Advertisement

DAMPAK TARIF MASKAPAI: Okupansi Hotel Drop

Newswire
Senin, 04 Februari 2019 - 12:00 WIB
Laila Rochmatin
DAMPAK TARIF MASKAPAI: Okupansi Hotel Drop Ilustrasi petugas mendata barang pemudik sebelum di masukkan ke bagasi pesawat di Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (13/6/2018)./JIBI - Antara/ Umarul Faruq

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA--Rencana pencabutan bagasi gratis maskapai dan tingginya harga tiket pesawat rute domestik berdampak langsung pada kemerosotan okupansi kamar hotel sebesar 15% pada Januari 2019.

Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengatakan rencana pengenaan tarif bagasi pada maskapai berbiaya murah (low cost carrier/LCC) menurunkan minat wisatawan Nusantara melakukan perjalanan.

Advertisement

Badan Pusat Statistik (BPS) mendata, tingkat okupansi hotel bintang pada Januari 2018 mencapai 51,91% dan Januari 2017 mencapai 50,66%. Namun, Maulana memperkirakan okupansi hotel bintang pada Januari tahun ini hanya akan menyentuh 30%-40%.

“Tiket pesawat yang mahal dan bagasi berbayar ini memang berpengaruh ke [minat bepergian] wisatawan domestik. Ini yang membuat okupansi hotel terdampak, karena sedikit yang melakukan business trip dan jalan-jalan,” ujar dia, Minggu (3/2/2019).

Untuk itu, dia mendesak pemerintah segera menuntaskan persoalan maskapai domestik agar polemik tarif bagasi dan harga tiket tidak berlarut-larut.

Menteri Pariwisata Arief Yahya berjanji terus berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman untuk menemukan titik temu dan solusi terbaik bagi persoalan rencana bagasi berbayar LCC.

“Menjaga iklim yang kondusif sektor pariwisata ini penting tanpa mengabaikan kelangsungan bisnis penerbangan,” ujarnya dalam keterangan resmi.

Dia mengakui kebijakan pencabutan bagasi gratis LCC dan masih tingginya harga tiket pesawat berdampak langsung pada sektor pariwisata. Tak hanya itu, bisnis perhotelan terdampak akibat penurunan okupansi yang signifikan.

“Banyak agen perjalanan yang tak menjual paket destinasi wisata beserta akomodasinya akibat rencana bagasi berbayar dan tiket mahal. Banyak pembatalan perjalanan wisatawan juga,” kata Arief.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Kabupaten Sleman Prioritaskan Pembangunan Pertanian

Sleman
| Kamis, 25 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement