Advertisement
Masa Depan Investasi Properti Cerah, Berikut Alasannya

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA–Potensi investasi asing di sektor properti diklaim masih akan cerah kendati pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi merosot tajam akibat pandemi Covid-19.
Wakil Ketua Persatuan Perusahaan Real Estat Indonesia (REI) Bidang Hubungan Luar Negeri Rusmin Lawin mengatakan pelemahan pertumbuhan ekonomi tak hanya dialami Indonesia, tetapi juga negara lain, termasuk China sebagai salah satu acuan. “Investasi di sini akan tetap menarik, harus diingat bahwa investasi properti ini bukan investasi jangka pendek yang hari ini bangun besok jual. Satu proyek itu kan siklusnya bisa tiga-lima tahun jadi ini agak menengah jangka investasinya,” ungkapnya kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Minggu (26/4).
Advertisement
Dia menjelaskan semua berhitung bahwa Covid-19 ini mungkin tahun depan sudah benar-benar selesai, 2021 diharapkan pasar sudah kembali aktif dan bergerak lebih cepat. “Kami lihat China, dia kan jadi benchmark-nya, sekarang sudah mulai bangkit. Beberapa negara Eropa juga mulai membuka diri, sudah bisa kembali beroperasi seperti biasa. Artinya, kemungkinan semuanya untuk kembali seperti semula besar sekali,” jelasnya.
Rusmin menambahkan yang menjadi tantangan bagi dunia investasi, termasuk properti ke depan adalah kecepatan negara menangani Covid-19 dan menjauhi isu yang klasik seperti menangani tenaga kerja. “Tenaga kerja di sini kan sering kali ada saja masalahnya, perusahaan harus bisa menangani jangan sampai ada demo-demo, buat nama baik sehingga investor juga lebih percaya diri investasi di sini [Indonesia],” imbuhnya.
Menurutnya, persoalan yang perlu dibenahi masih sama, yakni dari sisi birokrasi, tenaga kerja, infrastruktur, kepastian hukum, dan insentif. “Persoalannya itu-itu saja. Kalau dilihat, sekarang semua negara sekarang berlomba untuk memberikan insentif untuk menarik penanaman modal asing, jadi kita harusnya berlomba juga,” lanjutnya.
Senada, sebelumnya konsultan properti Colliers International Indonesia juga menyebutkan persiapan untuk investasi properti di saat seperti ini justru menjadi langkah cerdas. Director Advisory Service Colliers International Indonesia Monica Koesnovagril menyebutkan dalam berinvestasi properti seperti membeli lahan akan perlu waktu tahunan untuk bisa mulai mengolahnya. “Lahan yang dibeli sekarang bisa digunakan untuk membangun proyek baru beberapa tahun ke depan ketika siklus dan kondisi yang kemungkinan sudah berbeda,” ungkapnya.
Untuk jangka panjang, rencana awal terkait dengan penyewaan dan penjualan proyek terkini diperkirakan harus mengalami penyesuaian. “Pengembang dan pemilik properti harus punya cadangan pasok yang cukup untuk menampung permintaan yang waktunya kemungkinan bisa lebih panjang,” ujar Monica.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ungkap Kecurangan Beras Oplosan, Menteri Pertanian Tak Gentar Meski Ada Intimidasi
- Menteri PKP Pastikan Aturan Penyaluran KUR Perumahan Rampung Bulan Ini
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
Advertisement

Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Senin (7/7/2025), Naik dari Stasiun Palur, Jebres, Purwosari dan Solo Balapan
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Harga Pangan Hari Ini, Minggu 6 Juli 2025, Beras, Cabai, Minyak, hingga Bawang Turun
- Cek Harga Emas Hari Ini, Antam, UBS dan Galeri24
- Harga Bahan Pangan Hari Ini Minggu 6 Juni 2025: Cabai Rawit Merah Rp51 Ribu
- Produksi Kopi Indonesia Masuk Jajaran Lima Besar Dunia
- Insentfif Motor Listrik Banyak Ditunggu Konsumen
- QHOMEMART Launching Toko Material
- Pemerintah Diminta Kaji Ulang Penerapan Pajak UMKM di Shopee, Tokopedia Cs
Advertisement
Advertisement