Advertisement
Tekfin Jadi Tantangan Asuransi Lokal
Ilustrasi Finansial Teknologi - Bisnis.com
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Teknologi finansial bagi para pelaku bisnis asuransi punya dua sisi mata uang. Di satu sisi, mampu menjangkau lebih banyak konsumen dan mempermudah pelayanan. Sedangkan di sisi lain, menjadi tantangan pelaku bisnis asuransi di tingkat lokal karena bisa menjadi kompetitor pada tataran offline.
Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) DPD DIY, Bodi Hadisuwarno menjelaskan teknologi finansial (tekfin) dalam pengertiannya sebagai sistem teknologi yang dapat berkolaborasi dengan industri asuransi bisa menjadi saingan para pelaku bisnis asuransi di tingkat lokal. Pasalnya penggunaan tekfin memberikan kemudahan dalam penutupan polis maupun sistem pembayaran. Bahkan memungkinkan konsumen membandingkan harga dari beberapa perusahaan sekaligus secara cepat, hingga berpengaruh pada fleksibilitas waktu dan sistem pembayaran. Hal ini menurutnya sulit untuk diimbangi oleh pelaku bisnis asuransi offline di daerah, termasuk Jogja.
Advertisement
Permasalahan lain, sebagai pihak ketiga, tekfin biasanya langsung berhubungan dengan kantor asuransi pusat. Seluruh kebijakan pun merupakan turunan kebijakan dari pusat, meskipun tekfin tersebut merambah hingga pelosok-pelosok daerah. Jika ada kebijakan tentang diskon ataupun penambahan benefit bagi komsumen, terkadang hal itu tak sesuai dengan kondisi kantor asuransi di daerah atau di tingkat lokal.
"Padahal sebagai gambaran jika sudah ada sinergi dengan tekfin, konsumen akan membayar premi melalui pihak ketiga yang lantas diteruskan pada kantor pusat. Namun saat pencairan premi karena suatu hal yang menanggung adalah kantor lokal. Di sinilah tekfin bisa jadi tantangan bagi kami di lokal," katanya kepada Harian Jogja, Minggu (18/11).
Menurut Bodi, tekfin bisa jadi peluang bagi perusahaan asuransi secara umum. Pasalnya perusahaan asuransi dapat melayani pembukaan pelayan atau bahkan penutupan asuransi melalui daring yang bisa menjangkau konsumen langsung di rumah atau di kantor mereka. Artinya ada kemudahan yang didapatkan oleh konsumen, sedangkan perusahaan diuntungkan dengan jangkauan asuransi yang makin luas melalui penerapan teknologi.
Namun demikian, Bodi mengaku para pelaku bisnis asuransi di tingkat lokal punya kelebihan dibandingkan tekfin. Yakni pengenalan karakter konsumen yang lebih baik. Sebab menurutnya konsumen di tiap daerah punya karakter yang berbeda-beda, tidak semua akan nyaman mengurus asuransi secara online. Ada pula yang lebih memilih mengurus produk finansial ini dengan tatap muka langsung sehingga mendapatkan keterangan yang lebih jelas dan komprehensif. Inilah menurut Bodi yang tengah diusahakan oleh para pelaku bisnis asuransi lokal, lebih mengenal dan dekat dengan para konsumennya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Penyaluran Beras SPHP di DIY Mencapai 32,86 Persen per September
- Evaluasi Setahun Pemerintahan Prabowo di Bidang Ekonomi Menurut Indef
- Konstruksi Diprediksi Masih Jadi Penopang Ekonomi DIY Triwulan III
- Ekspor Sektor Ekonomi kreatif Capai Rp215 Triliun di Pertengahan 2025
- Ekonom UGM Sebut Kebijakan Ketenagakerjaan Tambal Sulam
- Meta PHK Ratusan Karyawan Divisi AI
- 653 Penumpang Dievakuasi Setelah LRT Jabodebek Mengalami Kendala
Advertisement
Advertisement




