Advertisement
BI Diminta Jujur Soal Fundamental Rupiah yang Baru
Ilustrasi uang rupiah - Reuters
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Bank Indonesia diminta terbuka dengan fundamental baru rupiah. Sebab kurs mata uang rupiah terhadap dolar jauh dari asumsi Rp13.400.
Direktur Konsultasi dan Penelitian Lembaga Management Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Willem A. Makaliwe mengatakan Indonesia mesti waspada, pasalnya selama inflasi masih tinggi kurs mata uang rupiah akan berpotensi terus melemah. "Inflasi mungkin masih 3 persen sesuai harapan tetapi negara lain banyak yang lebih rendah. Kita diuntungkan dengan investor portofolio untuk itu bagaimana menjaga supaya orang tetap datang, baiknya Bank Sentral terbuka saja berapa fundamental rupiah sekarang," katanya kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), belum lama ini.
Advertisement
Jika penetapan pada angka Rp13.900 per US$ dan “meliar” hingga Rp14.000 per US$ maka BI bisa mulai pasang badan. Namun, ketika hanya menetapkan target menjaga psikologis maka tidak akan ada kepastian yang bisa dipegang. "Sebut saja batas aman atas dan bawah, jangan secara psikologi saja, sekarang masih bagus belum Rp14.000, atau kalau sudah Rp14.000 dikatakan lagi masih bagus belum Rp14.200, masa akan begitu terus itu repot," ujarnya.
BACA JUGA
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Warga Jogja Kini Bisa Pesan Bight Gas 12 Kg via WA Milik Pertamina
- Harga Emas Hari Ini, Logam Mulia Antam, UBS dan Galeri24, 18 Nov 2025
- Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan Tetap Lanjut
- Impor Pakaian Bekas Dilarang, Mendag Fokus Penindakan
- Hungaria Catat Rekor Redenominasi Terbesar, Hapus 29 Nol Sekaligus
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement





