Advertisement
WICSF 2019 Gaet Wisatawan dengan Kuliner

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Pariwisata menjadi roda penggerak perekonomian di DIY. Di dalam pariwisata, keragaman kuliner yang ada di DIY menjadi salah satu daya tarik. Daya tarik inilah yang dikemas Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DIY untuk mendatangkan lebih banyak lagi wisatawan.
Upaya yang dilakukan APPBI DIY, salah satunya yakni menggelar Wonderful Indonesia Culinary & Shopping Festival (WICSF) secara rutin. Ketua APPBI DIY Surya Ananta mengungkapkan event ini sudah rutin digelar dan gelaran kali ini merupakan yang keempat kalinya. Perhelatan keempat ini digelar mulai 27 September hingga 27 Oktober 2019. "Event ini hasil kerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan kami berusaha menjaga konsistensi sehingga bisa menjadi event yang dinanti-nanti masyarakat dan wisatawan," kata dia ketika ditemui Harian Jogja di sela-sela pembukaan WICSF 2109 di Pendopo Agung Royal Ambarrukmo, Sleman, Jumat (27/9) petang.
Advertisement
Ia menjelaskan dalam penyelenggaraan ini APPBI DIY harus menjaga animo baik penyelenggaraan dan masyarakat. Event ini harus berjalan secara berkelanjutan sehingga semakin banyak menyedot pengunjung. "Selama penyelenggaraan dari yang pertama tampak ada perkembangan yang bagus. Tingkat kunjungan juga meningkat. Kalau di Plaza Ambarrukmo terpantau naik lima hingga tujuh persen," kata dia.
Selain mendorong pariwisata, event ini juga bertujuan mengangkat potensi UMKM yang ada di DIY. Penyelenggaraan WICSF akan dilakukan secara estafet di delapan mal yang ada di DIY. Jenis kuliner yang disajikan juga beragam mulai dari makanan tradisional hingga modern. "Ini merupakan salah satu peran APPBI untuk mendukung pariwisata dan mendorong perekonomian di DIY," kata dia.
BACA JUGA
Bupati Sleman Sri Purnomo mengaku mendukung berbagai event yang bisa mempromosikan potensi yang ada untuk menarik wisatawan berkunjung. Ia mengungkapkan potensi wisata di Sleman setiap tahun juga mengalami kenaikan. "Pertumbuhan pariwisata dari 2017 ke 2018 tercatat naik 18 persen. Ketika kita bicara pariwisata, kita bicara kuliner juga. Kalau wisata naik, kuliner juga naik karena itu kebutuhan wisatawan," kata dia.
Ia menjelaskan kuliner di Sleman beragam dan tersebar di semua wilayah baik yang berdiri sendiri maupun terkumpul menjadi satu di suatu kawasan. Keragaman kuliner ini juga mendorong wisatawan untuk semakin betah ketika berkunjung di Sleman. Tak jarang wisatawan datang khusus untuk mencicipi kuliner yang terkelan di Sleman.
Ia mengapresiasi peran pihak swasta yang ikut aktif meningkatkan pariwisata di DIY, khususnya Sleman. Pemkab Sleman pun aktif menggelar event-event rutin dan promosi untuk menggaet wisatawan. "Tahun ini kami menargetkan ada 10 juta kunjungan di destinasi wisata di Sleman. Kami juga mendorong agar wisatawan mancanegara juga bertambah. Event ini salah satu pendorongnya," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

BPBD Gunungkidul Imbau Waspada Bencana di Awal Musim Hujan
Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Cek Harga Emas Hari Ini, Logam Mulia Antam, UBS, Galeri24 Kompak Naik
- Ekonom UGM Nilai Defisit APBN Rp371,5 Triliun Masih Terkendali
- Lindungi Tekstil Lokal, Purbaya Akan Melarang Impor Baplres
- Diskon Tiket Pesawat untuk Nataru Mulai Berlaku Hari Ini
- LPS Beri Layanan Kesehatan Gratis dan Bagi Sembako ke Warga Kepuharjo
Advertisement
Advertisement