Advertisement
Modal Nekat, Wanita Ini Raih Omzet Miliaran dari Berjualan Online
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Berawal dari modal nekat seorang wanita bernama Stefi, 28, yang saat ini tinggal di Ngaglik, Sleman mampu mendapatkan omzet dari berjualan secara online mencapai miliaran. Bahkan transaksinya mengalami peningkatan nyaris 30%. Buah yang didapatkan saat ini merupakan hasil dari perjuangan dari nol memulai berjualan.
Stefi datang ke Jogja dari Kalimantan pada 2014 silam untuk menempuh pendidikan S2 di UGM. Saat itu ia mengambil bidang ekonomi untuk S2 dan memiliki cita-cita untuk menjadi dosen. Namun dalam perjalanannya orang tuanya sakit dan adiknya juga menempuh pendidikan S1 di Jakarta. Karena itulah, ia berinisiatif berjualan apa saja yang bisa menghasilkan uang untuk biaya hidup di Jogja.
Advertisement
BACA JUGA : Masyarakat Kota Jogja Sudah Bisa Nikmati Belanja Online
“Waktu itu kepepet istilahnya, tanpa modal, karena saya harus mencari biaya hidup sendiri, akhirnya jualan tas secara online, saya join dengan saudara minta barangnya yang ambil dari China, saya packing, kirim sendiri. Jualnya susahnya minta ampun waktu itu, laku satu biji sehari sudah senang,” katanya Kamis (17/9/2020).
Dalam perjalanannya karena asyik dengan bisnis, Stefi tak melanjutkan kuliahnya S2 di UGM. Wanita milenial kelahiran 1992 ini terus berusaha memasarkan dagangannya melalui media sosial, seperti Instagram dan Facebook. Sampai secara perlahan penjualan meningkat dari satuan menjadi laku puluhan. Stefi mulai memiliki banyak reseler yang bergabung membantu menjualkan dagangannya dari produk diberinama Jims Honey pada 2015.
Para reseler itu pun banyak yang menikmati hasilnya, dari awalnya hanya sebagai sampingan, saat ini justru menjadi pekerjaan utama mereka. Menurutnya jumlah reselernya di wilayah DIY mencapai lebih dari 500 orang belum termasuk di kota lain. Untuk menjadi reseler pun dilakukan tanpa modal, cukup membeli satu barang saja, tujuannya agar reseler mengetahui produknya. Saat ini barang yang ia jual seperti tas untuk wanita, power bank dan jam tangan brand lokal Jims Honey Yogyakarta.
Alasan ia memilih berjualan online karena lebih mudah dan proses transaksi bisa dilakukan di mana saja. Saat 2014 silam menurutnya jumlah penjual online belum banyak seperti saat ini. Ia pun memiliki sejumlah strategi melihat perkembangan pengguna medsos untuk dijadikan sebagai objek promosi. Stefi mencontohkan, di pertengahan 2020 ini misalnya TikTok lebih banyak digunakan daripada Instagram, akhirnya promosi lebih banyak memakai TikTok.
”Promosi lebih banyak medsos, karena sekarang hampir semua masyarakat punya medsos,” ucapnya.
BACA JUGA : Banyak Pengiriman Barang dari Transaksi Jual Beli Online
Ia mengakui dalam sebulan omzet yang didapatkan saat ini mencapai Rp1 miliar. Di masa pandemi ini usaha online-nya sempat menurun pada bulan Maret dan April, namun setelah itu mengalami peningkatan omzet dari rata-rata sebelumnya. Setiap penjual yang biasa hanya menghasilkan omzet Rp27 juta per bulan meningkat menjadi di atas Rp30 juta.
“Naik sekitar 20 persen sampai 30 persen saat ini,” katanya.
Menurutnya, kunci berbisnis online adalah bisa memahami pasar. Ia memiliki tas, jam tangan dan power karena menjadi kebutuhan orang dan pasti terpakai. Berbeda dengan pakaian, ada beberapa orang yang tidak sesuai Ketika membeli secara online karena tidak bisa mencoba.
“Selain itu medsos, harus memantau perkembangan penggunanya,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bergabung dengan BRICS, Indonesia Disebut Bisa Mempercepat Perjanjian Bilateral
- Peran Penting PAFI Papua Tengah Meningkatkan Akses Obat dan Layanan Kesehatan di Daerah Terpencil
- Pedagang Banyak yang Menolak Uang Tunai, Rupiah Seolah-olah Kehilangan Nilai
- Asosiasi Tekstil Usul Pemerintah Menunda Kenaikan PPN 12%
- Cek Harga Pangan Hari Ini, Selasa 15 Oktober, Harga Daging Ayam Naik
Advertisement
Jadwal Layanan SIM Keliling Gunungkidul Rabu 30 Oktober 2024
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Antam Hari Ini Naik Jadi Rp1.535 Juta per Gram
- Semarakkan 6th Anniversary, Sleman City Hall Selenggarakan a Great Business Talk: Change Chance Choice untuk 3.500 Orang
- Harga Pangan per 29 Oktober 2024: Bawang Merah Naik, Cabai Turun
- Sejarah Panjang Sritex (SRIL) yang Kini Dinyatakan Pailit
- Kemenhub dan KBUMN Koordinasi Untuk Efisiensi Biaya Logistik di Sektor Transportasi
- Punya Peran Strategis, PAFI Pengurus Cabang Singkawang Terus Melakukan Edukasi Soal Obat-obatan ke Masyarakat
- Pemerintah Mau Hapus Utang Petani Hingga UMKM, Pakar UGM: Kuncinya Pendampingan
Advertisement
Advertisement