Advertisement

DP 0% Diprediksi Bikin Rumah Kurang Rp300 Juta Laris Manis

Choirul Anam
Kamis, 12 Juli 2018 - 08:30 WIB
Mediani Dyah Natalia
DP 0% Diprediksi Bikin Rumah Kurang Rp300 Juta Laris Manis Ilustrasi rumah murah bersubsidi - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, MALANG—Pelonggaran loan to value (LTV) yang bahkan bisa mencapai 0% oleh Bank Indonesia diperkirakan dapat menggairahkan penjualan rumah, terutama rumah untuk kelas menengah-bawah. 

Ketua DPD Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Jawa Timur (Jatim) Makhrus Sholeh mengatakan problem dalam pembelian rumah sering terjadi karena adanya persyarat uang muka, meski secara pendapatan sebenarnya konsumen tergolong mampu. “Mereka kebanyakan hidup konsumerisme sehingga sulit untuk menabung untuk mempersiapkan uang muka pembelian rumah,” katanya di Malang, Rabu (11/7). 

Advertisement

Dengan adanya ketentuan tersebut, kata dia, maka konsumen menjadi meningkat kemampuannya untuk membeli rumah secara kredit. Jika pada awal-awal tahun KPR dirasakan memberatkan konsumen karena angsuran per bulannya tinggi dengan uang muka pembelian yang rendah bahkan 0%, maka ke depannya akan terasa ringan. 

Hal itu terjadi tingkat gaji penerima KPR akan naik bersamaan dengan penaikan UMK yang juga naik setiap tahunnya. Dengan demikian, dia berpendapat, kesiapan dalam mengucurkan KPR dengan uang muka yang rendah justru pada bank-nya. Bank tentu akan bersikap hati-hati agar penyaluran KPR dengan uang muka yang rendah tidak menaikkan NPL sehingga membebani mereka. 

Karena itulah, dia menduga, dalam mengucurkan KPR dengan uang muka yang ringan, bahkan 0%, bank akan selektif. Pemohon yang diprioritaskan untuk memperoleh KPR dengan uang muka yang rendah justru mereka yang berpenghasilan tetap.

 

Mereka yang diuntungkan dengan kebijakan tersebut, terutama konsumen rumah menengah-bawah. Hal itu terjadi karena konsumen rumah menengah-bawah dengan harga rumah per unit Rp300 juta ke bawah paling sulit untuk menabung yang nantinya digunakan untuk uang muka pengajuan KPR.

Yang juga sangat diuntungkan, konsumen yang membeli rumah untuk kali pertama, bukan kali ke dua dan seterusnya. 

Untuk konsumen perumahan mewah, kata dia, ketentuan pelonggaran LTV justru kurang berpengaruh besar. Hal itu terjadi karena mereka sebagian besar sudah pintar mengatur keuangannya, terutama dalam hal penyediaan uang muka untuk pengajuan KPR. 

Lagi pula bagi bank terlalu berisiko jika mengucurkan KPR untuk rumah mewah dengan uang muka yang kecil karena nilai angsurannya tentu akan besar. Menurut dia, momentum pelonggaran LTV sudah tepat karena saat pasar properti, terutama rumah, sedang bergairah di Jatim. Khususnya untuk rumah dengan harga Rp300 juta per unit ke bawah. 

Pasar rumah bergairah terutama sejak Juni, sedangkan Januari-Mei kondisinya masih sepi. Dia menduga maraknya penjualan rumah karena dipicu ekonomi yang juga mulai bergairah, di samping bertambah keluarga-kelurga baru.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Soal Pembebasan Lahan untuk IKN dan PSN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Sleman
| Kamis, 25 April 2024, 16:17 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement