Advertisement

IDE BISNIS: Memodifikasi Resep Es Teler Keluarga Menjadi Produk Favorit

Salsabila Annisa Azmi
Kamis, 31 Januari 2019 - 08:35 WIB
Maya Herawati
IDE BISNIS: Memodifikasi Resep Es Teler Keluarga Menjadi Produk Favorit Es Teler Treat Cafe - ist

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Terinspirasi resep es teler racikan keluarga, Putri Arum Sari, 27, memutuskan untuk mengambil alih bisnis keluarga berupa rumah makan prasmanan dan merombak ulang konsep serta jenamanya. Ia menamainya Travel and Eat Cafe atau Treat Cafe dan memamerkan cita rasa nusantara yang menonjolkan es teler sebagai andalannya.

Putri masih merekam jelas ingatan saat dia masih anak-anak, pada 1990-an keluarganya berjualan es teler di Jalan Parangtritis. Rasa es teler yang begitu memikat lidahnya terus dia ingat hingga dewasa. Meskipun memiliki latar belakang pendidikan Teknik Industri, Putri mengaku tak bisa mengabaikan panggilan hatinya untuk berbisnis kuliner.

Advertisement

“Setelah bisnis es teler itu, keluarga saya buka rumah makan, tapi tutup. Kemudian usaha rumah makan prasmanan di Jalan Gajah Mada, diurus kakak saya, tapi setelah kakak saya nikah, saya ambil alih. Akan tetapi saya enggak mau kalau rumah makan itu hanya bentuk peninggalan dan tidak fokus prasmanan itu mau menonjolkan apa,” kata Putri kepada Harian Jogja, belum lama ini.

Putri kemudian mendirikan Treat Cafe sejak 2016. Satu tahun pertama, usahanya masih berupa investasi dalam tahap pengembangan, Putri pun belum tahu ingin menonjolkan apa dari menu-menu yang tersedia.

Treat Cafe yang dikelolanya menyediakan menu nasi rawon, nasi tumpeng, ketupat tahu dan menu-manu nusantara lainnya dengan es teler sebagai minumannya. Melihat antusiasme masyarakat Jogja terhadap minuman berupa aneka es, Putri memutuskan untuk menonjolkan es teler sebagai branding Treat Cafe.

Namun saat itu es teler yang disajikan masih sangat konvensional. Penyajiannya menggunakan mangkuk kaca. Esnya berupa es serut bongkahan yang masih kasar sehingga konsumen kurang bisa menikmati cita rasa es teler milik Putri. “Akhirnya saya modifikasi ketika zaman Instagram meledak. Mulai dari tampilan hingga adonan es teler itu sendiri,” kata Putri.

Inovasi yang dilakukan Putri pertama-tama adalah menambah varian rasa es telernya sesuai dengan selera pasar. Varian rasa yang diracik adalah original dengan menonjolkan aroma buah nangka, oreo, dan milo. Es teler disajikan dengan porsi reguler dan jumbo atau sharing.

“Saya juga tambahkan keunikan es teler milik Treat Cafe di adonannya. Kami tidak pakai es serut bongkahan yang kasar, tekstur es yang kami gunakan sangat lembut seperti es puter, adonannya juga beda,” kata Putri.

Adonan es serut bertekstur lembut sebelumnya telah diracik dengan bahan-bahan andalan Treat Cafe sesuai rahasia resep keluarga Putri. Es teler dengan berbagai macam varian kemudian diwadahi dengan mangkuk kertas yang digunakan Putri sebagai branding tool.

Di mangkuk itu dihias dengan berbagai warna, logo Treat Cafe serta tagline-nya yang berbunyi Spesial Es Teler lengkap dengan alamat Instagramnya.

Konsep awal yang dibentuk Putri untuk Treat Cafe sejatinya adalah tempat keluarga kecil atau wisatawan menikmati cita rasa nusantara, tetapi seiring dengan berjalannya waktu, sejak putri menambahkan fasilitas Wifi, konsumen yang datang semakin beragam.

Mulai dari keluarga kecil, wisatawan, pelajar, mahasiswa hingga pegawai kantoran. Setiap bulannya, penjualan mencapai 100 mangkuk dengan harga berkisar dari Rp18.000 hingga Rp22.000.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Hendak Mengambil Ponsel, Warga Sleman Malah Kecemplung Sumur

Sleman
| Jum'at, 26 April 2024, 09:07 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement