Advertisement
BPR Hadapi Masalah Internal dan Eksternal

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Bank Perkreditan Rakyat (BPR) banyak dihadapkan dengan masalah internal maupun eksternal. Selain dari sisi persaingan dengan bank umum, kualitas SDM di masing-masing BPR juga menjadi penghambat BPR untuk maju.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY Untung Nugroho menyampaikan dari sisi internal, masih ada BPR yang mengalami kesulitan dalam kecukupan modal inti. Banyak BPR yang modal intinya kurang dari Rp15 miliar atau masih BPR Kegiatan Usaha (BPRKU) 1. "Modal inti kurang dari Rp15 miliar menapai 75,4 persen atau sebanyak 40 BPR," katanya, Sabtu (12/1/2019).
Advertisement
Sementara BPRKU 2 dan BPRKU 3 berturut-turut juga hanya 13,2% dan 6%. Selain itu kelemahan pada SDM membuat pelanggaran operasional di BPR banyak muncul. Biaya dana yang mahal membuat suku bunga tinggi sehingga melemahkan daya saing BPR. Untung juga mengakui pemanfaatan teknologi di BPR juga masih rendah.
Sementara pada sisi eksternal, banyaknya industri keuangan yang masuk segmen BPR membuat pasar BPR semakin sempit. Tidak hanya bank umum. Saat ini koperasi simpan pinjam dan finansial technology saling berlomba-lomba mendapatkan pasar dari kalangan UMKM yang selama ini menjadi target BPR.
"Apalagi sekarang program pemerintah melalui kredit usaha rakyat [KUR] yang disalurkan lewat bank umum dan kewajiban penyaluran kredit UMKM lainnya serta adanya agen laku pandai," jelas dia.
Dengan tantangan itu, BPR tidak boleh tinggal diam. BPR dituntut berbenah agar kehadirannya relevan bagi masyarakat. OJK terus mendorong penguatan penerapan manajemen risiko, tata kelola, dan perluasan wilayah jaringan kantor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Popularitas Mobil LCGC Merosot, Tak Lagi Terjangkau Kelas Bawah
- Asita DIY Catat Kunjungan Wisata Saat Libur Sekolah Naik 10-15% Dibanding Tahun Lalu
- Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Kompak Naik
- Jakarta Fair 2025 Berakhir, Transaksi Sentuh Rp7,3 Triliun
- Airlangga Sebut Tarif Impor AS 32 Persen untuk Indonesia Masih Nego
Advertisement

Sleman Panen 6,3 Hektar Lahan Pertanian Padi Organik Varietas Sembada Merah
Advertisement

Berwisata di Tengah Bediding Saat Udara Dingin, Ini Tips Agar Tetap Sehat
Advertisement
Berita Populer
- Ribuan Dapur Umum Sudah Terbentuk, Pemerintah Antisipasi Defisit Ayam dan Telur
- Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Kompak Naik
- Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Selasa 15 Juli 2025
- Harga Pangan Hari Ini: Cabai Rawit Rp67.171/Kg, Bawang Merah Rp40.943/Kg
- Asita DIY Catat Kunjungan Wisata Saat Libur Sekolah Naik 10-15% Dibanding Tahun Lalu
- Selama Libur Sekolah 1,2 Juta Penumpang Gunakan KA Jarak Jauh di Daop 6 Yogyakarta
- Penjualan LCGC Turun Drastis hingga 50 Persen, Pakar: Akibat Regulasi dan Harga yang Semakin Tinggi
Advertisement
Advertisement