Advertisement
Mobilitas Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Mobilitas masyarakat menjadi salah satu kunci untuk menumbuhkan perekonomian di masa pandemi dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, agar dapat menekan penularan Covid-19.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso, seusai menggelar diskusi dengan para ekonom dan akademisi yang dilaksanakan OJK di Hotel Royal Ambarukmo, Sabtu (5/6/2021) malam.
Advertisement
Pertemuan tersebut digelar dalam rangka membahas kondisi ekonomi DIY yang mulai bergerak pulih serta mencari solusi konstruktif bersama guna menemukan dan meningkatkan potensi ekonomi baru. Hal itu diharapkan menjadi stimulus percepatan pemulihan ekonomi nasional.
Terlebih, DIY menjadi salah satu daerah yang pertumbuhan ekonominya cukup tinggi, masuk peringkat kedua setelah Papua.
Wimboh mengatakan bahwa dalam rangka mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di antaranya perlu didukung dengan peningkatan konsumsi masyarakat, terutama konsumsi makanan, minuman, transportasi, restoran, dan hotel.
“Ini yang mempercepat adanya multiplier effect terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Saya katakan bahwa kunci utama adalah mobilitas,” ujar Wimboh.
Pasalnya dengan mobilitas, transportasi akan meningkat, konsumsi makanan dan minuman pun meningkat. Demikian juga keterisian hotel dan restoran.
Di tengah pandemi Covid-19 yang hingga kini masih menjadi tantangan bersama, kondisi perekonomian global dan domestik menunjukkan tren pemulihan seiring dengan keyakinan keberhasilan program vaksinasi sebagai game changer.
Kabar baik ini tercermin dari kenaikan Purchasing Manufacturing Index (PMI) global ke zona ekspansi serta harga komoditas yang mulai kembali menguat lebih cepat. Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) juga merevisi proyeksi pertumbuhan perdagangan global 2021 menjadi 8% setelah mencatat penurunan 5,3% tahun lalu.
Protokol Kesehatan
Namun dia juga mengingatkan agar mobilitas yang dilakukan dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. Selanjutnya, percepatan vaksinasi juga menjadi penting, sehingga pertumbuhan ekonomi naik, namun kesehatan masyarakat juga tetap dijaga. Selain itu, mobilitas sangat tergantung daerah masing-masing. Jika daerah masuk dalam zona merah tetap ada pembatasan yang ketat.
Wimboh mencontohkan perhelatan dengan konsep Banyumili di Solo yang patut ditiru. Perhelatan dengan konsep tersebut digelar dengan protokol kesehatan. Artinya acara boleh digelar namun tamu yang datang tidak berbarengan, penyelenggara acara tidak menyediakan kursi, bersalaman dari jauh, dan hidangan dibawa pulang dalam bentuk nasi boks.
Dengan adanya perhelatan tersebut ada efek multiplier effect, baik dari segi makanan dan minuman, hotelnya juga ada yang menyewa, dan pakaian juga laku untuk menghadiri perhelatan tersebut.
Dia menjelaskan, sebagai salah satu langkah untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional, OJK mendukung penuh kepada korporasi dengan mempertemukan peran perbankan kepada kebutuhan industri melalui kebijakan restrukturisasi kredit/pembiayaan.
Walau saat ini perekonomian nasional masih tercatat kontraksi, perekonomian beberapa daerah di Indonesia menunjukkan hasil positif, misalnya DIY yang pada triwulan I/2021 mampu tumbuh positif 6,14% (year-on year/yoy). “Bahkan kredit umkm tumbuh mencapai 5% yoy dibarengi geliat investor dan transaksi pasar modal tumbuh pesat,” ucap dia.
Evaluasi WFH
Kepala OJK DIY, Parjiman menambahkan terkait dengan mobilitas dengan prokes yang ketat sudah dilakukan jajaran OJK seperti Work from Bali, dan acara OJK yang digelar di DIY juga dalam rangka mobilitas untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
OJK, kata dia, akan melakukan mengevaluasi work from home (WFH) yang diterapkan selama ini. Pihaknya akan menyesuaikan dengan kondisi pandemi dan kebutuhan untuk menumbuhkan ekonomi, terlebih mayoritas juga sudah mendapatkan vaksin sehingga menambah rasa aman dalam melakukan mobilitas, “Mobilitas ini salah satu kunci [mendorong pertumbuhan ekonomi,” ujar Parjiman.
Selain mobilitas, subsidi dari pemerintah kepada masyarakat dalam bentuk bantuan sosial atau bantuan langsung tunai (BLT) juga penting karena dapat membantu pertumbuhan ekonomi. Namun demikian,
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
- Kecurangan Beras Rugikan Konsumen Rp99,35 Triliun harus Ditindak
- Harga Bawang Merah Masih Tinggi di Level Rp42.528 per Kilogram
- Shopee Tambah Beban Baru Biaya Transaksi untuk Seller
Advertisement
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Ini Daftar Tarif Listrik PLN Mulai 1 Juli 2025
- Barsa City Yogyakarta Resmikan HQ dan Unit Baru Tipe Studio
- Harga Emas Antam Hari Ini 30 Juni 2025 Turun Drastis, Rp1,88 Juta per Gram
- 30.000 Pekerja Terkena PHK hingga Juni 2025, Begini Langkah Pemerintah
- Hingga Mei 2025, Realisasi Belanja APBN di DIY Mencapai Rp7,26 Triliun
- Harga Bawang Merah dan Cabai Hari Ini 30 Juni 2024 Turun
- Permudah Perizinan Usaha, Pemerintah Terbitkan PP 28/2025 dan Wajibkan Semua K/L Masuk OSS-RBA
Advertisement
Advertisement