Advertisement

Menristek: 80% Perusahaan Tak Siap Terapkan Digitalisasi di Era New Normal

Arif Gunawan
Jum'at, 03 Juli 2020 - 01:17 WIB
Sunartono
Menristek: 80% Perusahaan Tak Siap Terapkan Digitalisasi di Era New Normal Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro (kanan) meninjau Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences (DLBS) Dexa Group di Cikarang, Bekasi, Rabu (8/1 - 2020). Bisnis

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Kementerian Riset dan Teknologi atau Badan Riset dan Inovasi Nasional (Ristekbrin) menyatakan sekitar 80 persen perusahaan di Indonesia belum berencana menerapkan teknologi digital guna menghadapi kondisi new normal pasca Covid-19.

Menristek atau Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro menyatakan dari hasil riset Ristekbrin 2020, ekonomi di masa new normal adalah berkurangnya kontak fisik atau less contact economy.

Advertisement

"Hasil riset tentang kesiapan perusahaan menghadapi new normal, 80 persen di antaranya tidak berencana menerapkan teknologi digital dalam waktu dekat," ujarnya dalam konferensi pers daring Kamis (2/7/2020).

BACA JUGA : Digitalisasi Akan Jadi Mesin Baru untuk Ekonomi Indonesia

Kemudian sebanyak 67 persen perusahaan sudah mengenal otomatisasi dalam proses kerja dan hanya 27 persen yang telah memanfaatkan otomatisasi dalam penerapan teknologi industri 4.0.

Sementara itu pihaknya juga sudah memetakan enam sektor yang paling siap untuk menerapkan teknologi digital dalam menyongsong era ekonomi new normal di Indonesia. Keenam sektor itu yaitu platform financial technology, mulai dari P2P lending sampai crowdfunding, lalu pasar online atau e-commerce, kesehatan, manufaktur, urban planning, dan energi.

Adapun, untuk implementasi teknologi digital saat ini di lapangan dari pengamatan Ristekbrin, sebanyak 37 persen perusahaan sudah mengalokasikan anggaran riset dan pengembangan teknologi industri 4.0 khususnya di industri otomotif dan elektronik.

BACA JUGA : Ini Startup yang Mewadahi Digitalisasi Warteg

Kemudian 34 persen perusahaan sepakat bahwa penerapan teknologi digital merupakan upaya peningkatan daya saing dalam menghadapi persaingan global.

Serta anggaran riset dan pengembangan dari perusahaan saat ini rerata di angka 1 persen sampai maksimal 5 persen dari total pengeluaran yang dilakukan di tiap perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

LKPJ Gubernur DIY 2023, DPRD Beri Catatan soal Penurunan Kemiskinan Belum Capai Target

Jogja
| Jum'at, 29 Maret 2024, 13:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement