Advertisement
Negara Berpenduduk Muslim Diminta Dorong Kesetaraan Masyarakat

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Negara-negara berpenduduk muslim perlu mengembangkan kebijakan yang mendorong kesetaraan bagi masyarakat, sebagai nilai utama dari ekonomi syariah dan agama.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam webinar International Islamic Monetary Economics and Finance Conference, Selasa (26/10/2021). Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menjelaskan pentingnya kebijakan negara dalam mendorong kesetaraan.
Advertisement
Menurutnya, seluruh negara berupaya memulihkan perekonomian dari dampak pandemi Covid-19. Namun, dia menekankan agar negara-negara berpenduduk muslim untuk turut membuat kebijakan ekonomi yang mendorong kesetaraan masyarakat, karena merupakan nilai dari Islam.
"Tidak bisa terefleksikan keadilan [suatu kebijakan], jika masyarakat miskin tidak bisa memiliki titik awal yang sama. Oleh karena itu, kebijakan pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan, meskipun terdapat peluang yang sama belum tentu dapat memunculkan hasil yang sama, jika masyarakat miskin tidak memiliki starting point yang sama," ujar Sri pada Selasa (26/10/2021).
Baca juga: Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar Hajar Anak Buahnya Gegara Wajah Tak Tampil di Zoom
Menurutnya, titik awal tersebut salah satunya berupa stabilnya ekonomi rumah tangga pasca pandemi Covid-19. Pemerintah harus mampu menjaga masyarakat agar tidak jatuh ke jurang kemiskinan dan sulit membangkitkan perekonomiannya pasca pandemi Covid-19.
Kebijakan fiskal berperan penting dalam menjaga masyarakat dari dampak berkepanjangan, salah satunya melalui jaring pengaman sosial. Menurut Sri Mulyani, Indonesia menerapkannya melalui pengalokasian anggaran yang besar untuk pendidikan, kesehatan, dan jaring pengaman sosial.
Selain adanya sejumlah bantuan bagi masyarakat miskin, pemerintah pun memberlakukan pajak progresif bagi masyarakat di tingkat ekonomi tinggi. Hal tersebut bertujuan agar pajak dari orang-orang kaya dapat membantu kebutuhan masyarakat miskin.
"Ini mungkin terlihat sebagai kebijakan fiskal yang umum, tetapi ini merupakan nilai utama dari Islam. Bukan hanya soal penanganan pandemi, tetapi juga mengentaskan kemiskinan, menciptakan kesetaraan dan masyarakat yang adil," ujar Sri Mulyani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
Advertisement

Jadwal KRL Solo-Jogja Hari Ini, Keberangkatan dari Stasiun Palur
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Pariwisata Butuh Pembiayaan, Berharap Suku Bunga Bank Turun
- Harga Beras, Bawang, hingga Cabai Rawit Merah Turun Hari Ini
- Permintaan Kredit Belum Terpacu, Ini Kata Gubernur BI
- Pemerintah Siapkan Skema Impor BBM Satu Pintu Pertamina
- Ribuan Koperasi Desa Merah Putih Tunggu Dana Cair dari Bank Himbara
- Iuran JKK Industri Padat Karya Dapat Keringanan hingga 2026
- Pinjamin Dukung Bulan Inklusi Keuangan 2025 Lewat Penguatan Literasi
Advertisement
Advertisement