Advertisement
Penduduk Miskin DIY Hanya Turun 0,23 Poin

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Jumlah penduduk miskin di DIY mengalami penurunan, kendati persentasenya tidak terlalu besar. Badan Pusat Statistik (BPS) DIY merilis jumlah penduduk miskin pada semester ini turun menjadi 12,13%, hanya turun 0,23 poin karena diklaim inflasi terjaga pada level rendah.
"Penurunan persentase kemiskinan ini karena indikator makronya juga mendukung. Adanya program penurunan kemiskinan memberikan andil dalam penurunan tersebut," ujar Kepala BPS DIY, JB Priyono kepada Harian Jogja, Senin (16/7).
Advertisement
Namun indikator utama penurunan angka kemiskinan ini karena stabilnya inflasi yang terus terjaga sesuai dengan target. Priyono menuturkan program upaya penurunan kemiskinan tidak akan berhasil, jika inflasi tidak dijaga dengan baik. Hal itu kemudian akan memengaruhi garis kemiskinan, sehingga dapat berpotensi meningkatkan angka kemiskinan.
Priyono menyebutkan secara year on year (yoy), Maret 2017 ke Maret 2018, ekonomi di DIY menunjukkan pertumbuhan yang baik. Hal ini memberikan dampak pada stabilitas inflasi yang terus terjaga dengan baik.
BACA JUGA
"Pada triwulan I, inflasi terjaga dengan baik. Perubahan garis kemiskinan juga sesuai dengan inflasi. Selain itu, program pengentasan kemiskinan berjalan dengan baik, sementara indikator makro juga menunjang, sehingga memungkinkan untuk akselerasi turunnya persentase kemiskinannya," kata Priyono.
Saat ini, garis kemiskinan DIY pada Maret 2018 adalah Rp409.744 per kapita per bulan. Dalam satu semester terakhir, terjadi peningkatan garis kemiskinan sebanyak 3,40% dari kondisi September 2017 yang besarnya Rp396.271 per kapita per bulan.
Komoditi makanan masih sangat mendominasi pembentukan garis kemiskinan dibandingkan komoditi bukan makanan, seperti perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan. Pada Maret 2018, sumbangan garis kemiskinan makanan terhadap garis kemiskinan sebesar 71,38%. Sementara pada saat yang sama garis kemiskinan nonmakanan memberikan kontribusi sebesar 28,62%.
Sementara itu, BPS mendata jumlah penduduk miskin pada Maret 2018 di DIY mencapai 460.100 orang, turun 0,89% jika dibandingkan dengan kondisi setahun sebelumnya, Maret 2017 yang mencapai 488.530 orang. Namun, jika dibandingkan dengan periode semester lalu, September 2017, ada penurunan penduduk miskin sebanyak 6.230 orang.
"Kendati demikian, harapannya tetap penurunan kemiskinan DIY ini, setiap tahunnya bisa sampai satu persen," kata Priyono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Harga Emas Perhiasan Dorong Inflasi September 2025
- Daop 6 Jogja Sebut Tingkat Ketepatan Waktu Keberangkatan Capai 99,81 Persen
- Etanol 3,5 Persen Picu Polemik, Pertamina Klaim Tekan Emisi
- Sosok Bjorka yang Ditangkap Polisi Belum Lulus Sekolah dan Pengangguran
- Impor Sapi Bakal Dilonggarkan untuk Percepat Swasembada
Advertisement

Nelayan Kulonprogo Pilih Bertani Ketika Jarang Melaut
Advertisement

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya
Advertisement
Berita Populer
- Naik Lagi! Harga Emas Antam Tembus Rp2.250.000 per Gram
- Harga BBM SPBU Pertamina, BP, Shell dan Vivo
- Analis Prediksi Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar Melemah
- Harga Sembako Senin 6 Oktober 2025
- Cara Purbaya Berantas Rokok Ilegal, Cukai Tak Naik
- Pertamina Patra Niaga Ungkap Sejumlah Hoaks Terkait BBM
- Harga Emas Perhiasan Dorong Inflasi September 2025
Advertisement
Advertisement