Advertisement
10.000 Ton Daging Impor Asal Brasil Segera Masuk ke Indonesia
Ilustrasi daging merah - Reuters
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Ribuan ton dagin impor bakal membanjiri pasar Indonesia.
PT Berdikari (Persero) masih menunggu rekomendasi dari Kementerian Pertanian (Kementan) untuk bisa merealisasikan impor 10.000 ton daging sapi asal Brasil tahun ini. Impor tersebut untuk memenuhi kebutuhan daging sapi dalam negeri.
Advertisement
Meski demikian, Direktur Utama Berdikari Eko Taufik Wibowo mengatakan, masalah teknis verifikasi dokumen itu diyakini akan selesai pekan ini. "Memang masih ada masalah soal kesehatan dan higienitas. Jadi health protocol antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Brasil. Insya Allah minggu ini selesai," katanya di Jakarta, Selasa (17/9/2019).
Eko mengatakan, segera setelah rekomendasi Kementan keluar, secara otomatis sistem yang ada akan langsung mengajukan permohonan impor kepada Kementerian Perdagangan (Kemendag).
BACA JUGA
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) peternakan itu juga secara paralel sudah melakukan proses pelelangan hingga menginformasikan harga ke distributor. Dengan demikian, daging sapi impor yang ditargetkan mulai masuk akhir Oktober bisa langsung disalurkan secara bertahap sesuai kebutuhan pasar.
"10.000 ton daging sapi ini akhir Oktober kami harapkan sudah masuk karena harus selesai sebelum Desember," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Operasional Berdikari Oksan OM Panggabean mengatakan setelah rekomendasi Kementan keluar dan izin impor diajukan ke Kemendag, perusahaan pelat merah itu akan langsung melakukan pemesanan sekitar awal Oktober mendatang.
"Dibutuhkan waktu sekitar 50 hari untuk memproses pesanan sampai ke pelabuhan dan butuh sekitar 40 hari pengiriman dari Santos ke Tanjung Priok. Jadi daging sapi impor itu akan tiba di Jakarta sekitar minggu kedua November. Ini pertama kalinya kami mengimpor sapi dari Brasil," tuturnya.
Berdikari sendiri mendapatkan jatah kuota impor daging sapi asal Brasil sebesar 10.000 ton. Dua BUMN lainnya, yakni Perum Bulog dan PT PPI masing-masing sebesar 30.000 ton dan 10.000 ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : iNews.id
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ekonomi DIY Q-III 2025 Tumbuh 5,40 Persen, Tertinggi di Pulau Jawa
- BPS Sebut Ekonomi RI Kuartal III/2025 Tumbuh 5,04 Persen
- Pertamina Pastikan Pertalite di Jawa Timur Bebas Air dan Etanol
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai Rp 40 Ribu, Bawang Merah Rp41 Ribu per Kg
- PLN UP3 Yogyakarta Siagakan Lebih dari 500 Petugas Hadapi Musim Hujan
Advertisement
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- China Hapus Sejumlah Tarif Pangan AS Mulai 10 November
- Ekonomi DIY Q-III 2025 Tumbuh 5,40 Persen, Tertinggi di Pulau Jawa
- Bayar Andong Wisata di Kota Jogja Kini Bisa Pakai QRIS
- Harga Emas Hari Ini Kamis 6 November 2025 Kompak Turun
- Harga emas UBS-Galeri24 di Pegadaian, Hari Ini Turun
- Trump: Pembatalan Kebijakan Tarif Bakal Jadi Bencana Ekonomi AS
- Ekonomi Global Diprediksi Pulih 2026, Investasi Emas Bakal Turun
Advertisement
Advertisement




