Bulog Gelar Operasi Pasar di Ngawen Gunungkidul

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Perum BULOG Yogyakarta terus melaksanakan Operasi Pasar (OP) di seluruh wilayah DIY, eks Karisidenan Kedu, dan Eks Karisidenan Banyumas. Hal itu bertujuan untuk menjaga stabilitas harga pangan khususnya beras.
Pemimpin Wilayah Perum BULOG Kanwil Yogyakarta, M. Attar Rizal, mengatakan terhitung sejak awal tahun hingga minggu ketiga September ini, BULOG menggelontorkan sebanyak 22.151 ton beras. Pelaksanaan operasi pasar atau program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) digelar untuk menjaga harga beras di pasaran.
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
"Kami sudah mengeluarkan instruksi ke seluruh jajaran, untuk memastikan program KPSH yang sudah berjalan lancar sepanjang tahun ini semakin dimasifkan agar tidak ada gejolak harga di tingkat konsumen," ujar Attar di sela kegiatan Operasi Pasar di Kapanewon Ngawen, Gunungkidul, Sabtu (24/9/2022).
Dia mengatakan, operasi pasar di Kapanewon Ngawen selain beras khusus dan premium, BULOG juga menyediakam komoditas gula pasir dan minyak goreng. Setelah Operasi Pasar di Ngawen, BULOG juga akan melakukan operasi pasar di kapanewon-kapanewon lainnya di wilayah DIY.
BACA JUGA: Topang Wisata Malioboro, Bakpia Kukus Tugu Jogja Buka Store Berkonsep Mini Kafe
"Masyarakat tidak perlu khawatir. Kami menjamin kebutuhan beras selalu tersedia dengan harga terjangkau. Kami melakukan pemantauan secara terus menerus di tengah situasi saat ini. Kegiatan Operasi Pasar atau Program KPSH ini terbukti efektif menjaga stabilitas harga beras di tingkat konsumen," katanya.
Menurutnya, program KPSH yang digelar BULOG merupakan realisasi dari Tiga Pilar Ketahan Pangan mulai dari ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilitas. BULOG Kanwil Yogyakarta terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk menjaga harga beras di tingkat konsumen tetap stabil atau tidak mengalami lonjakan.
"Yang menjadi fokus kami saat ini adalah stabilitas harga beras di masyarakat. Kami akan upayakan semaksimal mungkin pelaksanaan program ini tanpa ada kepentingan apapun terlebih ditengah situasi seperti sekarang," tambah Attar.
Plt. Kepala Biro Administrasi dan SDA Setda DIY, Yuna Pancawati, mengatakan prioritas pengendalian inflasi di daerah difokuskan pada pengendalian inflasi pangan. Hal ini mengingat lonjakan inflasi dalam beberapa bulan terakhir relatif tinggi. Selain itu, program pengendalian inflasi pangan akan mendukung ketahanan pangan dan dapat dikolaborasikan dengan program pengentasan kemiskinan nasional.
Hal ini tidak hanya penting bagi pemulihan ekonomi, tapi juga untuk memperkuat kesejahteraan masyarakat. Langkah yang dilakukan TPID DIY untuk menjaga stabilisasi inflasi di daerah diantaranya melalui Program 4K (Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi, dan Komunikasi efektif).
"Kami juga melakukan beberapa upaya di antaranya adalah digitalisasi pertanian melalui pasar lelang digital komunitas cabai, optimalisasi pasar Mitra petani, toko Tani Indonesia Center sebagai stabilitator harga di tingkat masyarakat," katanya.
BACA JUGA: YIA Diharapkan Jadi Motor Ekspor di DIY
Selain itu, TPID DIY juga melakukan pemantauan harga pasokan dan stok bahan pangan pokok, operasi pasar komoditas bahan pangan pokok, peningkatan produksi dan daya saing pertanian, pemantauan dan press conference HBKN, serta kerjasama antar daerah untuk mendukung stabilisasi harga dan pasokan.
"Ke depannya program kinerja TPID DIY juga diarahkan ke program inovatif yang berkaitan dengan pengendalian inflasi daerah," katanya.
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Hestia Connecting Hotel Beri Promo Spesial Staycation With Hestia di Bulan Ramadhan
- Ramadan, Hyatt Regency Yogyakarta Hadirkan Ngabuburit dan Bazaar UMKM di Alam Terbuka
- UU Cipta Kerja Disahkan, Begini Cara Hitung Pesangon sesuai Masa Kerja
- Berhenti Jual Dawet dan Bakso Keliling, Wahyudin Sukses Berjualan Martabak dan Jadi Mitra UMKM Indomaret
- UMKM Expo, Kemenkeu Hadir untuk UMKM di DIY
Advertisement

Piala Dunia Batal Digelar di Indonesia, Jogja Ikut Terdampak
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement