Advertisement
Pembiayaan ke UMKM Selama Pandemi Covid-19 Tersendat, Ini yang Bisa Dilakukan
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso. / Bisnis.com
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-Selama pandemi Covid-19 akses pembiayaan ke sektor usaha mikro kecil dan menengah tersendat. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membeberkan beberapa langkah yang bisa ditempuh, salah satunya pengembangan digitalisasi.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan akses pembiayaan ke sektor UMKM selama ini sudah cukup mudah melalui agen laku pandai atau branchless banking.
Advertisement
Menurut data OJK, saat ini tercatat ada sebanyak 33.000 nasabah yang mendapatkan layanan keuangan mikro. Namun, layanan tersebut menjadi kurang cepat diakses masyarakat karena adanya pandemi Covid-19.
"Program-program ini sudah lama sebenarnya, tapi adanya [pandemic] Covid-19 menjadi banyak terhenti karena tidak bisa interaksi secara fisik, digitalisasi menjadi langkah yang harus kita lakukan, ini kurang cepat kalau tidak digital, digital akan berikan value lebih," katanya pada kickoff Program Bank Indonesia dalam Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, Minggu (30/8/2020).
BACA JUGA
Sebagai langkah untuk mempermudah akses UMKM di tengah pandemi, saat ini telah dilakukan sinergi dengan lembaga keuangan mikro di tiap daerah.
Menurut Wimboh, lembaga keuangan mikro sangat dibutuhkan karena BRI tidak mampu mencakup sleuruh daerah yang ada di Indonesia. Berbeda dengan lembaga keuangan mikro apaun bentuknya yang bisa hadir di setiap daerah.
"Lembaga keuangan mikro juga memberikan pembiayaan yang mudah, tanpa jaminan, tanpa pembukuan, tanpa NPWP, tetapi lebih banyak pembinaan," sebutnya.
Selain itu, kehadiran badan usaha milik desa yang memasarkan produk UMKM via toko daring maupun e-warung yang dikelola BRI juga mendorong produksi UMKM. Nantinya, UMKM yang menjadi penabung maupun peminjam di lembaga keuangan mikro maupun bank akan dimasukkan dalam platform digital yakni marketplace keuangan terintegrasi agar tercatat basis informasi yang lengkap.
"Ini kami ciptakan agar mempercepat UMKM bisa menjadi soko guru ekonomi kita dengan porgram digital," sebutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Upah Minimum Naik, Industri Tekstil Waspadai PHK dan Otomatisasi
- Harga Emas Antam Naik Rp11.000, Kini Rp2.502.000 per Gram
- KSPI Perkirakan Kenaikan UMP 2026 Hanya 4-6 Persen
- Penundaan Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan Dinilai Tepat
- Promo Libur Nataru Pertamina: BBM, Bright Gas, dan Hotel Patra Jasa
Advertisement
Prakiraan Cuaca DIY Selasa 23 Desember 2025, Hujan Ringan
Advertisement
Jepang Naikkan Biaya Visa dan Pajak Turis untuk Atasi Overtourism
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Pegadaian Hari Ini Stabil, UBS & Galeri24
- Harga Cabai Rawit dan Bawang Merah Nasional Turun
- Harga BBM Pertamina hingga Shell Stabil Jelang Nataru
- Samsung Biologics Akuisisi Pabrik Obat GSK US$280 Juta
- Harga Emas Antam Naik Rp11.000, Kini Rp2.502.000 per Gram
- Viral Roti O Tolak Pembayaran Tunai, Ini Aturan Tegas BI
- Upah Minimum Naik, Industri Tekstil Waspadai PHK dan Otomatisasi
Advertisement
Advertisement



