Advertisement
Pemda DIY Targetkan Kemiskinan DIY Turun Menjadi 10,16 Persen Tahun Ini

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemerintah Daerah (Pemda) DIY menargetkan kemiskinan DIY turun menjadi 10,16% pada tahun ini. Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat pada September 2024 persentase penduduk miskin DIY sebesar 10,40% turun 0,43 poin persen terhadap Maret 2024.
Asisten Sekretaris Daerah DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Tri Saktiyana mengatakan garis kemiskinan DIY pada September 2024 sebesar Rp613.370 per kapita per bulan. Dengan rata-rata jumlah anggota rumah tangga 4,32 orang. Maka per rumah tangga setara Rp2.649.758.
Advertisement
Ia menjelaskan ini pengeluaran untuk makanan dan non makanan, bukan pendapatan. Sehingga bila pendapatan lebih namun ditabung tetapi pengeluaran tidak sampai garis diatas maka dianggap miskin. Aset yang dimiliki juga tidak dihitung seperti rumah, sawah, ternak, kendaraan dan lainnya.
"[target tahun ini] 10,16%," ucapnya, Jumat (17/1/2025).
Tri mengatakan Pemda DIY terus berusaha menekan kemiskinan di DIY. Upaya tersebut akan dilakukan dengan 3 hal. Di antaranya validasi data kemiskinan, pemberdayaan masyarakat, dan terakhir pengurangan beban keluarga miskin. Menurutnya upaya ini diwujudkan melalui berbagai program lintas sektor, lintas jenjang pemerintahan.
"Dan yang paling penting adalah memberdayakan potensi masyarakat dan keluarga," katanya.
BACA JUGA: Cegah Keracunan pada Siswa, Badan Gizi Nasional Memperketat SOP Makan Bergizi Gratis
Tri mengatakan jumlah dan persentase penduduk miskin DIY menurun dari waktu ke waktu. Dalam 10 tahun terakhir, penurunan persentase kemiskinan DIY paling tajam se-Jawa.
"Walaupun persentase kemiskinan masih tinggi, namun jumlah jiwa miskin di DIY paling sedikit dibanding provinsi-provinsi lainnya," kata Tri.
Sekretaris Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Yogyakarta, Y. Sri Susilo mengatakan berdasarkan data yang dirilis BPS DIY menandakan upaya menurunkan kemiskinan di DIY membuahkan hasil positif.
Ia menyebut yang perlu dilakukan oleh Pemda DIY, Pemkot, Pemkab dan pemangku kepentingan lainnya adalah melanjutkan upaya-upaya yang sudah ada. Seperti program-program melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan juga Corporate Social Responsibility (CSR) dari lembaga di luar Pemda.
Selain itu, sinergi dan kolaborasi antar instansi juga harus ditingkatkan. Sehingga antar instansi tidak berjalan sendiri-sendiri. Menurutnya pemerintah juga harus fokus pada program-program yang mendorong konsumsi masyarakat miskin, sebab ukuran kemiskinan dari BPS adalah pengeluaran per bulan.
"Memang sudah ada program-program pemerintah misalnya program Warung Lanjut Usia Yogyakarta (Waluyo) Bank BPD," ucapnya.
Menurutnya program tersebut menjadi contoh konkrit dalam meningkatkan konsumsi. Ia berpandangan selama ini fokus APBD di Pemda, Pemkot, dan Pemkab masih untuk fasilitas pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur lainnya. Ini berdampak langsung pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) daripada menurunkan kemiskinan.
Sehingga IPM DIY bisa menduduki peringkat ke-2 setelah DKI Jakarta. Oleh karena itu dia menyarankan agar pengeluaran APBD lebih fokus pada sasaran untuk meningkatkan pengeluaran konsumsi masyarakat miskin di perkotaan dan perdesaan. "Pengeluaran konsumsi pokok, khususnya pangan," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Heboh Koperasi Desa Merah Putih di Tuban Ditutup Setelah Diresmikan Presiden, Ternyata Ini Sebabnya
- Kasus Beras Oplosan, Prabowo Sebut Pelaku Serakah
- Rupiah Hari Ini Ditutup di Posisi Rp16.319,50 per dolar AS
- Harga Cabai Rawit Rerata Nasional Pagi Ini Rp62.265 per Kilogram
- Peresmian Koperasi Desa Merah Putih, Prabowo Yakin Tengkulak dan Rentenir Bisa Dibasmi
Advertisement

Bertemu Teman Bernama Mulyono di Reuni Fakultas Kehutanan UGM, Jokowi: Kalau Ini Asli Mulyono
Advertisement

Agenda Wisata di Jogja Pekan Ini, 26-31 Juli 2025, Bantul Creative Expo, Jogja International Kite Festival hingga Tour de Merapi 2025
Advertisement
Berita Populer
- Pemerintah Diminta Tidak Buru-Buru Menghapus Beras Premium dan Medium, Ini Alasan Pengamat
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai Rawit Rp58.936 per Kg, Bawang Merah Rp48.255 per Kg
- 13 Lokomotif Baru dari Amerika Serikat Sedang Diujicoba KAI Sebelum Digunakan
- Aprindo Akan Tarik Beras Oplosan, Zulhas: Segera Turunkan Harga, Jangan Main-main!
Advertisement
Advertisement