Advertisement
KEPALA BPS DIY: Menjaga Independensi Badan Pusat Statistik

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Puluhan tahun bekerja di Badan Pusat Statistik (BPS) dan sempat menempati sejumlah posisi jabatan, Kepala BPS DIY, Heru Margono ingin selalu menjaga independensi BPS, dan ingin meningkatkan kualitas dari BPS terkhusus BPS DIY.
Heru mengawali kariernya di BPS setelah menyelesaikan pendidikannya di Akademi Ilmu Statistik, Jakarta. Semula, dia banyak berkutat pada bagian neraca, kemudian sejumlah posisi pernah ia jalani. Sembari menjalani karier, Heru juga sempat melanjutkan pendidikan S2 di Universitity of Guelph, Ontario, Canada serta S3 di Southern Illinois University Carbondale, Illinois, Amerika Serikat (AS).
Advertisement
Pria yang juga menjadi pengajar di Universitas Islam Jakarta, di Sekolah Tinggi Ilmu Statistik, Jakarta, dan sempat mengajar di Universitas Indonesia tersebut, memegang sejumlah kunci sukses prinsip dalam bekerja. “Kunci sukses kerja keras profesional dan juga terus mengasah diri, karena tantangan semakin besar saat ini, zaman semakin berkembang. Kalau tidak meningkatkan kapasitas pasti akan tertinggal. Tidak harus secara formal sebenarnya, karena saat ini sudah ada Internet yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan diri,” kata Heru, Jumat (6/12).
Sebelum menjadi Kepala BPS DIY, Heru menceritakan juga pernah menjabat sebagai Kepala BPS Kota Administrasi Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta. Dari situ ia menceritakan banyak pengalaman di lapangan yang ia dapatkan dan merasakan betapa sulitnya mencari data. Padahal data tersebut sangat penting bagi masyarakat nantinya. “Disadari bahwa data yang berkualitas bagus sangat diperlukan dan menentukan arah kebijakan pembangunan,” ucap pria yang memiliki hobi membaca itu.
Ia menyadari perjalanan kariernya tidak terlepas dari suka duka. Heru mengaku akan senang jika data yang telah dihasilkan oleh BPS tersebut dipakai dan dipercaya oleh masyarakat sehingga kerja yang telah dilakukan terasa tidak sia-sia. “Dukanya ya mencari data itu sangat sulit, sebenarnya masyarakat tidak perlu khawatir memberikan datanya, karena kami telah menjamin keamanan, tidak akan disalahgunakan,” katanya.
Meningkatkan Kualitas
Heru yang baru menjabat selama tiga bulan sebagai Kepala BPS DIY tersebut memiliki sejumlah misi. Pertama, mendorong peningkatan kualitas data. Menurut dia, saat ini kualitas data di DIY sudah cukup bagus tetapi disadarinya tantangan ke depan juga semakin berat sehingga perlu peningkatan kualitas.
“Kedua kami ingin menghasilkan data yang semakin pendek rentangnya. Data bagus, valid akuntabel, tetapi kedaluwarsa buat apa juga. Itu tidak mudah, perlu berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) lainnya,” ujarnya.
Pria kelahiran Solo, 58 tahun silam itu mengungkapkan dalam bekerja BPS juga menjamin independensinya. “Hasil yang kami keluarkan sebagai potret kondisi, jangan berharap bagus semua. Data tersebut mencerminkan suatu kondisi, bukan berarti jelek, tetapi itu potret kondisi saat ini. Kalau kondisi belum bagus, sebagai intropeksi diri,” katanya.
Dia mengatakan data BPS dapat dipertanggungjawabkan. Karena itu dia terbuka untuk memberikan metadata. BPS dikatakannya dalam bekerja juga berpedoman pada standar yang telah ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Popularitas Mobil LCGC Merosot, Tak Lagi Terjangkau Kelas Bawah
- Asita DIY Catat Kunjungan Wisata Saat Libur Sekolah Naik 10-15% Dibanding Tahun Lalu
- Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Kompak Naik
- Jakarta Fair 2025 Berakhir, Transaksi Sentuh Rp7,3 Triliun
- Airlangga Sebut Tarif Impor AS 32 Persen untuk Indonesia Masih Nego
Advertisement

Sleman Panen 6,3 Hektar Lahan Pertanian Padi Organik Varietas Sembada Merah
Advertisement

Berwisata di Tengah Bediding Saat Udara Dingin, Ini Tips Agar Tetap Sehat
Advertisement
Berita Populer
- Ribuan Dapur Umum Sudah Terbentuk, Pemerintah Antisipasi Defisit Ayam dan Telur
- Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Kompak Naik
- Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Selasa 15 Juli 2025
- Harga Pangan Hari Ini: Cabai Rawit Rp67.171/Kg, Bawang Merah Rp40.943/Kg
- Asita DIY Catat Kunjungan Wisata Saat Libur Sekolah Naik 10-15% Dibanding Tahun Lalu
- Selama Libur Sekolah 1,2 Juta Penumpang Gunakan KA Jarak Jauh di Daop 6 Yogyakarta
- Penjualan LCGC Turun Drastis hingga 50 Persen, Pakar: Akibat Regulasi dan Harga yang Semakin Tinggi
Advertisement
Advertisement