Advertisement
Long Weekend Akhir Januari 2025, Kunjungan Mal DIY Diperkirakan Naik 2 Kali Lipat

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APBI) DIY, Surya Ananta memperkirakan long weekend Isra Miraj-Imlek akhir bulan ini tidak akan seramai libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025. Menurutnya libur Nataru lebih ramai karena dibarengi dengan momen libur sekolah.
Ia menjelaskan saat libur Nataru kemarin kunjungan mal meningkat 2x-3x lipat dibandingkan hari biasa. Sementara saat long weekend Isra Miraj-Imlek ini diperkirakan 2x lipat dari hari biasa.
BACA JUGA: Libur Panjang Januari 2025, Reservasi Hotel DIY Sudah Mencapai 50 Persen
Keberadaan tol menurutnya menjadi salah satu faktor pendorong peningkatan kunjungan mal di DIY. Sehingga memudahkan lalu lintas mobil pribadi dan angkutan darat.
"2x lipat dibandingkan hari biasa [long weekend Isra Miraj-Imlek]," ucapnya, Senin (20/1/2025).
Surya mengatakan kemungkinan puncak kunjungan akan terjadi pada 26-28 Januari 2025. Pada tanggal 28 Januari 2025 ada perusahaan yang memberikan libur dan kemungkinan akan ada yang mengambil cuti.
Lebih lanjut dia mengatakan tren kunjungan mal dalam beberapa tahun terakhir telah berubah. Masyarakat utamanya berkunjung untuk leisure, makan, hangout, ketemu klien, hingga teman. Lalu game hingga bioskop.
Sementara belanja sudah bukan tujuan utama lagi. Biasanya setelah makan atau lainnya mereka berjalan-jalan dan menemukan barang diskon atau barang bagus, membeli jadi tujuan selanjutnya.
"Tanggal 28 kejepit, jadi akan ikut serta kemungkinan [jadi peak season]. nanti kamis jumat arus balik, jadi weekend normal kembali," jelasnya.
Advertisement
BACA JUGA: Daop 6 Yogyakarta Siapkan KA Tambahan Sambut Libur Panjang 24-29 Januari 2025
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY, Ibrahim mengatakan perputaran uang tunai selama Nataru Nataru 2024/2025 di DIY sebesar Rp3 triliun atau turun 19% dari tahun 2023/2024 sebesar Rp3,7 triliun.
"Hal ini disebabkan penggunaan non tunai seperti QRIS dan lainnya semakin masif di masyarakat," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tiga Alasan Bank Indonesia Menurunkan Suku Bunga Saat Ini Jadi 5,5 Persen
- Presiden Prabowo Sebut Jatah Impor BBM 40 Miliar Dolar AS Bisa Digunakan untuk Pendidikan dan Kesehatan
- Bank Indonesia Pangkas Suku Bunga Acuan Menjadi 5,5 Persen
- Setelah Demo Ojol, Perwakilan FDTOI Jogja Diundang Rapat Dengar Pendapat Komisi V DPR
- Volatilitas Rupiah Terjaga, BI-Rate Diproyeksi Turun di RDG Mei
Advertisement

Batas Akhir 31 Juli, Capaian PBB P2 di Sleman Baru 42 Persen dari Target Rp80 Miliar
Advertisement

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Pertamina Bersama Metrologi dan Polda DIY Cek Takaran SPBU di Sleman
- Harga Emas di Pegadaian Hari Ini, Emas Antam turun Jadi Rp1.941.000 per gram
- Rupiah Hari Ini Menguat Jadi Rp16.412 per Dolar AS
- Pemerintah Klaim Serap Lelang SUN Lebih Tinggi dari Target
- Volatilitas Rupiah Terjaga, BI-Rate Diproyeksi Turun di RDG Mei
- Setelah Demo Ojol, Perwakilan FDTOI Jogja Diundang Rapat Dengar Pendapat Komisi V DPR
- Pemerintah Diminta Perjelas Narasi Program Tiga Juta Rumah, Anggota DPR: Sampaikan dengan Bahasa Sederhana
Advertisement