Advertisement
Ayam Mahal, TPID Dorong Diversifikasi Pangan
Ilustrasi daging ayam. - JIBI
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kenaikan harga komoditas daging ayam yang meroket cukup tajam, mulai dikeluhkan pedagang dan konsumen. Kendati harga komoditas ini mulai turun bertahap, momentum ini menjadi saat yang tepat untuk menggalakkan diversifikasi pangan.
Perwakilan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY Sri Fitriani mengungkapkan mahalnya harga disebabkan oleh dua hal, yakni tingginya permintaan dan rendahnya suplai atau pasokan ayam. Permintaan daging ayam pasca-Lebaran lalu cukup tinggi, sebagai akibat dari banyaknya acara-acara hajatan dan syawalan.
Advertisement
"Selain itu, minat konsumsi daging ayam masyarakat DIY itu sangat tinggi, dibandingkan [konsumsi] ikan atau daging sapi. Diharapkan dengan adanya fenomena [daging ayam mahal] dapat menjadi momentum untuk lebih menggalakkan diversifikasi pangan," ujar Fifin, Kamis (26/7).
Diversifikasi pangan merupakan program yang terus digalakkan oleh Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) untuk mengajak masyarakat memanfaatkan bahan pangan lain. Hal itu, kata Fifin, akan menjadi salah satu upaya yang dilakukan TPID DIY untuk mendorong minat masyarakat memanfaatkan bahan pangan lain seperti ikan atau daging sapi.
BACA JUGA
Selain tingginya permintaan, dari sisi suplai barang, Fifin mengakui jika sejumlah peternak kesulitan untuk memperoleh bibit ayam. Tersendatnya pasokan day old chicken (DOC), tak hanya dialami DIY, tetapi juga daerah lain.
"Tentunya kami akan melakukan koordinasi, tidak hanya dengan TPID pusat tetapi juga daerah," ungkap Fifin.
Tingginya kenaikan harga komoditas daging ayam, diperkirakan juga akan memengaruhi inflasi DIY. Meski terjadi kenaikan harga pada beberapa komoditas, beberapa komoditas juga mengalami penurunan harga. "Akan tetapi kami akan tetap memantau seperti apa nanti inflasinya. Karena meski daging ayam harganya naik, ada beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga," kata Fifin.
Berdasarkan pantauan di lapangan, harga daging ayam mulai mengalami penurunan. Jasman, salah satu pedagang daging ayam potong di Pasar Kranggan mengaku harga komoditas ini mulai turun Rp5.000 per kilogram. Jika sebelumnya harga daging ayam potong mencapai Rp50.000, per Kamis harga komoditas ini di pasaran mencapai Rp45.000 per kilogram.
"Tetapi barangnya [ayam] masih sulit, saya juga memang mengurangi. Karena harganya masih tinggi, pembeli juga sepi. Kalau biasanya per hari bisa 60 ekor, sekarang hanya sekitar 30 ekor yang saya jual," kata Jasman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Waspada Scam, Ribuan Warga DIY Jadi Korban Penipuan Online
- Amazon Pangkas 8,5 Persen Karyawan di Luksemburg
- Harga Emas Pegadaian Hari Ini Naik, UBS dan Galeri24 Kompak Menguat
- BI Rate Tetap 4,75 Persen, Pengamat Nilai Tepat Jaga Rupiah
- ALVA dan Grab Uji Coba Motor Listrik di Jogja Berlanjut Nasional
- Kereta Api Jadi Tulang Punggung Transportasi Nataru
Advertisement
Advertisement





