Advertisement
Menristek: 80% Perusahaan Tak Siap Terapkan Digitalisasi di Era New Normal

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Kementerian Riset dan Teknologi atau Badan Riset dan Inovasi Nasional (Ristekbrin) menyatakan sekitar 80 persen perusahaan di Indonesia belum berencana menerapkan teknologi digital guna menghadapi kondisi new normal pasca Covid-19.
Menristek atau Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro menyatakan dari hasil riset Ristekbrin 2020, ekonomi di masa new normal adalah berkurangnya kontak fisik atau less contact economy.
Advertisement
"Hasil riset tentang kesiapan perusahaan menghadapi new normal, 80 persen di antaranya tidak berencana menerapkan teknologi digital dalam waktu dekat," ujarnya dalam konferensi pers daring Kamis (2/7/2020).
BACA JUGA : Digitalisasi Akan Jadi Mesin Baru untuk Ekonomi Indonesia
Kemudian sebanyak 67 persen perusahaan sudah mengenal otomatisasi dalam proses kerja dan hanya 27 persen yang telah memanfaatkan otomatisasi dalam penerapan teknologi industri 4.0.
Sementara itu pihaknya juga sudah memetakan enam sektor yang paling siap untuk menerapkan teknologi digital dalam menyongsong era ekonomi new normal di Indonesia. Keenam sektor itu yaitu platform financial technology, mulai dari P2P lending sampai crowdfunding, lalu pasar online atau e-commerce, kesehatan, manufaktur, urban planning, dan energi.
Adapun, untuk implementasi teknologi digital saat ini di lapangan dari pengamatan Ristekbrin, sebanyak 37 persen perusahaan sudah mengalokasikan anggaran riset dan pengembangan teknologi industri 4.0 khususnya di industri otomotif dan elektronik.
BACA JUGA : Ini Startup yang Mewadahi Digitalisasi Warteg
Kemudian 34 persen perusahaan sepakat bahwa penerapan teknologi digital merupakan upaya peningkatan daya saing dalam menghadapi persaingan global.
Serta anggaran riset dan pengembangan dari perusahaan saat ini rerata di angka 1 persen sampai maksimal 5 persen dari total pengeluaran yang dilakukan di tiap perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
Advertisement

Porda XVII DIY 2025: Sleman Mulai Siapkan OPD Pendamping Cabor Demi Membidik Juara Umum
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Ekspor DIY Tumbuh 10,57 Persen hingga Mei 2025, Disperindag Sebut 3 Faktor Pendorong
- Ini Komentar Ekonom UMY Soal Pemangkasan Target Pertumbuhan Ekonomi
- Gojek Siap Terapkan Kenaikan Tarif Ojek Online
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- DPR Usulkan Ada Sistem Cadangan Darurat Industri Nasional
- Pusat Data Indonesia Jauh Tertinggal Dibanding Malaysia
- Menteri Pertanian Sebut Beras Subsidi Oplosan Beredar di Minimarket
Advertisement
Advertisement