Advertisement
Bank BPD DIY Dampingi Ekonomi Desa Agar Berjaya

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Bank BPD DIY terus berkomitmen mendampingi pertumbuhan ekonomi di DIY, terutama di sektor desa. Dirut Bank BPD DIY, Santoso Rohmad, mengatakan hal ini sejalan dengan potensi DIY sebagai tujuan wisata edukasi, budaya, alam, dan kesehatan. Desa dengan segala potensinya menjadi salah satu bagian penting.
Agar warga desa baik melalui Badan Usaha Milik Desa, Kelompok Sadar Wisata, sampai Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bisa menangkap peluang ini, maka adaptasi dalam sistem keuangan dan permodalan menjadi yang penting diperhatikan.
Advertisement
“Salah satu peran Bank BPD DIY mempersiapkan ekonomi desa untuk melek digital. Kami sadar, bahwa Bank BPD DIY bukan market leader, punya tantangan edukasi di pedesaan terutama BUMDes, agar pertumbuhan ekonomi bisa berawal dari desa. Gubernur DIY menyatakan ekonomi desa harus mampu menopang pertumbuhan ekonomi DIY,” kata Santoso dalam Webinar Seri 3, Nyengkuyung G20: Mendorong Inklusi Finansial dan Penguatan Ekonomi Digital hasil kerja sama Solopos dan Harian Jogja, Kamis (16/6/2022).
BACA JUGA: Belanja Online Dikenai Bea Materai Elektronik, Begini Kata Pengamat
Dalam sektor keuangan di desa misalnya, Bank BPD DIY bisa mendampingi agar pengelolaan, transaksi, dan lainnya bisa lebih tertata dan berbasis digital. Belum lagi dalam hal pemasaran wisata, banyak hal yang bisa dikolaborasikan. Sementara dari sisi UMKM, Bank BPD DIY bisa membantu dalam permodalan melalui berbagai programnya.
“Sehingga UMKM bisa menjaga kualitas produk serta melayani dan transksi dengan baik. Semisal dari yang sebelumnya berjualan bakso hanya dengan mangkok, bisa berkembang dengan menjual bakso beku yang bisa dikirim ke seluruh wilayah di Indonesia,” katanya.
BACA JUGA: Strategi BLU Pendidikan dalam Mewujudkan SDM Berkualitas dan Berdaya Saing
Meski tidak dipungkiri, masih ada keraguan pelaku UMKM dalam rantai produksinya. Transaksi digital dianggap menyulitkan untuk membeli bahan baku yang rutin dilakukan setiap hari. Sehingga Bank BPD DIY terus berupaya agar digitalisasi ini tersedia dari hulu ke hilir perekonomian masyarakat.
“QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standard kami sudah berjalan secara realtime. Untuk UMKM juga kami bebaskan beberapa biaya. Hal ini agar recovery dan petumbuhan UMKM bisa lebih cepat,” kata Santoso. “Harapannya UMKM bisa naik kelas. Saat nantinya mereka membutuhkan pengembangan usaha karena sudah naik kelas, kami juga menyediakan program kredit modal usaha.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- 404.192 Badan Usaha Terjerat Kredit Macet Ke Pinjol, Naik Tajam
- Bank Syariah Matahari Milik Muhammadiyah Incar BPRS di Jogja untuk Merger
- Akhir Libur Sekolah, Sejumlah Tol Jasa Marga Diskon 20 Persen hingga 13 Juli 2025, Ini Daftarnya
- Begini Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2025 Menurut Apindo DIY
- Kementerian PKP Tegaskan Regulasi Rumah Bersubsidi Kembali ke Versi 2023
Advertisement

26 Pembuang Sampah Liar di Bantul yang Terekam CCTV Belum Ditindak, Ini Alasannya
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Hingga Juli 2025 Sebanyak 2.495 Pekerja di DIY Terkena PHK
- Pesan Menteri Nusron dalam Forum Pembangunan Wilayah di Sulteng: Tata Ruang Harus Ketat demi Jaga Ketahanan Pangan
- Rapim Semester I, Menteri Nusron Minta Jajaran Evaluasi Tunggakan dan Layanan Elektronik
- Buka Dealer Baru di Jogja, Aion Hadirkan 3 Mobil Listrik Andalan
- Kementerian Pertanian Sebut 212 Produsen Beras Berbuat Curang, Polri Segera Bertindak
- Masih Ada Diskon Tiket Kereta Api Sebesar 30 Persen hingga Akhir Juli 2025
- Pemerintah Salurkan Beras Bersubsidi Program SPHP, Dijual dengan HET Rp12.500 per Kg untuk Pulau Jawa
Advertisement
Advertisement