Advertisement

PT Taru Martani Bebenah, Targetkan Laba 2018 Capai Rp2,5 Miliar

Holy Kartika Nurwigati
Sabtu, 26 Mei 2018 - 08:30 WIB
Mediani Dyah Natalia
PT Taru Martani Bebenah, Targetkan Laba 2018 Capai Rp2,5 Miliar Karyawan PT Taru Martani mengemas cerutu yang siap dikirim ke Amerika, Jumat (25/5). - Harian Jogja/Holy Kartika N.S.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Pasar tembakau iris atau cerutu masih begitu besar potensinya bagi pasar Indonesia. Dikenal sebagai Javan Cigars, PT Taru Martani menargetkan laba 2018 bisa mencapai Rp2,5 miliar. 

"Dalam beberapa tahun ini, kami berbenah untuk memperbaiki kualitas. Realisasi laba terus meningkat signifikan, sehingga kami optimistis tahun ini bisa capai laba Rp2,5 miliar," ujar Direktur Utama PT Taru Martani Nur Achmad Affandi saat ditemui di kantornya, Jumat (25/5). 

Advertisement

Nur mengatakan potensi bisnis cerutu dan tembakau masih memiliki peluang yang besar. Pihaknya optimistis badan usaha milik daerah ini dapat terus memberikan kontribusi bagi perekonomian daerah. 

Terlebih, produk cerutu impor masih cukup banyak sehingga peluang produk cerutu domestik ini masih memiliki ruang untuk menjangkau pasar, baik dalam negeri maupun luar negeri. 

"Tahun ini, kami fokus untuk menata bisnis ini. Dimulai dari perbaikan kualitas untuk bisa naik kelas menjadi produk impor berkualitas," ungkap Nur. 

Kepala Divisi Pemasaran PT Taru Martani Slamet menambahkan cerutu-cerutu lokal produksi Jogja ini tak hanya telah menjangkau seluruh pasar nasional. Akan tetapi, sejumlah varian produknya sudah banyak diminati pasar cerutu dunia. 

Bahkan, secara rutin, cerutu hasil produksi BUMD ini selalu dikirim ke Amerika, Cyprus, Jerman, Jepang dan sejumlah negara lain di dunia. "Pasar dominan masih Amerika. Tetapi kami juga rutin mengirim ke Cyprus, sekali kirim bisa sampai satu kontainer," ucap Slamet. 

Cerutu lokal asal DIY ini, merupakan satu dari sekian komoditas ekspor yang telah memberikan kontribusi teradap terhadap penerimaan daerah. Kondisi kurs mata uang dolar yang terus menguat, semestinya memberikan angin segar bagi produk ekspor.

"Namun, sejauh ini, pengaruh penguatan dolar belum terlalu berpangruh signifikan pada pemesanan. Masih relatif normal," ujar Kepala Divisi Produksi PT Taru Martani Adam Santosa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Zona Lama TPA Banyuroto Dirancang Jadi RTH, Zona Baru Bisa Tampung Sampah 5 Tahun ke Depan

Kulonprogo
| Kamis, 18 April 2024, 15:37 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement