Advertisement
REI DIY Sebut Belum Ada Penurunan Harga Properti di Masa Pandemi

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-- Real Estat Indonesia (REI) DIY menilai belum ada penurunan harga properti di masa pandemi Covid-19 ini.
“Belum ada penurunan harga saat ini, yang ada fleksibilitas pembayaran. Sementara untuk restrukturisasi kredit sudah diajukan, sedang proses mitra perbankan. Pasti membantu itu melonggarkan cash flow,” kata Ketua REI DIY, Rama Adyaksa Pradipta, Minggu (3/5/2020).
Advertisement
Rama mengatakan dampak pandemi saat ini juga membuat penundaan keputusan pembelian rumah hingga situasi lebih kondusif. Momen Ramadan dan menjelang lebaran atau setelah lebaran yang biasa juga ada peningkatan penjualan, saat ini belum dirasakan oleh para pengembang. “Harapan kami Covid-19 ini segera terselesaikan, sehingga ekonomi cepat recovery,” katanya.
Terkait rumah subsidi ia mengatakan, saat ini belum ada progress. Hingga saat ini dikatakannya masih banyak pembahasan tentang skema pencairan dan kuota. Meski begitu, Rama mengungkapkan bahwa rumah subsidi secara prinsip tidak terdampak Covid-19 ini.
“Sehingga kami optimis tahun ini tercapai meski di semester dua. Untuk Jogja kurang lebihnya ada 300 unit,” ujarnya.
Dilansir dari Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) Ketua umum REI Paulus Totok Lusida mengatakan bahwa pihaknya berharap pertumbuhan sektor properti bisa tetap tumbuh seusai proyeksi awal. Tahun lalu, pertumbuhan industri properti tidak lebih dari 5 persen. "Kalau realistisnya kita bisa sama kaya tahun lalu, ya, syukur," kata Totok.
Hanya saja, dia mengaku bahwa kondisi saat ini berbeda dengan kondisi tahun lalu. Sentimen virus corona telah memengaruhi penjualan properti termasuk untuk subsektor residensial. Adanya pembatasan sosial dan jaga jarak fisik dinilai turut menghambat transaksi penjualan.
Pada saat yang bersamaan, Totok mengaku bahwa omzet pengembang di tahun ini akan turun. Namun demikian, pihaknya tetap optimistis bahwa bisnis properti akan terus berjalan yang ditopang oleh penjualan rumah bersubsidi untuk kalangam Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
- Jadwal Bus Damri Jogja Semarang Hari Ini 15 September 2025
- Ini Rencana Penyaluran Kedit BBNI Saat Kantongi Rp55 Triliun Dana Pemerintah
- Pendiri Wings Group, Harjo Sutanto Meninggal Dunia
Advertisement

Tabrak Truk di Jalan Ngawen Gunungkidul, Pemotor Meninggal Dunia
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Bus Damri Jogja Semarang Hari Ini 15 September 2025
- Cek Harga Emas Hari Ini, Antam, UBS dan Galeri24, 15 September 2025
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
- Hingga Juli 2025, Utang Luar Negeri Indonesia Capai Rp7.089 Triliun
- Pekerja Bisa Nikmati Relaksasi Bunga KPR Lewat BPJS Ketenagakerjaan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Anggaran Rp114 Triliun untuk Kemenkes 2026 Disepakati Komisi IX DPR
Advertisement
Advertisement