Advertisement
Bisnis Alat Tulis Bersaing dengan Teknologi
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Bisnis alat tulis termasuk di dalamnya perlengkapan menggambar dan mewarnai harus bersaing dengan kecanggihan teknologi. Pasalnya konsumen mulai beralih pada bentuk-bentuk digital dan makin akrab dengan gawai.
Sales Coordinator PT Faber-Castell Indonesia Area Jogja Muhammad Mufid mengakui perkembangan teknologi berdampak pada serapan pasar atas produknya. Pasalnya yang dulunya membutuhkan kertas dan alat tulis, kini semua dapat dikerjakan menggunakan gawai. Ujian sekolah pun mulai beralih ke computer based test, tidak lagi paper based test. Oleh sebab itu, para pelaku bisnis yang berkecimpung dalam penyediaan alat tulis harus putar otak untuk menghadapi tantangan tersebut.
Advertisement
Mufid menyebut salah satu strategi yang diterapkan Faber-Castell adalah melakukan inovasi produk. Contohnya produk pensil warna yang merupakan salah satu produk terlama yang diproduksi. Kini, produk tersebut lantas dikombinasikan dengan teknologi. Konsumen bisa mewarnai sebuah gambar yang nantinya dapat terbaca sebagai augmented reality (AR) melalui aplikasi yang telah disiapkan oleh Faber-Castell. Setelah terbaca sebagai AR, konsumen dapat menggunakannya untuk bermain gim.
"Produk-produk unggulan kami pada 2018 ini mulai menggabungkan antara aktivitas menggambar, mewarnai dengan teknologi. Jadi tidak hanya berhenti pada mewarnai objek saja. Ada juga yang dipadukan dengan trik-trik gambar bergerak," katanya kepada Harian Jogja, Kamis (26/7).
Inovasi produk tersebut menurut Mufid lebih menekankan pada permainan yang bermuatan edukasi. Selain itu, produk-produk unggulan Faber-Castell yang dikombinasikan dengan teknologi biasanya ditujukan sebagai pilihan hadiah bagi anak-anak. "Memang lebih kami tekankan sebagai gift, bukan lantas dipakai sendiri. Misalnya untuk kado anak ulang tahun atau kenaikan kelas,"katanya.
Lebih lanjut Mufid menjelaskan penerimaan akan konsumen terhadap inovasi produk tersebut kian hari kian baik. Di wilayah-wilayah seperti Gunungkidul dan Purworejo, produk tersebut mulai diserap oleh pasar. Ekspansi bisnis pun kerapkali dilakukan pada daerah-daerah yang selama ini belum mampu tercapai oleh distribusi Faber-Castell. "Apalagi wilayah kami kan sampai Ponorogo, Madiun dan sekitarnya. Setiap ada produk baru, kami harus membuka jalan distribusi baru di daerah-daerah yang lumayan terpencil," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
Advertisement
Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY Jumat 26 April 2024
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- IHSG Ditutup Melemah, Ini Tanggapan BEI DIY
- Kenaikan BI Rate 25 Basis Poin, Respon Kadin DIY: Keputusan Moderat
- Marvera Gunungkidul, Korban Penipuan Jadi Sumber Penghidupan
- Meraup Berkah dari Rumput Laut dan Tulang Ikan
- Hari Ini Harga Telur Ayam Terpantau Naik hingga Rp31 Ribu per Kilogram
- Per Maret 2024, APBN Surplus Rp8,1 Triliun
Advertisement
Advertisement