorit Wisatawan

Wisata
| Kamis, 19 September 2024, 23:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement