Advertisement
Literasi Keuangan Jadi Pengganjal Penetrasi Perbankan Syariah

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Tingkat literasi keuangan syariah masih jadi permasalahan utama penyebab penetrasi perbankan syariah masih sangat minim di Indonesia. Dengan potensi populasi yang begitu besar, market share keuangan syariah masih rendah, hanya mencapai sekitar 5% saja.
SEVP Bisnis Ritel dan Jaringan PT BNI Syariah, Iwan Abdi mengaku tak gampang mengenalkan sistem perbankan syariah kepada masyarakat Indonesia. Pasalnya sejak awal, sistem perbankan selalu menggunakan sistem konvensional. Sehingga masyarakat Indonesia sudah terbiasa dengan sistem tersebut. Saat ada sistem baru yang masuk, masyarakat sudah terlalu nyaman dan menganggap sistem tersebut tak ada bedanya dengan perbankan konvensional.
Advertisement
"Padahal perbankan syariah punya pembeda yang sangat mendasar dengan konvensional. Kita punya akad, jadi semua transaksi didasarkan atas kesepakatan yang disetujui bersama. Di sini lain, kita tak ada bunga," katanya saat penutupan Jogja Halal Festival, Minggu (15/10) malam.
Karena penetrasinya masih rendah, Iwan menyebut daya jangkau BNI Syariah juga masih sedikit. Menurutnya dari sekitar 540 kabupaten/kota di Indonesia, baru ada 320 kantor cabang BNI Syariah. Artinya masih ada kesenjangan yang cukup jauh dengan masyarakat. Oleh sebab itu, BNI Syariah lantas bekerja sama dengan BNI konvensional melalui strategi Syariah Chanelling Office. Masyarakat bisa mengakses layanan BNI Syariah di kantor BNI konvensional.
Upaya lainnya, menurut Iwan dengan berpartisipasi dalam kegiatan Jogja Halal Festival yang diadakan oleh Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) DIY. BNI Syariah hadir dengan berbagai produk dan program promo unggulan. Seperti produk tabungan Indonesia Berhaji, pembiayaan konsumtif dengan program Impian HasanahKu, dan kartu pembiayaan hasanah card untuk paket wisata halal dan keberangkatan umrah yang bisa dicicil selama 6-12 bulan.
"BNI Syariah mengusung Halal Ecosystem dan mengutamakan nilai hasanah, membawa kebaikan. Hadirnya kami di Jogja Halal Fest, kami ingin menjembatani masyarakat dengan perbankan syariah sehingga mereka bisa lebih mengerti dan tahu," imbuhnya.
Iwan menambahkan selama Jogja Halal Festival berlangsung pada 11-14 Oktober, BNI Syariah telah mencatatkan target bisnis dengan total potensi sebesar Rp13 milyar. Baik berupa tabungan maupun pembiayaan dengan jumlah lebih dari 700 pembukaan rekening.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Setoran Dividen BUMN untuk APBN Dialihkan ke Danantara, Kementerian Keuangan Putar Otak
- Nilai Investasi Pabrik Kendaraan Listrik di Indonesia Tembus Rp15,1 Triliun
- Asosiasi E-Commerce Diajak untuk Mencegah Perdagangan Ilegal Satwa Liar
- Serapan Tenaga Kerja DIY Capai 34.950 Orang dalam Setahun
- Pengin Menabung di Deposito? Berikut Bunga Deposito BCA, Mandiri, BNI, dan BRI Terbaru
Advertisement

Tim Hukum Pemkab Bantul Dampingi Pengusutan Kasus Tanah Keluarga Bryan
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Rocketindo: Lebih dari Sekadar Marketing Agency, Penyedia Layanan Omni Channel yang Mendorong Kesuksesan Brand di Indonesia
- Tak Ingin Ada Diskriminasi Usia dalam Rekrutmen Tenaga Kerja, Menaker Bakal Sisir Aturan Batasan Usia
- Pemerintah Pusat Siapkan Inpres Infrastruktur untuk Bantu Daerah
- Setoran Dividen BUMN untuk APBN Dialihkan ke Danantara, Kementerian Keuangan Putar Otak
- Harga Emas Antam, UBS, dan Galeri24 Kompak Turun Hari Ini 9 Mei 2025
- Harga Pangan Hari Ini 9 Mei 2025: Daging Ayam dan Cabai Naik
- BI Catat Indeks Keyakinan Konsumen pada April 2025 Meningkat
Advertisement