Advertisement

Pasar Batu Bara Membaik, Profit Adaro Energy Meningkat

Media Digital
Rabu, 01 Desember 2021 - 17:07 WIB
Sunartono
Pasar Batu Bara Membaik, Profit Adaro Energy Meningkat Ilustrasi logo Adaro. - Ist

Advertisement

PT Adaro Energy Tbk (ADRO) mengumumkan laporan keuangan konsolidasi untuk sembilan bulan pertama tahun 2021, serta laporan operasional 3Q21. Adaro Energy (AE) mencatat peningkatan profitabilitas berkat kondisi pasar batu bara yang lebih baik. AE juga mempertahankan operasi yang kuat dan efisien serta berfokus pada keunggulan operasional.

“Fokus kami pada keunggulan operasional dan efisiensi di sepanjang rantai pasokan batu bara yang terintegrasi vertikal memungkinkan pencapaian kinerja yang solid. Walaupun dihadapkan dengan kondisi cuaca yang kurang baik, kami berhasil menyediakan pasokan yang andal bagi para pelanggan, suatu hal yang membuktikan kekuatan model bisnis yang diterapkan perusahaan,” Presiden Direktur dan Chief Executive Officer, Garibaldi Thohir, melalui siaran pers, Rabu (1/12/2021).

Advertisement

Dia menambahkan kondisi pasar batu bara yang kondusif semakin meningkatkan profitabilitas AE pada periode laporan ini. Kontribusi AE terhadap negara melalui pembayaran royalti dan pajak, lanjut dia, juga meningkat.

“Dengan mempertimbangkan perkembangan terakhir fundamental pasar batu bara, kami memutuskan untuk melakukan penyesuaian pada target profitabilitas. Karenanya, panduan EBITDA operasional direvisi menjadi AS$1,75 miliar – AS$1,90 miliar untuk tahun 2021,” jelasnya.

Berikut iktisar kinerja 9M21:

  • AE mencatat EBITDA operasional sebesar AS$1.149 juta, atau naik 70% y-o-y. EBITDA operasional tidak termasuk komponen non-operasional dan mencerminkan kinerja perusahaan yang sesungguhnya.
  • AE merevisi panduan EBITDA operasional tahun 2021 menjadi AS$1,75 miliar – AS$ 1,90 miliar karena fundamental pasar batu bara meningkatkan profitabilitas perusahaan.
  • AE membukukan laba inti sebesar AS$644 juta, atau naik 98% y-o-y, yang mencerminkan kinerja yang tinggi dari bisnis inti.
  • AE menghasilkan arus kas bebas sebesar AS$641 juta pada 9M21, atau naik 33% y-o-y.
  • Kontribusi terhadap Pemerintah RI melalui royalti dan pajak penghasilan mencapai AS$510 juta.

Analisi Kinerja Keuangan untuk Sembilan Bulan Pertama Tahun 2021 (9M21)

Pendapatan Usaha, Harga Jual Rata-Rata dan Produksi

AE membukukan pendapatan usaha sebesar AS$2.569 juta pada 9M21, atau naik 31% dari 9M20, terutama karena kenaikan harga jual rata-rata (ASP) sebesar 42% y-o-y berkat tingginya harga batu bara. Pada 9M21 AE memproduksi batu bara hampir 40 juta ton, atau turun 4% y-o-y dan mencatat penjualan batu bara sebesar 38,86 juta ton pada 9M21, atau turun 5% y-o-y.

Pengupasan lapisan penutup mencapai 173,03 Mbcm pada 9M21, atau naik 8% y-o-y, dan nisbah kupas periode ini mencapai 4,36x. Cuaca yang kurang baik memperlambat aktivitas pengupasan penutup.

Beban Pokok Pendapatan

Beban pokok pendapatan AE naik 7% y-o-y menjadi AS$1.598 juta terutama karena kenaikan nisbah kupas maupun biaya penambangan dengan adanya peningkatan harga bahan bakar dan pembayaran royalti yang disebabkan oleh kenaikan harga jual rata-rata. AE mencatat nisbah kupas sebesar 4,36x pada 9M21, atau naik 12% y-o-y, karena volume pengupasan lapisan penutup 8% lebih tinggi dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu. Kenaikan nisbah kupas pada 9M21 sejalan dengan panduan AE untuk meningkatkan nisbah kupas pada tahun ini karena AE mengikuti rencana penambangan dan sekuens penambangan yang memerlukan pengupasan lapisan penutup dengan skala yang lebih besar. Biaya kas batu bara naik 8% y-o-y.

Beban Usaha

Beban usaha pada 9M21 naik 1% y-o-y menjadi AS$131 juta, karena kenaikan sebesar 17% yo-y pada komisi penjualan.

Royalti yang Dibayarkan kepada Pemerintah dan Beban Pajak Penghasilan

Royalti yang dibayarkan kepada Pemerintah RI dan beban pajak penghasilan mencapai AS$510 juta karena kenaikan pendapatan dari penjualan batu bara yang dipicu oleh kenaikan ASP.

EBITDA Operasional

AE mencatat EBITDA operasional AS$1.149 juta, atau naik 70% y-o-y dari AS$676 juta pada 9M20 berkat kenaikan ASP. Marjin EBITDA operasional tetap sehat sebesar 45% karena AE terus meningkatkan efisiensi operasional dan pengendalian biaya.

AE tidak memasukkan beban non operasional berikut ke dalam penghitungan EBITDA operasional, yang di antaranya meliputi rugi derivatif instrumen keuangan, rugi penurunan nilai pinjaman kepada pihak terafiliasi, rugi penurunan nilai aset tetap, dan rugi penurunan nilai investasi pada perusahaan patungan yang terkait dengan investasi pada aset batu bara CV (nilai kalor) rendah di Kalimantan Timur.

Laba Inti

Laba inti naik 98% menjadi AS$644 juta, yang mencerminkan kinerja bisnis inti yang solid dan keunggulan operasional. Laba inti dihitung tanpa memasukkan komponen non operasional setelah pajak, yang di antaranya meliputi rugi derivatif instrumen keuangan, rugi penurunan nilai pinjaman kepada pihak terafiliasi, rugi penurunan nilai aset tetap, dan rugi penurunan nilai investasi pada perusahaan patungan yang terkait dengan investasi pada aset batu bara CV (nilai kalor) rendah di Kalimantan Timur.

Total Aset

Total aset yang tercatat sebesar AS$7.118 juta setara dengan kenaikan 10% dari periode yang sama tahun lalu. Aset lancar tercatat sebesar AS$2.326 juta, sementara aset non lancar tercatat AS$4.792 juta. Pada akhir 9M21, saldo kas tercatat sebesar AS$1.511 juta.

Aset Tetap

Aset tetap pada akhir 9M21 turun 13% y-o-y menjadi AS$1.417 juta yang meliputi 20% total aset.

Properti Pertambangan

Pada akhir 9M21, properti pertambangan turun 9% y-o-y menjadi AS$1.254 juta.

Total Liabilitas

Total liabilitas naik 8% menjadi AS$2.794 juta dari AS$2.582 juta pada periode yang sama tahun lalu. Liabilitas lancar turun 10% menjadi AS$1.032 juta  terutama karena pembayaran pinjaman bank dan penurunan utang royalti. Liabilitas non lancar naik 22% menjadi AS$1.762 juta.

Bagian Lancar dari Utang Jangka Panjang

Bagian lancar dari utang jangka panjang pada 9M21 turun 45% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menjadi AS$342 juta, karena beberapa pinjaman bank AE mendekati jatuh tempo, yang sebagian besar terkait dengan pinjaman bank sindikasi AI yang telah dilunasi pada bulan Mei 2021.

Utang Jangka Panjang, setelah Dikurangi Bagian Lancar

Porsi non lancar dari utang jangka panjang turun 37% y-o-y menjadi AS$1.348 juta. Beberapa anak usaha AE telah mencapai kesepakatan untuk jaminan fasilitas baru dengan bank relationship pada semester pertama 2021. Fasilitas pinjaman yang baru akan memperpanjang profil jatuh tempo dan semakin memperkuat struktur permodalan AE.

Manajemen Utang dan Likuiditas

Pada akhir 9M21, AE memiliki tingkat likuiditas yang memadai sebesar AS$2.013 juta, yang terdiri dari AS$1.511 juta kas, AS$169 juta investasi lainnya, dan AS$333 juta komitmen fasilitas pinjaman yang belum dipakai.

Utang berbunga pada akhir 9M21 tercatat sebesar AS$1.690 juta, atau naik 6% y-o-y. AE terus memperkuat dan mempertahankan posisi keuangan yang sehat dengan utang bersih AS$10 juta.

Ekuitas

Pada akhir 9M21, tingkat ekuitas AE 11% lebih tinggi y-o-y menjadi AS$4.324 juta dibandingkan AS$3.889 juta pada akhir 9M20.

Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Selama 9M21, arus kas dari aktivitas operasi naik 41% menjadi AS$847 juta karena penerimaan dari pelanggan naik 17%.

Arus Kas dari Aktivitas Investasi

AE mencatat AS$529 juta dalam bentuk arus kas bersih yang digunakan dalam aktivitas investasi, karena adanya suntikan modal dan pemberian pinjaman kepada pihak terafiliasi, yang sebagian besar diberikan kepada PT Bhimasena Power Indonesia.

Belanja Modal dan Arus Kas Bebas

Belanja modal mencapai AS$131 juta pada 9M21 yang terutama digunakan untuk pembelian dan penggantian alat berat dan biaya pemeliharaan kapal. AE juga menghasilkan arus kas bebas sebesar AS$641 juta pada 9M21, yang ditopang oleh EBITDA operasional yang tinggi dan disiplin dalam pengeluaran modal.

Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan

Arus kas bersih dari aktivitas pembiayaan pada 9M21 mencapai AS$21 juta. AE menarik pinjaman bank sebesar AS$785 juta dan membayar pinjaman bank sebesar AS$550 juta.

Pembelian kembali saham AE

Pada tanggal 27 September 2021, AE mengumumkan rencana untuk membeli kembali sahamnya dengan nilai maksimum Rp4.000.000.000.000 (empat triliun Rupiah) dalam kurun waktu 3 (tiga) bulan sampai 26 Desember 2021. Transaksi pembelian saham kembali ini akan dilakukan melalui BEI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Solopos

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Mudik Lebaran, Gunungkidul Bakal Dijejali 154.000 Kendaraan

Gunungkidul
| Kamis, 28 Maret 2024, 18:07 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement