Advertisement
Hotel Melati & Rental Kendaraan Panen Raya

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Hotel nonbintang dan di bawah bintang tiga turut laris memasuki masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Kenaikan harga sewa kamar pun terjadi meski dinilai pengelola tidak signifikan.
Owner Hotel nonbintang, Musafira Hotel, di Jalan Surokarsan No. 15, Gunungketur, Pakualaman, Kota Jogja, Basuki mengatakan memasuki masa libur mulai dari Rabu (25/12) hingga malam Tahun Baru Selasa (31/12) sebanyak 35 kamar telah terpesan seluruhnya.
Advertisement
Dikatakan Basuki, hotel yang ia miliki memang lebih banyak mengandalkan kunjungan rombongan pelajar dari sekolah, yang biasanya telah menjadi langganan. “Untuk harga kami baru mulai kerja sama dengan OYO jadi masih ada penyesuaian harga. Kami lebih mengandalkan dari pelanggan rombongan, jadi enggak terlalu tinggi naiknya. Kalau ada sisa kamar baru ke keluarga, ya biasanya bisa lebih mahal,” katanya, Sabtu (28/12).
Pengelola Hotel bintang dua, Bhineka di Jalan Margo Utomo 3B, Jetis, Jogja, Sugeng Wiyadi mengatakan memasuki masa liburan Nataru memang ada kenaikan baik okupansi maupun kenaikan harga.
Meski begitu dikatakannya untuk hotel yang ia kelola sebenarnya lebih banyak mengandalkan kunjungan rombongan yang sudah langganan, dari berbagai sekolah. Karenanya kenaikan harga pun dinilai tidak signifikan. “Kalau dibanding hari biasa jelas ada kenaikan. Tetapi kami kan mainnya grup dan memang sudah langganan lama biasanya dari sekolahan. Tetapi ya tetap ada untuk yang keluarga liburan,” ucap Sugeng, Sabtu.
Dikatakannya selama libur Nataru mulai Rabu telah mengalami kenaikan cukup signifikan. Okupansi mencapai 80% lebih dari kamar yang tersedia. Untuk harga sendiri dikatakannya mengikuti harga pasar.
“Untuk harga sendiri biasa Rp350.000/ malam, saat ini menjadi Rp500.000/malam, dengan fasilitas AC, air panas, TV, Wifi, biasanya untuk tamu rombongan sudah termasuk sarapan pagi,” ujarnya.
Penyewaan Kendaraan
Pemilik rental motor Pringgodani Motor, Nugroho Dwi mengatakan selama libur Nataru mulai dari Jumat (20/12)–3 Januari 2020 dari 70 motor, rata-rata 90% telah terpesan. “Tanggal 25 Desember sampai 2 Januari 2020 itu malah full sudahan,” katanya.
Permintaan yang tinggi memasuk masa libur Nataru tersebut, turut mengerek harga sewa, hampir dua kali lipat dari hari biasa. “Ya ngikut harga pasar saja. Seperti Beat CBS biasa Rp60.000/ hari saat ini menjadi Rp110.000. Kemudian Scoopy dari Rp60.000 jadi Rp100.000, ya rata-rata hampir dua kali lipat,” ucapnya.
Hal yang sama terjadi pada penyewaan kendaraan roda empat. Salah satu pemilik rental kendaraan roda empat, Anjar Adityo mengatakan, selama Nataru ini permintaan meningkat drastis. Delapan mobil yang ia miliki tersewa seluruhnya mulai dari Jumat (20/12) hingga awal tahun baru.
“Iya keluar terus ini sudah ramai. Signifikan peningkatannya jika dibanding hari biasa. Untuk harga sebenarnya tidak terlalu tinggi naiknya, dari yang biasa Rp250.000/ 24 jam, sekarang jadi Rp350.000,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
- Kecurangan Beras Rugikan Konsumen Rp99,35 Triliun harus Ditindak
Advertisement

Pelatih PSIM Jogja Van Gastel Soroti Perbedaan Sepak Bola Indonesia dan Belanda, Singgung Pembinaan Usia Dini
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Update! Harga Bahan Pangan Selasa 1 Juli 2025
- Pakar Energi UGM Sebut Kenaikan Harga BBM Non Subsidi Sudah Tepat
- Astra Motor Yogyakarta Ajak Honda Community Riding Santai Malam Hari
- Inflasi Juni 2025 Capai 0,19 Persen, Harga Beras hingga Cabai Jadi Biang Kerok
- KAI Operasionalkan Kereta Uap Wisata KA Baru Klinthing, Ini Rute dan harga Tiketnya
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- DIY Alami Inflasi 0,23 Persen pada Juni 2025, Dipicu Kenaikan Harga Cabai Rawit dan Tomat
Advertisement
Advertisement