Advertisement

Harga Rumah Tinggal Kian Mahal, DIY Masuk 3 Besar se-Indonesia

Maria Elena
Rabu, 18 Mei 2022 - 17:17 WIB
Arief Junianto
Harga Rumah Tinggal Kian Mahal, DIY Masuk 3 Besar se-Indonesia Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Bank Indonesia (BI) mencatat harga properti residensial di pasar primer secara tahunan mengalami peningkatan pada kuartal I/2022.

Kenaikan Indeks Harga Properti Residensial tertinggi terjadi di Manado, Sulawesi Utara. Sedangkan DIY berada di urutan keempat secara nasional.

Advertisement

Berdasarkan hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) BI, Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) kuartal I/2022 tumbuh sebesar 1,87% secara tahunan (year-on-year/yoy).

BACA JUGA: Tanda-Tanda Kenaikan Pertalite hingga Tarif Listrik Belum Terlihat, Jadi atau Tidak?

Peningkatan tersebut lebih tinggi dari kenaikan pada kuartal sebelumnya sebesar 1,47% (yoy). Angka ini juga lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan pada kuartal I/2021 sebesar 1,35% (yoy).

“Kenaikan IHPR [] terjadi pada seluruh tipe rumah yaitu tipe kecil, tipe menengah, dan tipe besar,” tulis BI dalam Laporan SHPR, Rabu (18/5/2022).

BI mencatat IHPR tipe rumah kecil, menengah, dan tipe besar masing-masingnya mengalami kenaikan sebesar 2,37% (yoy), 2,22% (yoy), dan 1,01% (yoy).

Adapun secara spasial, pertumbuhan IHPR tertinggi terjadi di Kota Manado, yaitu sebesar 5,66% (yoy), kemudian diikuti oleh Pontianak sebesar 5,01% (yoy), dan DIY 4,01% (yoy).

BACA JUGA: Komisaris PLN Apresiasi Sekolah Sungai & Balkondes

Jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, IHPR pada kuartal I/2022 tumbuh sebesar 0,68% (quarter-to-quarter/qtq). Kenaikan tersebut juga lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan pada kuartal IV/2021 yang sebesar 0,29% (qtq).

Dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, harga properti residensial tipe kecil dan tipe menengah mengalami peningkatan masing-masingnya sebesar 0,54% (qtq) dan 1,10% (qtq) pada kuartal I/2022.

BI dalam survei menyampaikan bahwa peningkatan pertumbuhan IHPR kuartal I/2022 didorong oleh penyesuaian harga yang dilakukan oleh developer sejak awal 2022 dengan berlakunya insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) tetapi besarnya dikurangi secara terukur (tapering) dibandingkan tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Layanan SIM Keliling Gunungkidul Rabu 30 Oktober 2024

Gunungkidul
| Rabu, 30 Oktober 2024, 07:27 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Makanan Ramah Vegan

Wisata
| Minggu, 27 Oktober 2024, 08:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement