Advertisement
Kondisi Low Season Hotel Diperparah Penghapusan Bagasi
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kondisi low season di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diperparah dengan adanya kebijakan penghapusan bagasi pesawat dan masih mahalnya tiket pesawat.
Ketua Badan Pimpinan Daerah (BPD) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Istidjab M Danunagoro mengatakan tiket memang ikuti dinamika permintaan pasar. "Untuk bagasi memengaruhi. Ini Imlek kok sepi ya. Okupansi paling 60 persen saja. Padahal tahun lalu [saat libur Imlek] bisa mencapai 80 persen," kata dia ketika dihubungi Harian Jogja, Selasa (5/2).
Advertisement
Ia mengatakan Januari dan Februari memang sepi sehingga dibuat Jogja Heboh. Acara ini diharapkan mampu memperbaiki kondisi, tetapi mahalnya bagasi menjadi penahan. "Kalau untuk libur Imlek ini ternyata tidak begitu mendongkrak jumlah tamu hotel," ujar dia.
Meski demikian Istidjab menyebutkan Jogja Heboh dan libur panjang cukup menolong untuk mengisi hotel. Biasanya ketika low season, tingkat okupansinya hanya 40% hingga 45%. "Ini kalau enggak ada Jogja Heboh dan long weekend juga paling sama, 40 sampai 45 persen," tutur dia.
General Manager Sahid Jaya Yogyakarta Hotel Joko Paromo mengungkapkan mahalnya tiket pesawat dan pengapusan bagasi oleh maskapai tertentu tidak terlalu berdampak. Kedua hal itu lebih berdampak pada pembelian oleh-oleh. "Untuk tamu, tidak begitu terpengaruh karena ada yang beralih menggunakan kereta api," ucap dia.
Joko menjelaskan pada low season Januari dan Februari ini okupansi di Sahid Jaya Yogyakarta Hotel sekitar 40% hingga 45%. Tahun ini memang dinilai sepi saat low season karena 2019 merupakan tahun politik. Menurutnya, banyak tamu yang menunda perjalanan karena mendekati pemilu.
Adanya Jogja Heboh 2019 dan libur Tahun Baru Imlek cukup memberi angin segar. "Jogja Heboh ini menyumbang sekitar delapan persen untuk okupansi. Kalau Imlek, memang ada yang menginap, tetepi untuk makanan, para tamu lebih senang makan di restoran di luar hotel," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Ekonomi: Mengurangi Ketidakpastian Jangka Pendek
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Kenaikan BI-Rate Bakal Berdampak Positif untuk Pasar Modal Lokal
- BI Naikkan Suku Bunga Acuan 25 Basis Poin Jadi 6,25%
- Pasca-Lebaran, Bisnis Properti di DIY Reborn
Advertisement
Advertisement