Advertisement
Merespons Pelemahan Rupiah, BI DIY Sebut Sudah Lakukan Intervensi Pasar

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Tren nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sedang melemah. Terakhir berdasarkan nilai tukar rupiah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI berdasarkan pada Jumat (11/4/2025) ada di posisi Rp16.805 per dolar AS, melemah dari Kamis (10/4/2025) yang ada di posisi Rp16.779 per dolar AS.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY, Hermanto mengatakan dalam rangka stabilisasi nilai tukar rupiah, BI melakukan intervensi di pasar keuangan secara berkesinambungan. Menurutnya BI melakukan intervensi secara agresif di pasar domestik sejak awal pembukaan 8 April 2025 dengan intervensi di pasar valas (Spot dan DNDF) serta pembelian SBN di pasar sekunder.
BACA JUGA: Nilai Tukar Rupiah Anjlok, Sentuh Angka Rp17.006 Per Dolar AS Versi NDF
Advertisement
"Selain itu, BI juga akan melakukan optimalisasi instrumen likuiditas rupiah untuk memastikan kecukupan likuiditas di pasar uang dan perbankan domestik," katanya.
Dia menjelaskan serangkaian langkah-langkah BI ini ditujukan untuk menstabilkan nilai tukar rupiah serta menjaga kepercayaan pelaku pasar dan investor terhadap Indonesia. "Sehingga stabilitas ekonomi tetap terjaga guna menopang pertumbuhan ekonomi," ujarnya.
Wakil Ketua Apindo DIY, Timotius Apriyanto mengatakan tarif resiprokal Trump pada April 2025 menciptakan tekanan baru bagi ekonomi global, termasuk Indonesia. Risiko terhadap ekspor, investasi, dan nilai tukar menjadi nyata.
BACA JUGA: Pekan Depan, Nilai Tukar Rupiah Dipoyeksi Tembus Rp17.050 per Dolar AS
Ia mengatakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terancam koreksi menuju 5.000 dan rupiah bisa melemah hingga Rp17.500 per dolar AS jika situasi tidak segera mereda. Meski demikian menurutnya Indonesia tetap memiliki peluang jika mampu merespons dengan cepat melalui diplomasi dagang, reformasi struktural, dan insentif investasi.
"Di tengah tekanan global, fleksibilitas kebijakan dan ketahanan ekonomi nasional menjadi kunci untuk bertahan dan bahkan untuk tumbuh dalam lanskap global yang semakin tidak pasti," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Daftar Harga Emas Antam Hari Ini 4 Agustus 2025
- Inovasi Dunia Pertanian, Sirup Kemangi dari Petani Keren di Lampung
- Gegara Beli Peralatan Militer dan Energi dari Rusia, Donald Trump Terapkan Tarif Impor 25% untuk India
- Lebih dari 1 Juta Rekening Terkait dengan Tindak Pidana, PPATK: 150 Ribu Didapat dari Peretasan
- Ekonom Minta Pemerintah dan BPS Menaikkan Acuan Garis Kemiskinan Sesuai Bank Dunia
Advertisement

Konser Ndarboy Gengk hingga NDX AKA di SSA Malam Ini, Polres Bantul Kerahkan 250 Personel Pengamanan
Advertisement

Wisata Sejarah dan Budaya di Jogja, Kunjungi Jantung Tradisi Jawa
Advertisement
Berita Populer
- Morris Garage Pamer Kendaraan Litrik Murni S5 EV dan New ZS
- Kompak Turun, Ini Daftar Harga BBM Pertamina, Shell, BP dan Vivo
- Daftar Harga Emas Antam Hari Ini 4 Agustus 2025
- Belum Terdampak Tarif Trump, Semester I 2025 Neraca Perdagangan DIY Surplus 180,51 Juta Dolar AS
- Bank Indonesia Luncurkan Layanan QRIS Tap Transportasi Publik DIY
- Potensi Dana Donasi di Indonesia Lebih dari Rp600 Triliun
- Koperasi Desa Merah Putih di DIY Ditargetkan Beroperasi Penuh Oktober 2025
Advertisement
Advertisement